Part 30

10.5K 485 6
                                    

Join GC nya yukk,banyakin peserta nya🙆‍♀️aku udh naro link nya di part sebelumnya yaa!

6 bulan berlalu

Tak terasa 6 bulan berlalu,banyak perubahan dan perkembangan dari keluarga Smith,mulai dari Rey yg sudah bisa bicara huruf R dan sudah tidak cadel lagi.

Abi yg semakin bucin,Zaidan yg masih jomblo,Zahra yg semakin cantik,dan msh banyak lagi perubahan² lainnya

Sekarang Zahra sedang berada di dalam kamarnya,sendirian ,Abi pergi meeting,Zaidan dan Rey yg sedang bermain di lantai bawah

Kenapa Zaidan nggk berangkat sekolah?karena hari ini weekend,tpi kenapa Abi pergi meeting?karena meeting nya sangat penting guys nggk bisa di wakilin dan nggk bisa di tinggal.

Zahra sedang merebahkan badannya di atas kasur King Zise nya,entah knpa hari ini dia merasa kurang enak badan,kepala yg pusing dan badan nya lemas,efek kecapean maybe

Zahra tiduran sambil sesekali memejamkan matanya karena pusing yg menyerang nya.

"Aduhh pusing bngt nih kepala" Ucap Zahra sambil memegangi kepala nya

"Zaidan sma Rey kmna ya" Ucap Zahra bermonolog

karena ingin mengetahui dimana kedua anaknya berada Zahra pun turun ke lantai bawah dengan tubuh lunglai,karena lemas,berjalan pelan sambil berpegangan ke tembok yg ada

"Abang,Adek kalian dmna" Ucap Zahra sambil menuruni tangga

Zaidan dan Rey yg mendengar suara Buna nya pun segera menghampiri ke asal suara tersebut,guna menemui Buna nya

"Abang sama adek di sini Bun" Ucapan Zaidan dan di angguki oleh Rey

"Syukur deh klo kalian ada di rumah" Ucap Zahra lega

"Emg knpa Bun?" Tanya Rey

"Nggk pp,Buna lega aja" Ucap Zahra

"Bun,kok muka Buna pucat?Buna sakit" Ucap Zaidan khawatir karena melihat wajah sang Buna yg pucat

"Buna cuma pusing kepala doang kok bang" Ucap Zahra

"Tpi muka Buna pucat,kita ke rumah sakit ya Bun" Ucap Zaidan menawarkan untuk ke rumah sakit

Zahra hanya menggelengkan kepala nya pertanda,tidak ush

"Tap-

belum sempat bmenyelesaikan ucapan nya tiba-tiba Zahra pingsan,dengan sigap Zaidan pun menangkap tubuh Buna nya yg akan jatuh ke lantai

Rey yg melihat Buna nya pingsan pun menangis,ia takut Buna nya kenapa-napa,sedangkan Zaidan ia langsung membopong Buna nya untuk pergi ke rumah sakit ia sangat khawatir Buna nya kenapa-napa

"Hiksss hikssss Abang Buna knpa" Tangis Rey

"Buna cuma pingsan,adek di rumah dlu ya abang mau bawa Buna ke rumah sakit" Ucap Zaidan memberi pemahaman pada adeknya

"Rey hiks ikut abang hiks" Ucap Rey sambil sesegukan

"Yaudah ayok" Ucap Zaidan,lalu membawa Zahra yg ada di gendongan nya ke arah mobil yg sudah ada di depan rumah

"Mang,ke Rumah sakit cepet" Ucap Zaidan tidak sabaran

"Siapp den" Ucap mang Udin ikut panik melihat Nyonya nya pingsan

Lalu mobil pun melesat dengan kecepatan lumayan tinggi,Zaidan yg memintanya,sementara Rey ia duduk di samping Zaidan yg memangku Buna nya sambil nangis sesegukan

"Adek udh dong nangis nya, tenang ya,Buna pasti baik² aja" Ucap Zaidan menenangkan Adeknya agar berhenti menangis.

Rey yg mendengar itupun memberhentikan tangis nya,ya! Buna nya pasti baik² saja

Setelah menempuh waktu beberapa menit akhirnya mereka sampai di Rumah Sakit Mandiri,Zaidan pun langsung membopong Buna nya keluar mobil menuju loby Rumah sakit

Tanpa permisi Zaidan langsung membawa Buna nya ke ruang UGD,ia ingin Buna nya cepat di tagani tanpa menunggu para suster yg mengambilkan brankar untuk Buna nya

"Dokter tolong periksa Buna saya dok" Ucap Zaidan kepada dokter permpuan yg ada di ruangan tersebut

"Baik,silahkan Tuan Muda tunggu di depan" Ucap Dokter tersebut

"Tpi saya mau nemenin Buna saya disini dok" Ucap Zaidan

"Tidak bisa Tuan Muda,Jadi silahkan Tuan muda tunggu di luar saja" Ucap dokter tersebut memberi pemahaman

"Baiklah" Lalu Zaidan pun keluar dari ruangan tersebut dan menunggu di luar bersama Rey

Ah ia dia lupa mengabari Papa nya,saking paniknya ia tidak sempat mengabari papa nya bahwa Buna nya di bawa ke rumah sakit

Setelah itu,ia pun mulai mengabari Papa nya untuk segera datang ke rumah sakit

Tuttt tutttt

Bukan suara kentut btw.

Tersambung

"Pa Buna di rumah sakit" Ucap Zaidan tanpa basa basi

"APAAA!KNPA BISA" ucap Abi di sebrang sana dengan nada marah

"Intinya tadi Buna pingsan,udh Papa cepet ke sini,ke rumah sakit mandiri"ucap Zaidan

" Oke Papa kesana"ucap Abi

Tuttt

Panggilan pun di akhiri

Jangan lupa vote! Dan komen





Transmigrasi BunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang