07

18 8 0
                                    

Lu kenapa sih anjir"

"Panas telinga gue!"

"Pasti ada yang ngeghibah in gue nih!"

"Pede bener jadi manusia!"

Mereka berdua sekarang ini sedang berada di kelas mereka. Sesuai apa yang di suruh oleh salah satu pembina OSIS mereka. Kak Seungkwan.

"Lama pulang lagi kah?" Tanya salah satu dari mereka, tetapi tak ada yang menjawab.

"Chan" panggil seseorang kepada lelaki yang tengah asik memainkan handphone nya.

Saat lelaki yang bernama Chan itu menoleh ke Belakang..

"IHHH TAYIKK APAAN SIH LU ANJENG!" Tentu saja teriakan lelaki itu yang cukup keras membuat seluruh anggota kelas melihat ke arah nya. Dan tepat pula pada saat itu Seungkwan dan juga Jeonghan masuk ke dalam kelas.

"Itu siapa yang ngomong kotor?!" Tanya Jeonghan tegas.

"Dia kak!" Tunjuk salah satu perempuan yang telah membuat lelaki barusan berteriak.

"Kamu kenapa teriak teriak gak jelas kek tadi?" Tanya Seungkwan.

"Dia tadi gangguin aku kak!" Bukan. Bukan lelaki itu yang menjawab tetapi, perempuan itu yang menjawab.

"Chan?" Panggil Seungkwan.

"Ah tau dah! Lu liat aja nanti bang gimana!" Ucap lelaki itu muak.

"Oke"

"Sekarang karna hari terakhir kalian MOS, Jadi say—"

"Kak gak usah pake saya kamu lagi Napa sih? Kek Ama siapa aja lu" ucap salah satu lelaki yang di angguki oleh semua nya.

"Ya udah."

"Karna sekarang hari terakhir kalian MOS, gue di suruh kalian nulis di secarik kertas kesan dan pesan kalian buat kakak pembina kalian. Yang tak lain dan tak bukan itu gue sama Seungkwan" ucap Jeonghan.

"Okeh!" Jawab mereka kompak.

Di saat semua nya sedang menulis kesan dan pesan nya, Jeonghan dan juga Seungkwan pun mulai berjalan ke satu persatu meja hanya untuk sekedar melihat saja.

"Chan Chan! Ini maksud nya gimana yah?" Tanya perempuan tadi kepada Chan.

"Paan sih?!" Kesal Chan.

"Ih ih! Kan kak dia gangguin aku lagii" rengek perempuan itu.

"Ya Allah berilah kesabaran kepada hamba ya Allah" doa nya.

"Ih kak aku mau pindah duduk aja kak!" Ucap perempuan itu kepada Jeonghan yang memang jarak mereka tidak terlalu jauh.

Jeonghan yang sekarang mulai paham, kenapa lelaki tadi berteriak sembil mengumpat.

"Oke. Kamu pindah ke samping Rara!"

"Chaila kamu pindah ke sini!" Suruh Jeonghan yang langsung di angguki oleh Chaila.

"Moga lu tahan yah! Bye" ucap Chaila setelah membersihkan barang barang nya.

"Hai~" sapa nya pada Rara yang hanya di jawab dengan senyuman oleh nya.

Kembali ke aktivitas masing masing, mereka semua kembali fokus ke alat tulis mereka.
Sudah dua puluh menit berjalan, mereka pun satu persatu kedepan untuk mengumpulkan secarik kertas.

"Makasih untuk dua hari ini. Gue minta maaf sama kalian semua kalau sifat gue ada yang salah atau ucapan gue mungkin terlalu kasar? Gue minta maaf. Dan begitu juga sama bang Jeonghan" ucap Seungkwan mewakili Jeonghan.

KETOS VS KAPTEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang