03

23 9 1
                                    

Rara yang melihat aksi Chaila barusan Penasaran siapakah yang tidur di sana.

Kaget.

Itu yang mereka rasakan. Tamat sudah riwayat mereka.

"Bweh mampus lu la, gue gak ikut ikut yah!" Ucap Rara angkat tangan.

"Eh anjing lu yang nyuruh ya tadi" ucap Chaila tak terima.

"Ngapain lu mau?" Ucap Rara yang membuat Chaila kesal.

Untung orang nya belum bangun.

"Ini orang nya tidur pa koid?" Heran Hanara. Padahal sudah lumayan berisik, tetapi kakak kelas mereka ini tidak kunjung bangun.

"Mumpung orang nya masih belum bangun, kabur yuk" ajak Chaila dengan menarik tangan Rara kasar.

"Ayo woy, mau lu kena hukuman sama dia hah?!" Ucap Chaila ngegas.

"Sabar lah anjeng. Ini orang tidur pa koid? Pastiin dulu lah. Kalo koid entar kita kena woy" ucap Rara yang mendekat ke arah ketos mereka.

"Ya maka dari itu kita kabur bodoh! Biar kita gak kenak! Otak di pake lah anjeng" ucap Chaila yang menarik paksa tangan Rara.

Rara yang tangan nya sudah di tarik oleh Chaila hanya bisa pasrah dan mulai menjauh dari Lee Jihoon.

Tetapi baru beberapa langkah, tangan sebelah kiri nya di cegat oleh orang yang tidur itu. Ya, Lee Jihoon yang menahan tangan Rara.

Chaila yang melihat itu hanya bisa terdiam. Singa nya telah bangun.

"R-ra gimana d-dong?" Ucap Chaila panik.

"G-gak tau gue" ucap Rara gugup.

"Min young Neul. Lepasin tangan dia dan pergi. Tinggalin kami berdua disini." Ucap Jihoon penuh penekanan di setiap kalimat nya.

Chaila yang nama nya di panggil, apalagi dengan nama lengkap, Chaila pun melepaskan tangan Rara yang membuat sang empu yang membuatnya ketakutan.

"Heh anjir jangan tinggalin gue lah!" Ucap Rara memohon.

"Min young Neul!" Ucap Jihoon lagi yang membuat Rara dan Chaila takut.

"Ra, gue bukan nya jahat. Tapi ini demi keselamatan gue. Jadi gue masih sahabat Lu kok. Jangan di kick yah dari list lu. Semoga lu balik balik masih hidup. Gue doain yang terbaik buat lu"

"Udah yah, gue pergi dulu. Pulang dengan selamat oke. Bye bye" ucap Chaila yang kemudian pergi meninggalkan dua insan ini di sana.

Rara yang tangan nya masih di tahan oleh Lee Jihoon hanya cuma bisa diam membiarkaan tangan nya di tahan oleh lelaki ini.

"Cylin Aksara. Ngapain ke sini? Ini tempat anak anak nakal. Apa kamu mau jadi anak nakal juga?" Ucap Jihoon pada Rara.

"O-oke. Maap kak. Tapi gue gak tau kalo tempat ini tuh biasa nya buat anak anak nakal. Tapi please lepasin tangan gue kak. Sakit" ucap Rara Menunduk.

"Oh? Maaf" ucap Lee Jihoon yang kemudian melepaskan genggaman tangan nya.

"Dan juga kenapa kalian buka jas saya yang saya jadiin buat penutup mata saya?" Tanya Jihoon lagi.

"Bweh anjeng yang buka bukan gue. Chaila woy Chaila! Yailahh!" Batin Rara.

"B-bukan saya kak ya—"

"Kalau bicara sama orang jangan nunduk. Tatap mata lawan bicara nya. Emang di tanah ada apaan? Nyaman amat ngeliat nya" ucap Jihoon yang juga melihat ke arah tanah.

Rara yang mendengar itu pun langsung menegakkan kepala nya spontan.

"Duh!" Ucap nya dengan memegang leher kepalanya.

"Eh? Kenapa?" Khawatir Jihoon.

"G-gak papa kak" ucap Rara.

"Jangan terlalu semangat dong negakin kepalanya" ucap Jihoon lagi.

Rara hanya diam.

"K-kak saya boleh pergi?" Tanya Rara.

"Silahkan" jawab Jihoon kemudian. Rara sedikit di buat Bingung oleh nya, tapi Sekarang bukan waktu nya untuk memikirkan itu.

"Makasih kakkk uhuu dadahh~" ucap Rara dan pergi meninggalkan Lee Jihoon sendiri di sana.

"Aneh lu" ucap nya kemudian pergi meninggalkan tempat itu.


TBC...
Kali ini pendek yah? Ahahahah author lagi gak punya ide buat ngetik... Enjoy yahhh, see you di chapter selanjutnya 👋🏻

KETOS VS KAPTEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang