40. Pertarungan

83 24 4
                                    






.




.




.









Pria dengan surai perak yang hampir setara dengan kulit pucatnya itu meletakkan kedua lututnya di lantai nan dingin, merendahkan harga dirinya di hadapan para makhluk immortal penghisap darah itu demi seseorang yang amat disayangi.

"Tolong lepaskan adikku. Sebagai gantinya kalian boleh melakukan apapun terhadapku."

Mark melototkan matanya kala kata-kata itu mulus keluar dari bibir sang kakak. Ia menggeleng lemah dengan tubuh merintih kesakitan akibat bogeman mentah ia dapatkan di perut dan rahang kirinya terasa berdenyut nyeri, membuatnya kesusahan mengeluarkan suara.

Taeyong secara tidak sadar melangkahkan kakinya dua kali kala emosinya berhasil dipancing sang bos setan itu kala keduanya terlibat perdebatan. Alhasil Mark lah yang menerima akibat tersebut sesuai ancaman setan itu yang akan melukai adiknya jika ia nekat melangkah mendekat.

"Kau sudah mengatakan hal itu berkali-kali. Baiklah jika itu maumu, aku akan mengabulkannya."

Pria satunya yang memakai hoodie berjalan mendekat ke arah Taeyong berlutut, tanpa tahu bahwa ia sedang menghitung setiap langkah setan itu untuk menyiapkan sesuatu.

Satu

Dua

Tiga

DOR!

Satu peluru dilesakkan sembarangan membelah udara hingga mengalihkan atensi para setan itu ke arah pintu masuk yang masih tertutup rapat.

Tidak ada siapapun disana.

Merasa telah memiliki kesempatan, Taeyong segera bangkit dan melesat cepat ke arah Mark yang masih meringkuk di lantai, membawanya menjauh ke sudut yang sekiranya aman walaupun masih satu ruangan dengan para setan itu, tetapi setidaknya Mark telah lepas dari mereka.

Tak memberi kesempatan kepada para setan itu untuk memproses apa yang terjadi, dari atas tangga lantai dua terjun Johnny dan Yuta yang langsung menyerang masing-masing setan itu dengan pedang sakral mereka di tangan. Sedangkan Jaehyun menghadang setan berhoodie hitam yang ingin berlari menuju ke arah Mark dan Taeyong berada.

Bos setan itu hanya duduk tenang ditempat melihat anak buahnya bertarung melawan para polisi asterisk.

BRAK!

Meja di hadapan bos setan itu hancur kala tubuh Jaehyun terhempas kuat akibat bantingan setan berhoodie hitam. Pedangnya terlempar jauh ke sudut ruangan. Mau tak mau Jaehyun bertarung dengan tangan kosong.

"Owh, kalian tidak berdaya tanpa pedang itu ternyata."

Setan itu menyeringai lebar kala dengan sekuat tenaga Jaehyun menahan serangan kuku tajam itu yang ingin menargetkan lehernya.

Kaki yang terbalut sepatu hitam itu perlahan terseret ke belakang kala kekuatan keduanya tidak seimbang. Dengan secepat kilat setan itu menendang tulang kering Jaehyun hingga fokusnya dipusatkan pada rasa sakit itu. Kesempatan itulah setan itu langsung menyerang titik kehidupan berdetak yang terletak di dalam dada pria Jung itu.

Sras!

Darah memercik mengotori lantai di bawahnya. Jaehyun membelalakkan matanya kala punggung Taeyong lah yang berada di hadapannya.

"Huh, dasar kecoak pengganggu."

Setan itu mundur memberi jarak sambil membersihkan kuku tangannya yang telah ternodai darah dari si pengkhianat bangsa.

Asterisk 2 || NCT WayV✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang