Setelah selesai makan Zaidan pun bangkit dari kursinya,Zahra yg melihat itupun lantas bertanya
"Abang udh selesai?abis ini ada kepentingan nggk?Buna mau ngomong sama abang tapi abang tunggu di ruang tamu ya sambil main HP atau liat TV"
"Iya" Jawab Zaidan
Setelah selesai makan Zahra pun membereskan meja makan sekaligus mencuci piring yg ia gunakan dengan Zaidan tadi
Setelah selesai mencuci piring Zahra pun segera pergi ke ruang tamu untuk menemui Zaidan yg sudah menunggu
"Abang" Panggil Zahra lalu duduk di sofa yg bersebrangan dengan Zaidan
Zaidan yg mendengar Zahra memanggilnya pun mengalihkan perhatiannya dari HP
Zaidan mengangkat sebelah alisnya seolah berkata Apa?
"Abang ko pulang cepet?abang bolos ya?" Tanya Zahra
"Hm" Jawab Zaidan
"Knpa?kok abang bolos,bolos itu nggk baik loh bang" Nasehat Zahra
"Urusan nya sama lo?" Ketus Zaidan
"Bang,Buna tuh ibu nya abang meskipun Buna cuma ibu sambung abang tpi Buna peduli dan sayang sama abang,tolong bang jangan dingin' trus sama Buna, Buna beneran tulus sayang sama abang,abang udh Buna anggap seperti anak kandung Buna sendiri,hati Buna sakitt bang sama sikap abang yg selalu dingin,cuek,dan acuh sama Buna"sendu Zahra
Zaidan yg mendengar itupun sedikit merasa iba
"Apa cara gw salah? Kasihan juga si liatnya klo gw sama papah cuekin dia trus"batin Zaidan
" Abang mau kan berubah jangann cuek dan dingin lagi sama Buna,Buna mohon sama abang"mohon Zahra dengan mata berkaca-kaca
Zaidan pun akhirnya luluh,ia akan mencoba untuk bersikap hangat dengan Zahra ibu sambung nya.
Lalu Zaidan pun mengangguk
"Iya Zai coba" Jawab Zaidan
Zahra yg mendengar itupun senang dan langsung memeluk Zaidan dengan kencang sambil menangis
"Makasih bang makasih" Tangis Zahra
Zaidan yg mendapat pelukan dadakan pun kaget,tentu saja dia sudah lama tidak mendapatkan pelukan seperti ini
"Hangat" Batinnya
Lalu Zaidan melepaskan pelukannya,di hapus air mata Zahra dengan kedua ibu jarinya dengan lembut
"B-buna jangan nangis,maafin Zai"kata Zaidan
Zahra yg mendengar Zaidan menyebut dirinya Buna pun senang bukan main,lalu menyuruh Zaidan untuk memanggilnya dengan sebutan Buna lagi
"Coba bilang Buna sekali lagi bang" Suruh Zahra
"Bunaa"balas Zaidan dengan pelan karena ia belum terbiasa
" Akhirnya,Buna seneng banget abang mau anggap Buna jadi ibu sambung abang,makasih bang makasih"Haru Zahra
Tanpa mereka sadari waktu berjalan begitu cepat,Suara Adzan Ashar pun berkumandang
"Gk kerasa udh sore aja,abang ke atas gih mandi terus sholat oke"
"Siapp Buna,klo gtu abang ke atas dulu" Sebelum dirinya berlalu ke atas ia menyempatkan diri untuk mencium pipi Buna nya secara kilat
Zahra yg mendapat serangan dadakan itupun terkejut tapi juga senang
"Ah anaknya itu manis sekali"batin Zahra
Lalu Zahra pun ikut berlalu ke atas untuk mandi dan sholat
Malam hari
Suara mobil yg terparkir di depan rumah terdengar oleh Zahra yg sedang menyiapkan masakannya di meja makan untuk makan malam,
Ting nong
Tiba-tiba bel rumah pun berbunyi,Zahra pun mematikan kompor nya terlebih dahulu sebelum berjalan ke arah pintu utama
" Iya bentar "teriak Zahra
"Siapa si, apa jangan-jangan paksu"batin Zahra
Sesampainya di pintu utama Zahra pun langsung membuka pintu nya
Terima kasih jangan lupa vote dan coment💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Buna
FantasyNggk bisa bikin deskripsi yg kepo langsung aja baca atau tambahkan ke perpustakaan kalian,happy Reading guyss,Enjoyyy!!!