Assalamu'alaikum guys,sorry bngt nih baru bisa up,karena akhir² ini sibuk bngt smpe nggak sempet mikir+ngetik deh,sedih juga karena banyak pembaca yg nggk vote.
**************************
Setelah beberapa menit berkutat di dapur,bi ijem pun selesai membuat nasi goreng untuk Zaidan."Ini Tuan muda,nasi goreng nya" Ucap bi ijem sambil meletakkan sepiring nasi goreng dan segelas air putih di atas meja.
"Makasih bi"ucap Zaidan berterima kasih
" Sama-sama Tuan Muda,klo begitu saya permisi balik ke dapur lagi"pamit bi ijem,namun sebelum itu Zaidan mencegahnya.
"Tunggu dulu bi,jangan panggil aku Tuan Muda lagi yaa,panggil Aden atau nama aja biar lebih akrab" Kata Zaidan
"Kan nggk sopan Tuan Muda,saya cuma pembantu sedangkan Tuan muda majikannya disini"ucap Bi ijem tak enak.
"Aku yg ngerasa nggk enak bi,bibi kan lebih tua dari aku,panggil nama aja ya" Ucap Zaidan
"Gimana klo Aden aja" Ucap bi ijem mencoba memberi penawaran
"Terserah bibi aja deh,asal jangan Tuan muda" Ucap Zaidan pasrah.
"Yaudah den,klo gtu bibi permisi" Setelah itu bi ijem berlalu ke dapur lagi.
***********************
"Enguh" Lenguh Zahra,saat membuka matanya,ya!benar Zahra baru bangun tidur di sore hari."Udh sore ternyata"Gumam Zahra saat melihat ke luar jendela.
Lalu tatapannya beralih ke arah Rey yg tertidur di sampingnya.
" Sayang,Abang Rey bangun yuk,udh sore mandi dlu"ucap Zahra lembut
"Enghh iya Buna" Ucap Rey saat membuka matanya perlahan.
"Pinter,yuk mandi,abang mau di mandiin Buna apa mandi sendiri" Ucap Zahra
"Sendiri aja Buna,abang kan udh gede udh mau punya adek" Ucap Rey
"Baiklah klo gtu" Ucap Zahra
Setelah itu Rey pun masuk ke kamar mandi yg berada di dalam kamar Zahra dan Abi.
Melihat putranya berlalu,Zahra pun menyiapkan pakaian yg akan Rey gunakan.
Menunggu beberapa menit akhirnya Rey selesai mandi,lalu menghampiri Buna nya.
" Abang Rey udh selesai mandi nya Buna" Ucap Rey sambil berjalan ke arah Zahra duduk.
"Wahh pinternya anak Buna,sini sayang pake baju dulu" Ucap Zahra tersenyum
Rey pun menurut,ia ingin segera turun ke lantai bawah untuk bermain dengan Abangnya.
"Nah selesai,hmm wangi dan gantengnya anak Buna" Ucap Zahra sambil menciumi pipi Rey.
Rey yg merasa kegelian pun tertawa.
"Hahahahaha aaaaaa hahahaha Buna udh gelii tau" Ucap Rey cemberut
"Ah ya hehehe maaf sayang,abisnya gemes" Greget Zahra
"Udh ah aku mau ke bawah aja" Ucap Rey ngambek
"Ulu ulu,anak Buna ngambek nih,Buna minta maaf ya" Ucap Zahra sambil menjewer kedua telinga nya secara bersamaan.
"Gak mau hem" Ucap Rey sambil membuang muka ke samping
"Yah kok gtu,Buna jdi sedih deh" Ucap Zahra pura-pura lesu,agak menarik simpati Rey.
Melihat Buna nya sedih,Rey jadi tidak tega dan akhirnya luluh.
"Iya Abang Rey maafin,Buna jangan sedih lagi" Ucap Rey pelan
"Beneran?" Tanya Zahra memastikan
"Iyaa bener" Ucap Rey sambil tersenyum
"Aaaaaa makasih sayang" Ucap Zahra lalu memeluk Rey
"Sama-sama Buna Sayang" Ucap Rey
"Nah berhubung abang Rey udh mandi,gantian Buna ya mau mandi" Ucap Zahra menyudahi pelukan mereka.
"Okehh,aku turun ke bawah ya Buna" Ucap Rey
"Iya sayang,Hati-hati ya" Ucap Zahra memperingati.
"Siappp komandan" Ucap Rey sambil hormat,lalu pergi ke lantai bawah.
"Ada-ada saja anak itu" Zahra geleng-geleng kepala,lalu memasuki kamar mandi,untuk mandi.
See you jangan lupa vote!dan komen!tandai Typo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Buna
FantasyNggk bisa bikin deskripsi yg kepo langsung aja baca atau tambahkan ke perpustakaan kalian,happy Reading guyss,Enjoyyy!!!