07. Awal (2)

268 63 15
                                    

.

.

.







Happy reading~

















Hening menyelimuti ruangan bernuansa minimalis tersebut. Hanya terdengar dentingan sendok dan garpu yang bersentuhan dengan piring mendominasi suara dalam sepinya malam. Hingga salah satu pria yang usianya lebih muda lah yang lebih dulu bersuara memecah keheningan.

"Hyung.." panggilnya.

"Hm?"

"Umm.. hyung pergi tidur saja duluan, biar aku yang membersihkan meja makan."

Taeyong meletakkan alat makannya di kedua sisi piring. Menenggak segelas air putih dan meletakkannya kembali ke atas meja.

"Kenapa tiba-tiba?"

"Mm.. hyung pasti kelelahan seharian ini bekerja, jadi.. biar aku saja yang membereskan sisanya."

Mark segera membereskan peralatan makanan yang berserakan di atas meja makan dan meletakkannya di wastafel. Taeyong yang melihat hal itu hanya diam sambil memakan kue kering yang sempat ia beli sebelum pulang tadi.

"Perutmu sudah mendingan?"

"Iya, sudah baikan kok." Jawab Mark tanpa menatap lawan bicaranya. Ia fokus pada piring dan gelas yang ia cuci ditangannya yang penuh dengan busa sabun. Licin bor. Lengah sedikit tuh piring bisa lompat keluar bandara.

Taeyong masih betah duduk di meja makan sesekali ia memainkan ponselnya sambil melihat-lihat berita terupdate hari ini. Kue keringnya tinggal setengah toples lagi. Namun ia teringat satu hal..

"Oh ya, hyung menelfonmu siang tadi, kenapa tidak di angkat?"

Mendengar pertanyaan itu sontak Mark agak sedikit terkejut. Ia mengingat-ingat kembali apa yang ia lakukan siang tadi. Ia baru ingat kalau ia berada di ruang kesehatan karena perutnya mendadak mual.

"J-jam berapa hyung..?" Tanyanya gugup sambil meletakkan piring ke raknya dengan hati-hati.

"Umm, sekitar pukul 3 sore."

Mark jadi bingung ingin menjawab apa. Pasalnya ia tidak mau memberitahukan kepada hyungnya kalau ponselnya sempat hilang disekolah. Habislah ia.

"A-anu.. itu.."

"Itu apa?"

Taeyong yang semula sibuk dengan ponselnya sekarang ia mengalihkan atensinya penuh kepada adik satu-satunya itu yang telah selesai dengan kegiatan mencuci piring.

"Itu.. tadi siang ada kelas fisika, gurunya agak killer, jadi yah ponselku ku nonaktifkan sebentar supaya tidak mengganggu." Jawabnya spontan. Mau bohong atau tidak yang penting sekarang alasan itulah yang paling akurat menurutnya.

Taeyong pun mengangguk-anggukkan kepalanya dan kembali fokus ke layar ponselnya. Mark pun menghela nafas lega karena hyungnya tidak merasa curiga dengan alasan yang ia utarakan barusan. Ia pun segera duduk di kursi meja makan menghadap sang kakak.

"Hyung, tadi disekolahku ada guru honor baru, beliau mengajar kelas olahraga." Mark pun memulai cerita yang hanya ditanggapi gumaman pelan dari hyungnya itu yang masih betah mengusap-usap layar ponselnya.

"Dari nama dan perawakannya sih guru itu berasal dari luar, namanya.. pak Nakamura."

"Oh dari Jepang."

"Tapi beliau belum masuk ke kelasku sih.. baru kelas Jeno yang dimasukin."

"Mm.."

"Aku sempat bertemu dengan beliau di loker sekolah, orangnya baik.."

Asterisk 2 || NCT WayV✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang