16

12 4 0
                                    

Pagi yang cerah ini, secerah senyuman mu, Rara berlari mencari seseorang. Bukan karena apa, tapi dia merasa bersalah setelah apa yang di katakan oleh Dino tadi malam.

"Duhh anjerr dimana sih?" Kesalnya. Saat Melihat lurus didepan nya, dengan jarak yang tidak terlalu dekat dan juga tidak terlalu jauh, ada dua orang yang seperti nya sedang berbincang. Tetapi seperti satu orang di antara mereka seperti tidak nyaman bicara dengan lawan bicaranya.

"Eh yang, kamu disini toh? Aku cariin dari tadi loh" entah dapat hidayah dari mana Rara berkata seperti itu.

"Oh ini temen kamu yah?" Tunjuk guru itu dengan pandangan tak suka ke arah Rara.

"Hah? Temen?"

"Oh enggak bu, saya pacar nya heheh" ucap Rara dengan menggandeng tangan woozi. Gerakan Rara yang dadakan itu membuat woozi sedikit bingung.

"Hah pacar?!" Ucap guru tersebut kaget. Tetapi ia kembali menetralkan raut wajah yang awalnya kaget ke julid.

"Iya Bu, kenapa kalau boleh tau?" Tanya Rara.

"Oh kamu udah punya pacar yah?" Julidnya.

"Kalau ibuk nih ya, kalau ibuk." Ucap nya dengan menunjuk dirinya sendiri dengan bangga.

"Kalau ibuk gak pernah tuh pacar pacaran kayak kamu"

"Yaaaaa kan ibuk tuh tomboy yaaa—"

"Tapi kok pake sepatu ber-hak kek gitu bu?" Potong Rara dengan tidak sopan nya.

"Ya-yaaaa"

"Kan ibu juga pengen ngerasain, gimana sih rasanya jadi cewek feminim, makanya ibu pake" jawab nya.

"Dan juga temen ibuk dari dulu dulu tuh cowok semua, jadi ya ibuk pasti bakal mudah bergaul sama cowok cowok"

"Ada nama temen ibuk namanya Candra kan, wahh dia receh bangett!" Ucap ibuk tersebut dengan sedikit tawa.

"Ohhh ibu temen nya Abang saya yahh????" Ucap Rara yang membuat ibuknya yang awalnya tertawa langsung berhenti.

"Jadi ini temen Abang saya yang tadi malem fotonya di liatin ke saya" ucap Rara dengan meletakan satu jari telunjuk nya di dagu nya, seperti orang berpikir.

"Tapi bentar deh, kok saya baru pertama kali ya liat ibuk disini"

"Ibuk guru baru ya?" Tebak Rara.

"Iyaa!" Jawab nya judes.

"Wahh Pantes sok asik banget sama murid, apalagi murid cowok kan yang" ucap Rara ke woozi.

Woozi yang dari tadi disana, hanya bisa mendengarkan bacotan keduanya.

"Hah?!" Ucap nya tak suka.

"Udah udah!"

"Woozi, kamu dapet cewek ini dari mana sih?!"

"Emang yah cewe cewe itu cerewet semua?"

"Makanya ibuk gak mau bergaul sama cewe cewe sini. Liat yang satu aja udah kek gini apalagi yang lainnya" ucap nya dengan mulut yang di sebelah di naik turunkan.

"Ehhh tenang bukk"

"Tenang aja buk, lagian kami disini gak bakal ada yang mau bergaul sama ibuk kok"

"Ihhh! Kok kamu mau sih sama dia?" Ucap ibuk tersebut ke woozi dan menunjuk Rara.

"Ya karna saya cantik, baik, sopan santun dan rajin menabung buk" ucap Rara pede.

"Ibuk kalau jadi kamu ya, gak bakal mau ibuk pacaran sama kamu!"

"Ya saya juga ogah pacaran sama ibukk! Kan saya normal" ucap Rara.

KETOS VS KAPTEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang