"Hyung pulang!"seru sang kepala rumah tangga, berjalan menuju kamar.
"Sayang, hyung pulang"ucap nya lagi, celingukan mencari keberadaan sang istri.
Melepaskan jas dan dasi nya ke sembarang arah, lalu berjalan menujus semua ruangan.
Ruangan terakhir yakni ruang bawah tanah, berjalan pelan menuruni tangga kayu itu, bau amis menyeruak saat ia sudah berada di tangga akhir.
"Sayang"ucap nya lagi.
Sayup² ia mendengar suara seseorang yang sedang tertawa dan suara orang menangis (?)
"Hahaha!"
"Kumohon hentikan.. hiks akhh.."Berjalan menghampiri asal suara, dia sana terlihat sang istri tengah duduk di kursi membelakangi nya, lalu di depan nya ada dua orang wanita dan pria yang sedang di siksa oleh anak buah nya.
Dan wanita didepan sana hanya menangis sambil mendesah sekitar 5 anak buah nya memperkosa wanita tersebut.
"Nyonya Min Jimin"ucap nya dengan tenang namun tegas.
Merasa terpanggil pun menoleh, membelalakkan matanya terkejut melihat kehadiran sang suami yang tiba² muncul di belakang nya.
"Apa yang kau lakukan disini?"tanya Yoongi menatap tajam wanita didepan sana.
"A-aku hanya ingin em.. hyung aku hanya... Ingin bermain h-hyung"ucap Jimin, menatap takut pada Yoongi yang menatap nya datar dan tajam.
"Kembali ke kamar mu"
Tanpa di minta dua kali Jimin berlari keluar dari ruang bawah tanah itu tak menoleh lagi pada Yoongi.
"Huh, kalian berhenti dan langsung bunuh saja mereka!"ucap nya.
Berjalan dengan langkah besar menghampiri sang istri yang berada di kamar nya.
Membuka pintu kamar menatap Jimin yang duduk di tepi ranjang dengan kepala menunduk, ia jadi merasa bersalah karna membuat Jimin takut, menghampiri Jimin lalu duduk di samping nya menarik si kesayangan agar duduk di pangkuan nya.
"Mengapa tak izin dulu pada hyung hm?"tanya Yoongi dengan nada lembut.
"...."
"Jawab hyung sayang"
"Maaf kan aku hyung"lirih Jimin.
"Baiklah hyung maafkan, jangan terus tundukkan kepala mu sayangku"
Jimin menegadah menatap Yoongi yang juga menatap nya.
"Hyung ak_"ucapan Jimin terpotong karna Yoongi menyatukan bibir tipis nya dengan Jimin lalu melumat nya, lengan Jimin mengalung di leher pucat Yoongi, Yoongi menekan tengkuk leher si kesayangan memperdalam ciuman mereka.
Setelah 4 menit berciuman Jimin menepuk pelan pundak Yoongi memberi kode bahwa ia kehabisan nafas, dengan tak rela Yoongi melepas kan tautan mereka membiarkan Jimin mengambil oksigen sebanyak mungkin.
Menatap bibir tebal yang semakin tebal nan merah itu juga pipi tembem yang memerah dan mata sayu itu, membuat dildo Yoongi semakin memuncak.
Kembali memagut bibir itu melumat nya penuh gairah ruangan dingin itu menjadi panas karena bunyi kecipak pasangan suami istri itu, pintu mereka terbuka menampakan maid yang sedang berdiri disana.
Melihat itu maid langsung menutup pintu dan menyuruh semua maid untuk tidak mengganggu pasangan suami istri itu.
Bosan dengan bibir ciuman Yoongi turun menuju leher putih jenjang itu, menghisap, menjilat, menggigit leher itu membuat tanda kemerahan pada kulit putih sang istri, menghirup dalam aroma vanilla dan peach yang sangat menenangkan si Tuan Min.
Tangan Jimin meremas Surai belakang Yoongi menyalurkan kenikmatan yang Yoongi berikan pada tubuh nya, Yoongi merebahkan tubuh Jimin di ranjang empuk lalu mengukungnya.
"Siap sayang?"
"Selalu Daddyh~"ucap Jimin dengan desahan nya membuat Yoongi makin gencar membuat tanda pada leher putih itu, bosan dengan leher Yoongi membuka kaus hitam dan celana pendek Jimin secara terburu-buru, matanya menjelajah ke semua lekuk tubuh sang istri, sangat sempurna. Batin nya.
Tak menyia-nyiakan waktu langsung dia hap nipple milik si kesayangan, menghisap, menjilat, menggigit nipple itu membuat kissmark terpampang jelas di sekitar nipple itu.
Sementara itu di tempat lain, seorang gadis cantik tengah duduk di singgasana nya menyilang kan kaki sambil menyender miring lalu menatap ruang OSIS itu dengan tatapan datar.
Ruang OSIS di lingkupi oleh keheningan tak ada yang berani membuka suara, Suna selaku sekertaris OSIS menatap ketua OSIS yang hanya diam.
"Kemarin kau kalah ya Nana?"tanya jinna, memulai pembicaraan.
"Darimana kau tau itu?"tanya winter.
"Ya kau benar jinna aku kalah tapi aku ingin lagi berjudi dengan nya, sumpah kalian akan terangsang dengan cara main nya"ucap Nana dengan kekehan pelan nya.
"Huh, aku ingin Karina menjadi anggota OSIS di sini"gumam yoonji.
Suna menoleh menatap Yoonji yang menghela nafas panjang, yang lain hanya acuh.
"Em.. seharusnya wajah ketua itu harus sedikit tersenyum agar Karina mau bergabung"ucap Runa tanpa takut dengan tatapan tajam Yoonji berikan padanya.
"Biarlah, selagi tidak merepotkan orang lain"gumam Yoonji.
TBC.
Maap ya sodara² ku sekalian otak saya buntu nggak bisa mikir lgi.
Mon maap
See you the next part byeee 👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Min's family 2
Short Story"Aku akan selalu mencintaimu min Jimin" "Dan aku juga akan selalu mencintaimu min Yoongi"