part 12

22.1K 868 6
                                        

Akhirnya Zahra pun selesai masak,dan menata semua makanan nya di atas meja di bantu oleh Zaidan tentunya

Setelah semuanya tertata rapi,Zahra menyuruh Zaidan duduk di ruang tamu sambil menunggu para teman nya datang

"Makasih abang udh bantuin Buna,kmu ke ruang keluarga gih tungguin temen-temen kamu dateng"ucap Zahra

" Sama-sama Buna,iya²"jawabannya, setelah itupun Zaidan berlalu ke ruang tamu

Tak selang berapa lama,suara knalpot motor saling bersautan pun terdengar ah itu mungkin para sahabat pikir Zaidan

Kemudian suara Bel rumah bunyi,pertanda ada tamu yg datang

Ting nong,nang ning ning nang euk eh ko malah salah server

Zaidan pun bangun dari sofa untuk membukakan pintu nya

Cklek

"Wihh whatsapp boss"sapa Shaka

" Hm masuk"suruh Zaidan

Mereka ber4 pun masuk,siapa saja?Shaka,Zanka,Tama dan Arkan tentunya siapa lagi?masa pak lurah

"TANTE EM KAMING, MAU NUMPANG MAKAN TAN"teriak Shaka menggelegar di Mansion Smith,tanpa malu,Sedangkan yg lain menanggung malu

" Shaka Monyad"lirih Arkan

"Tmen lo?" Tanya Zanka pada Tama,Zaidan dan Arkan

"Bkn" Singkat Tama,sedangkan Zaidan hanya menggelengkan kepala yg berarti'bukan'

"Enggk punya temen model Tarzan" Jawab Enteng Arkan

"Jahaddd kalian sama dede Shaka" Dramatis Shaka

"Jijik nyet" Ucap Zanka pedass

"Au tuhh kaya Waria yg tadi kita temuin pas di lampu merah aja" Ledek Arkan

Shaka yg mendengar itupun mencebikan bibirnya,jijay

"Nyokap lo mana bos" Tanya Arkan

"Ada di kamar maybe,gw panggil bntr" Jawab Zaidan

"Okeh" Jawab Arkan

"Kalian ddk dlu" Suruh Zaidan

Lalu mereka pun duduk di ruang tamu sambil memainkan gadget masing-masing

Sementara Zaidan naik ke lantai atas untuk memanggil Buna nya,sesampainya di depan pintu kamar orang tua nya Zaidan mengetuk pintu kamarnya

Tok tok tok

"Buna temen abang udh sampe" Ucap Zaidan

"Iyaa abang turun duluan nanti Buna turun" Teriak Zahra dari dalam kamar

Lalu Zaidan pun turun ke lantai bawah untuk menemui sahabatnya

Setelah merapihkan penampilan nya Zahra pun turun ke lantai bawah,tapi sebelum ke ruang tamu Zahra pergi ke dapur untuk membuatkan sahabat Zaidan minuman dan kue² kering serta snack² dan kawan-kawan nya

Setelah selesai,Zahra pun membawa nampan yg berisi minuman dan makanan ringan tadi ke ruang tamu

"Kalian udh dari tadi  sampai ya?" Tanya Zahra pada teman-teman anaknya

"Baru aja kok tan" Jawab Arkan sopan dan di angguki yg lain kecuali Zaidan

"Ini silahkan di makan dan di minuman ya,gausah malu²,anggap aja rumah sendiri" Ucap Zahra sambil tersenyum,lalu di angguki semuanya

"Makasih tan" Ucap Zanka

"Sama-sama klo gtu,tante permisi dulu yaa" Pamit Zahra namun sebelum itu Zaidan mencegahnya

"Buna duduk di samping abang aja" Tawar Zaidan

"Emg boleh? Kalian gk mau ngobrol² yg penting gtu" Tanya Zahra

"Engga ko Bun" Jawab Zaidan

Lalu Zahra pun duduk di samping anaknya,sementara Shaka tumben sekali dia diam saja,tanda bahaya ini jangan-jangan....

"Eum tan,tante naro sertifikat mansion ini di mana ya?" Tanya Shaka

"Tante nggk tau,Suami tante yg nyimpen emg knpa Shaka" Jawab Zahra bingung begitupun yg lainnya,untuk apa pikir mereka

"Mau Shaka jual tan,kata tante kan anggap aja rumah sendiri,jadi Shaka anggep rumah sendiri,nah Shaka berinisiatif buat jual mansion ini" Jelas Shaka

"Ya nggak gtu juga Kambing,makanya jadi orang jangan terlalu pinter jadi gini kan" Sewot Arkan

Sementara Zaidan dan yg lain hanya mampu menghela nafas

"Ada² saja jalan pikiran orang gila ini"batin mereka

" Ya bukan gtu juga Shaka,ih gregetan deh tante anak nya siapa si kamu"greget Zahra

"Anaknya Bapak Arya sama Ndoro Violin tan hehe" Cengir Shaka

"Nanti tante tanyain orang tua kamu,mereka nemu kamu di mana" Canda Zahra

"Ihh tante ko gtuu" Cemberut Shaka

"Hehe lagian kamu kelakuannya beda banget sama kembaran kmu yg anteng itu" Jelas Zahra sambil melirik Zanka yg sedang memainkan handphone nya

"Yakan beda tan,aku manusia biasa dia manusia es" Ucap Shaka enteng,Zanka yg mendengar itupun menatap Shaka tajam Seakan-akan berucap 'gw tebas pala lo'

Shaka yg melihat tatapan maut itupun,menunjukkan cengiran nya

"Peace bang" Cengir Shaka

"Makanya waras dikit Ka" Arkan ikut nimbrung

"Sialan lo,gw waras ya lo tuh yg otaknya kurang 1 ons" Ledek Shaka

"Monyet lo,gw mh otaknya genius kali" Percaya diri Arkan dengan membusungkan dadanya sombong

"Begayaan,gw kasih pertanyaan nih lo jawab ya

Transmigrasi BunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang