Part 22

14.8K 616 11
                                    

"Bun dia siapa? " Tanya Zaidan pada Zahra sambil melirik Rey yg duduk di samping Zahra

"Adek kmu bang" Jawab Zahra enteng

"Hah,adek?kapan Buna hamilnya,kok adek Zai udh gede gini" Kaget dan heran Zaidan mendengar ucapan Zahra

"Aihh,adek angkat bang,papa yg bawa tadi" Jelas Zahra

"Ouh gtu" Ucap Zaidan

Sementara Rey ia diem saja sambil menundukkan kepala nya karena takut pada tatapan Zaidan yg seperti mengintimidasi dirinya

"Rey kenalan gih sama Abang Zaidan" Ucap Zahra pada Rey,Rey yg mendengar ucapan Zahra pun memberanikan mendongakkan kepalanya

"Ndak mau Buna,Ley tatut"ucap Rey sambil memeluk Zahra

" Hey,gausah takut abang Zai nya baik kok,nggk bakal gigit kmu"ucap Zahra di akhiri kekehan

"Sana kenalan" Lanjut Zahra,Rey pun menurut ia berjalan sambil menunduk ke arah Zaidan

"H-hai A-aban,Atu Ley calam kenal" Ucap Rey polos masih dengan kepala yg menunduk

Zaidan yg melihat tingkah laku Rey pun merasa gemass,argh adeknya ini menggemaskan sekali,apakah kalian pikir Zaidan tidak akan menerima Rey di keluarga ini?kalian salah besar justru Zaidan senang karena rumah ini akan terasa lebih Ramai

"Hai baby boy,nama Abang Zaidan panggil bang Zai oke" Ucap Zaidan sambil mengelus kepala Rey gemas

Rey yg mendapat respon menyenangkan dari Zaidan pun mulai memberanikan mendongakkan kepalanya dan bertatapan dengan Zaidan

"Seriusly? Imut sekali" Batin Zaidan gemas

"Iyaa Banh Jai"ucap Rey cadel

Zahra yg mendengar Rey memanggil nama Zaidan seperti itupun tertawa ngakak,sementara Zaidan tersenyum kecut,sabar-sabar adeknya itu msh cadel jadi maklumin saja

" Hahahahaha Banjai"ucap Zahra sambil ketawa ngakak

"Ishhh Buna mh" Kesal Zaidan

"Bang Zai bukan Banh Jai,Rey" Gemas Zaidan

"Ley,ndak bisa banh Jay,Ley macih kecil lum lancal ngomongna"jelas Rey sambil menggaruk pipinya yg gembul itu

" Utututu Anak Buna lucu bngt si"ucap Zahra gemas sambil mencubit pipi Rey secara pelan

"Hehehe,ma'acih Buna" Ucap Rey

"Eh bang kmu punya baju kecil yg ukuran Rey nggk?" Tanya Zahra

"Ada Bun,di lemari paling bawah di kamar Abang" Ucap Zaidan

"Ambil gih,kasian adek kmu bajunya udh kotor dan lusuh gtu" Ucap Zahra

"Yaudah abang ambilin dulu" Ucap Zaidan setelah itu berlalu ke kamarnya

Sementara Zahra memanggil Bi ijem untuk membelikan bedak bayi dan minyak te*on,untuk Rey

"BIIIII,BI IJEM"Zahra berteriak memanggil bi ijem

" Iya nyonya"Ucap bi ijem sambil terpogoh-pogoh menghampiri Zahra dan Rey

"Tolong beliin saya minyak Te*on ya bi sama bedak bayi terus snack² buat anak kecil,ke supermarket depan" Ucap Zahra

"Baik nya" Ucap bi ijem

"Ini uang nya,minta anter mang Udin aja biar cepet" Ucap Zahra sambil menyerahkan beberapa lembar uang merah pada bi ijem

"Baik nya klo gtu saya permisi" Pamit bi ijem

Setelah kepergian Bi ijem,Zaidan datang membawa sepasang baju laki-laki lengkap dengan pakaian dalamnya juga

"Ini Bun bajunya" Ucap Zaidan sambil menyerahkan baju tersebut pada Zahra

"Eh iya,makasih Abang" Ucap Zahra

"Ma'acih abanh"ucap Rey ikut-ikutan Zahra

" Sama-sama Bun,sama-sama adek abang"ucap Zaidan

Setelah 20 menit bi ijem pun pulang sambil membawa pesanan Zahra tadi

"Ini nya pesanan nya" Ucap bi ijem sambil menyerahkan plastik yg berisi pesanan Zahra

"Makasih ya bi,bibi boleh lanjut kerja" Ucap Zahra berterima kasih

"Sama²,klo gtu saya permisi dlu Nya,Den,aden kecil" Ucap bi ijem lalu berlalu

Zahra pun mulai menggantikan Rey baju sebelum berganti dengan pakaian milik Zaidan,Zahra mengoleskan minyak Te*on pada tubuh Rey dan juga bedak bayi nya biar wangi

Lalu memakaikan baju yg Zaidan bawa tadi,setelah beres Zahra memberi bedak bayi pada muka Rey,lalu menyisiri rambut Rey, Rey nggk di mandikan karena lukanya msh basah dan banyak

"Udh ganteng dan wangi anak Buna" Girang Zahra

"Ma'acih Buna" Ucap Rey berterima kasih pada Zahra

"Sama² Sayang" Ucap Zahra

"Yaudah yuk kita makan malam,ayok Abang Zai" Ajak Zahra pada Rey dan Zaidan

Jangan lupa vote dan komen guyss

Transmigrasi BunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang