Part 34

8.6K 395 4
                                    

Sesampainya di ruangan Zahra di rawat,Rey langsung berteriak dan memeluk Buna nya saat melihat Zahra tengah duduk sambil memakan Buah yg di suapi oleh Abi

"BUNAAA REY KANGENNN" teriak Rey

"Ututututu,Sayang nya Buna,Buna jga rindu Abang Rey" Ucap Zahra

"Papa Rey nak naik ke Kasur" Ucapnya

"Baiklah² jagoan" Ucap Abi sambil mendudukkan Rey di samping istrinya,setelah itu Rey pun memeluk Erat Buna nya

"Abang Rey udh makan" Tanya Zahra

"Belum,kok Buna manggil Rey Abang" Bingungnya

" kan Rey mau jadi Abang" Ucap Zahra

"Ouh iya,Rey lupa Buna" Cengirnya

"Mksd tante,Bos Zaidan sama Rey mau punya adik tan?" Tanya Arkan saat menyadari ucapan Zahra tadi

"Eh,iya Arkan,alhamdulillah tante positif hamil" Ucap Zahra dengan tersenyum

"Wihhh adek baru nih bosss,Congrats mau jadi abang 2 adek" Ucap Shaka heboh

"Makan² nih kita" Celetuk Arkan

"Boleh,Abang Rey makan gih dikantin rumah sakit sekalian sama abang Zaidan dan Sahabat² nya"Kata Zahra dan tatapannya tak sengaja melihat Ayra yg sedang berdiri di antara Zaidan dkk

"Eh kok ada cewek,pacar Abang Zai ya" Ledeknya

"Bkn Bun,tadi nemu dia di jalan" Jawabannya enteng

"Sialan" Gumam Ayra lirih

"Gk boleh gtu abang" Nasihat nya

"Hai sayang siapa nama kmu" Ucap Zahra pada Ayra

"Eh em Ayra tante" Gugup Ayra sambil menyalami tangan Zahra dan Abi,ia juga bisa bersikap sopan pada orang yg lebih tua darinya

"Ouh Ayra,salam kenal Saya Zahra panggil Tante Atau Buna juga boleh" Ucap nya sambil menggoda Zaidan

"Eh iya tante salam kenal" Canggung nya

"Gausah canggung gtu Ayra,kenalin dia papa nya Zaidan namanya Abi panggil Om atau Papa juga boleh" Ucap Zahra mengenalkan Abi yg ada di sampingnya dengan raut datarnya

"Iya tante,salam kenal om" Ucapnya

"Hm" Jawab Abi dingin

"Mas gk boleh gtu,gk sopan" Ucap Zahra sambil mencubit pinggang suaminya

"Aws aduh iya sayang nggk" Ucapnya lirih,sambil kesakitan,cubitan istrinya tidak bisa di anggap remeh,pemirsah

"Ouh iya kalian semua makan dlu gih ke kantin rumah sakit,biar Om Abi yg bayarin,yakan mas" Ucap Zahra

"I-iya sayang" Ucapnya gugup,karena tatapan maut istrinya

"Tuh kan" Ucapnya

"Ini kartu nya,kalian boleh mkn sepuasnya" Ucap Abi sambil menyerahkan blackcard nya pada Zaidan

"Yeyyy makan gratiss" Girang Shaka

"Makasih Om,Tante" Ucap yg lain

"Sama-sama" Jawab Abi dan Zahra berbarengan

Lalu mereka pun pergi ke kantin rumah sakit bersama Rey juga tentunya,Sementara Ayra ia msh berjalan tertatih-tatih karen luka di lutut nya blm di obati

Zaidan yg melihat itupun,sedikit kasihan ingat sedikit!,lalu ia pun membeli kapas dan obat merah tak lupa juga hansaplast untuk mengobati luka Ayra

"Obati dlu kaki lo" Ucap Zaidan sambil menyerahkan kresek yg ia bawa tadi

"Thanks" Ucap Ayra lalu menerima kresek tersebut

"Cieee cieeee bos jatuh cinta nich" Ucap Shaka meledek

"Ekhem,ada yg mau official nih" Arkan pun ikut²an meledek

"Pj" Ucap Zanka tiba-tiba

"2in" Ucap Tama yg juga ikut-ikutan

"Ck gjls" Dingin Zaidan

"Apaan si lo pada,cma ngasi beginian doang ko di cie cie" Sewot Ayra lalu mengobati luka lututnya dengan susah payah karena kan ia tinggi otomatis melakukan itu agak susah

Zaidan yg melihat Ayra kesusahan pun,membantu mengobatinya

"Sini biar gw bntu" Ucapnya dingin

"Ehhh,pelan² perih soalnya" Ucap Ayra kaget saat Zaidan merampas kapas dari tangannya dan mulai mengobati dengan telaten

"Selesai" Ucapnya

"Skli lagi makasih Zai" Ucap Ayra berterima kasih

"Hm" Balasnya

Lalu pesanan mereka pun datang

"Silahkan di nikmati" Ucap waiters tersebut

"Terima kasih" Ucap Ayra,Arkan,Shaka dan Rey

Lalu mereka pun mulai memakan,makanan masing-masing dengan khidmat tanpa ada yg berbicara satu sama lain,karena itu di anggap tidak sopan.

Jangan lupa vote dan komen!

Transmigrasi BunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang