18

7 2 0
                                    

"Terima kasih pak"

"Iya, sama sama" Rara tersenyum kepada bapak yang telah mengantarkan dirinya pulang sampai ke rumah nya. Sungguh beruntung sekali.

Jika di tanya kenapa tidak woozi yang mengantarkan Rara? Jawaban nya karna keluarga dari mama woozi datang dan tentu saja ponakan yang sempat di bahas woozi juga datang.

"Siapa yang datang?" Tanya nya pada dirinya sendiri yang melihat sebuah mobil yang terparkir di depan rumah miliknya itu.

"Temen Chaila kali ya?"

"Bodo lah" ucap nya mengacuhkan akan kehadiran mobil tersebut dan pergi memasuki rumah nya.

"Laa, gue pulang" ucap Rara sedikit teriak. Tetapi tidak ada jawaban.

"Laa?" Panggil Rara lagi.

"CHAILA!" teriak Rara geram karna tak ada jawaban.

"Apaan sih anjir berisik banget lu jadi orang?!"

"Lu ngapain disini?" Kaget Rara yang melihat orang yang tiba tiba bangkit dari tidurnya.

"Suka suka gue dong? Rumah lu rumah gue juga!" Ucap nya.

"Oh bukan!"

"Bukan rumah lu. Tapi bentar lagi bakal jadi rumah gue?" Ucap nya dan kembali menidurkan kembali tubuhnya di sofa.

Tidak terima dengan perlakuan itu, Rara pergi menghampiri nya dan menyeret lelaki itu untuk keluar dari rumah nya.

"Pergi lu anjing!" Ucap Rara kasar dan menyeret lelaki itu ke teras rumah.

Belum sampai di depan rumah nya, seorang lelaki turun.

"Berhenti Ra!" Ucapnya dengan menggunakan stelan Jas hitam beserta wanita di samping nya. Tak itu saja, ada salah satu pria yang tentu saja tak Rara ketahui.

Terkejut?.

Tentu saja.

"Ngapain disini?" Tanya Rara tak suka.

"Sopan sama orang tua!" Tegur lelaki yang ia seret tadi.

"Hah, dia di sebut orang tua?" Ucap Rara.

"SOPAN SAMA ORANG TUA!"

"ARKHA!"

"Tapi p—"

"Cukup! Mama sama papa kesini gak ngeliat kalian berantem ya! Ada yang perlu kami bicarakan sama Kalian!" Tegur mama nya.

Asing. Itu yang Rara rasakan. Seperti nya ia pertama kali melihat pria aneh itu.

"Mau bilang apa? Mau bilang kalau mama mau nikah sama bapak bapak aneh itu?" Tunjuk Rara tak suka.

"Rara tolong jaga ucapan mu!" Tegur papa kandung nya.

"Biarin! Rara capek sama semua nya. Terlalu banyak drama di keluarga ini"

"JAGA UCAPAN LO!" dengan emosi yang sudah di ambang ambang, Arkha berteriak keras ke Rara.

KETOS VS KAPTEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang