41. Sorry and bye

87 24 3
                                    






.





.




.









BRAK!

Tubuh Taeyong menghantam kuat dinding di belakangnya hingga retak. Bantingan itu tidak main-main. Setan berhoodie hitam itu cukup kuat dibanding dengan teman-temannya yang lain. Terlihat dari caranya bertarung dengan liar dan brutal, emosinya meletup-letup dan tatapan lapar akan membunuh. Khas pemuda sekali.

Taeyong mendapat luka-luka di sekujur tubuhnya, begitupun dengan setan itu. Namun karena merasa teman serta bosnya sudah berhasil dikalahkan, maka dapat Taeyong lihat setan itu terbakar amarah yang teramat sehingga selama pertarungan ia tidak diberi jeda sama sekali untuk beristirahat.

"Akan kumusnahkan kalian semua!!"

Lagi-lagi tubuh tak siap milik Taeyong terseret ke belakang guna menahan serangan membabi-buta dari sang lawan.

"Pengkhianat harus mati!"

Sret!

Deru nafas Taeyong tak beraturan kala berhasil menghindari cakaran tajam setan itu yang ingin menargetkan wajahnya. Dapat ia rasakan pipi sebelah kanannya tergores cukup panjang akibat sedikit gagal menghindari kuku jari kelingking milik setan itu.

Melihat keadaan Taeyong yang terdesak, Jaehyun berinisiatif ingin membantu pria Lee itu, namun Yuta menghentikan langkahnya.

"Kau tetap disini jaga Mark, aku akan kesana."

Namun tidak langsung disetujui oleh Jaehyun. Ia masih ragu apakah Yuta masih berkeinginan untuk membunuh Taeyong.

"Setelah ini aku perlu bicara dengannya. Kau tenang saja, aku tidak akan mengambil keputusan secara gegabah."

Tanpa menunggu respon Jaehyun, Yuta segera melangkah menuju dua setan yang masih bertarung dengan sengit. Jaehyun merasakan ada yang menyentuh lengan bajunya, dan itu adalah Mark yang tengah bersandar pada dinding di belakangnya dengan keadaan yang tidak bisa dibilang baik-baik saja.

"Paman itu tidak membunuh Hyung kan..?"

Jaehyun hanya mengangguk ragu sebagai jawaban. Ia tidak bisa menebak apa rencana dari pria Jepang itu. Siapa tahu diam-diam menusuk di belakang. Pokoknya keadaan saat ini patut diwaspadai.

Tang!

Pedang di tangan Yuta berhasil di genggam setan itu yang hendak ia layangkan ke arah pinggangnya. Mata merah itu menatap tajam ke belakang tempat pria Jepang itu menatap dengan tatapan datar.

"Datang lagi kecoak pengganggu."

Dengan tumit di putar searah jarum jam, setan itu melayangkan tendangan memutar ke arah Yuta hingga menyebabkan serangannya pada Taeyong terlepas.

Merasa ada kesempatan untuk menyerang, Taeyong mengarahkan kuku tajamnya ke dada setan itu, lebih tepatnya ke arah jantung. Namun tanpa diduga tangan bebas setan itu malah menangkis serangan itu dengan tangan satunya lagi menahan tusukan pedang Yuta. Ia tengah dikepung di kedua sisi.

Karena tangan tidak bisa bebas lagi digunakan, maka sekarang kaki lah yang dimainkan.

Setan itu mengerang kesal kala kaki Yuta menendang berkali-kali tulang keringnya. Pria Jepang itu melirik sekilas ke arah Taeyong, pria Lee itu seketika paham akan kode yang diberikan.

Dengan kekuatan yang tersisa, Taeyong mencengkeram bahu kiri setan itu dan mematahkannya.

Raungan kesakitan menggema di ruangan itu hingga Johnny yang sudah selesai dengan urusannya di lantai dua langsung buru-buru ke bawah.

Asterisk 2 || NCT WayV✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang