Part 23

14.4K 607 8
                                    

Sesampainya mereka di meja makan,terlihat Abi yg sedang duduk sambil menunggu yg lain datang

"Papa" Teriak Rey saat melihat Abi

"Abanh tulunin Ley" Ucap Rey meminta di turunkan dari gendongan abangnya,karena saat menuju meja makan Zaidan menggendong Rey

"Ehh,iya iya" Ucap Zaidan lalu menurunkan Rey

Rey pun berlari ke arah Abi,Zaidan,Zahra dan Abi yg melihat itupun terkejut kalo jatuh gmna

"Sayang jangan lari nak" Teriak Zahra

"Dek jangan lari-lari" Peringat Zaidan

"Rey jngn lari² nanti jatuh" Ucap Abi tegas

Rey yg mendengar papa,Buna dan Abang nya memperingati nya pun memberhentikan lari nya dan berjalan seperti biasa menuju ke arah Abi,papanya

Sesampainya di depan sang papa,Rey menunduk takut karena tatapan Abi yg tajam,Abi cukup emosi karena Rey berlarian ia takut anaknya jatuh dan terluka

"Papa" Cicit Rey

"Hm" Jawab Abi

"Papa janan malah"ucap Rey

" Ya"singkat Abi

"Huwa papa malah hiks cama Ley hiks hiks"pecah sudah tangisan Rey

Abi yg melihat itupun tak tega,lalu menggendong Rey ala koala dan memenangkan nya

" Sssttt udh² jngn nangis,papa nggk marah,papa cuma nggk mau Rey terluka hm"ucap Abi memberi pemahaman pada Rey

"Hiks hikss iya papa" Ucap Rey sambil sesegukan

"Udh berhenti nangis,jngn di ulangi lgi hm" Nasihat Abi

"Iya papa,maapin Ley hiks" Ucap Rey dan mulai memberhentikan tangisan nya

"Makanya jangan lari² bandel si" Ledek Zaidan

"Kan udh Buna bilang jangan lari²" Ucap Zahra

"I-iya maap Buna,maap Abanh" Ucap Rey sendu

"Iya,udh Buna maafin" Ucap Zahra,Zaidan pun meng iya kan

"Sekarang duduk di tempat masing-masing,kita mau mulai makan malam nya" Intruksi Zahra

Mereka pun duduk di tempat nya masing-masing,sedangkan Rey ia minta duduk di pangkuan papa nya

"Rey duduk di samping Buna sini,biar Buna suapin" Ajak Zahra

"Ndak au,Ley au cama papa" Ucap Rey

"Papa nya mau makan sayang,klo Rey duduk di pangkuan papa,nanti papa makannya susah" Bujuk Zahra

"Ndak au" Ucap Rey sambil geleng-geleng kepala

"Udh biarin,Rey sama mas aja" Lerai Abi

"Tapikan nanti kmu makannya susah mas"ucap Zahra

" Bisa sayang,Rey juga nggk berat ko"ucap Abi

"Yaudah" Ucap Zahra

Lalu mengambilkan makanan untuk suaminya,Zaidan, Rey dan juga untuk dirinya

Mereka pun makan dengan khidmat dan hening tanpa mengobrol,sementara Rey di suapi oleh Zahra

Setelah beberapa menit akhirnya makan malam pun selesai,malam ini Abi sekeluarga menyempatkan untuk kumpul keluarga dulu,karena biasanya sangat jarang bisa kumpul bareng-bareng

"Gmna sekolah kmu bang? " Tanya Zahra pada Zaidan yg menyenderkan kepala nya pada pundak Zahra

"Baik Bun,msh kokoh juga bangunannya" Jawab Zaidan nyeleneh

"Terserah kmu bang" Ucap Zahra kesal

"Hehehe,baik kok Bun nggk ada masalah,abang selalu masuk kls,dan mengikuti pelajaran dengan baik" Jelas Zaidan

"Nah gtu dong,jngn bolos mulu kerjaan nya" Serobot Abi

"Nyenyenye" Ucap Zaidan lalu.....

Puk

Zahra menabok bibir Zaidan cukup keras

"Aww sakit tau Bun,jahat bngt sama Anak sendiri" Ucap Zaidan dramatis

"Lagian kmu gk sopan sama papa mu sendiri" Kesal Zahra

"Rasain tuh tabokan maut" Ledek Abi

"Diem lo pa tua" Kesal Zaidan

"Hehh mulutnya,mau Buna pukul lebih kenceng hah?" Garang Zahra

"Ampun Bun,nggk lgi,lagian papa bkin kesel abang trus" Ucap Zaidan yg takut di pukul lagi mulutnya oleh Zahra

"Kmu juga mas,jail bngt sama anaknya" Ucap Zahra pindah target,yaitu pada Abi yg sedang mengelus kepala Rey yg tertidur di pangkuannya

"Hehehe peace sayang" Ucap Abi

"Udh malam tidur gih bang,Rey juga di pindahin ke kasur mas biar badannya nggk sakit,trus kmu tidur nanti telat ngantor,abang juga nanti telat sekolah" Ucap Zahra menginterupsi anak dan suaminya untuk tidur

"Siappp Ndoro Buna" Ucap Zaidan lalu berlalu ke atas untuk tidur

"Siapp cintakuu" Ucap Abi alay,sambil membopong Rey yg tertidur untuk di pindahkan ke kasur kamar mereka

Zahra hanya mampu geleng-geleng,ada-ada saja mereka ini,lalu mengikuti Abi dari belakang untuk ke kamar mereka,karena hari ini ia sangat merasa capek

Mereka pun tidur dengan nyenyak

Jangan lupa vote dan komen ❤

Transmigrasi BunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang