"Assalamualaikum" Wonwoo heran, karena rumah nya begitu sepi.
"Maa?" Panggil wonwoo. Tetapi tak ada jawaban.
"Maa?" Panggil nya lagi.
"Wonwoo pulang"
BRAKK!
"Aduhh!" Wonwoo yang mendengar itu langsung menghampiri sumber suara tersebut.
"Lo gak papa?" Tanya Wonwoo pada Chaila yang memegang kepalanya. Tetapi Chaila hanya terdiam, sedangkan wonwoo mengusap kepala Chaila yang sakit.
"Chaila?" Ucap Wonwoo guna menyadarkan.
"Chai?"
"E-eh iya?" Jawab Chaila sadar dan membuka kedua earphone yang menyumbat telinga perempuan itu.
"Gak papa?" Tanya Wonwoo memastikan.
"G-gak papa kok" gugup Chaila.
"Mama mana?"
"O-ohh"
"Tante tadi, pergi ke tempat temen nya" jawab Chaila setenang mungkin.
"Ouhh. Ya udah gue ke atas dulu ya?" Pamit nya.
"O-oke" ucap Chaila yang memperhatikan punggung wonwoo dari belakang. Sungguh besar pikir nya. Cocok untuk di jadikan pelukan.
Selalu aku lihat belakang
Punggung mu
Di saat kau Lihat belakang
Punggung wanita lain~Nada dering handphone Chaila berbunyi yang membuat perempuan itu tersadar, dan juga wonwoo yang menoleh ke arah Chaila. Tepat sekali bukan?
"H-halo?"
"Lu lagi ngapain?"
"G-gak lagi ngapa ngapain"
"Lu kenapa sih nyet? Kok gugup gitu ngomong nya?"
"I-iya"
Tut!
Panggilan pun dimatikan sepihak oleh Chaila.
"Siapa?" Tanya Wonwoo yang kembali turun dan menghampiri Chaila.
"T-temen"
"Ouhh" wonwoo pun kembali pergi ke arah kamar nya.
"K-kak wonwoo, nanti kalau u-udah siap bersih bersih nya, l-langsung makan y-ya?" Demi apapun, Chaila gugup. Di rumah ini hanya ada mereka berdua.
"Tadi Tante y-yang suruh bilang itu ke aku" ucap Chaila. Wonwoo hanya mengangguk sebagai jawaban. Setelah di Pastikan wonwoo telah naik dan masuk ke kamar nya, Chaila pun langsung menelpon orang yang menelpon dia tadi.
"Ihh ni anak kemana sih?!" Panggilan pertama tidak tersambung.
"Maaf nomor yang anda tuju tidak aktif. Si—"
"Bukan lu yang gue telpon! Jangan ngomong!" Kesal Chaila. Ia menelpon Rara, tetapi yang menjawab malah mba Operator.
"Giliran di perluin aja, Ngilang nih bocah!" Ucap Chaila masih kesal.
Dengan perasaan yang kesal, Chaila melemparkan handphone nya ke sembarang arah. Tadi mendarat nya di sofa kok. Kalau ke lantai udah nangis tujuh hari tujuh malam mah. Mahal Handphone dia tuhh.
Setelah itu, Chaila pun pergi ke arah dapur untuk menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda tadi. Ya dia sedang buat jus mangga.
Buah mangga sudah di potong, dan bahan pun sudah ada. Tinggal di masukin ke dalam blender dan putar saja lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS VS KAPTEN
Fanfiction"gak papa kok kak. Selagi kakak senang, aku gak papa. Tapi kakak janji ya? Kakak harus sayang sama dia. gimanapun, dia masa depan kakak". "Congratulations on the wedding nya kak". #Fiksipenggemar #Seventeen #Enhypen