Apartemen Sunoo juga terbilang cukup dekat dengan panti. Hanya berbeda jalan saja tapi masih di komplek yang sama. Di perjalanan pulang, Sunoo melihat sebuah brosur lowongan pekerjaan dengan gaji yang sangat tinggi.
Jelas Sunoo tertarik dengan brosur tersebut. Ternyata itu adalah sebuah restoran, cafe & bakery yang baru dibuka. Makanya mereka menerima semua posisi. Sunoo cukup tertarik untuk melamar pekerjaan di situ.
Ditaruh di posisi apapun tidak masalah, gajinya sangat tinggi. Sebulan gaji di restoran ini sama dengan 3 bulan gajinya di minimarket!
Dengan bermodal nekat, Sunoo menyimpan brosur tersebut dan mencoba mengirimkan CV kepada email yang tertera. Beberapa hari kemudian dia menerima balasan dari email tersebut yang mengatakan dia akan melakukan wawancara.
Tanpa pikir panjang Sunoo langsung menyiapkan segalanya, dia juga bercerita pada Ibu panti dan beliau sangat mendukung keputusan Sunoo. Beliau tahu hidup pemuda ini tidak sebaik dan secerah senyumnya, beliau hanya bisa mendoakan yang terbaik.
Hari ini Sunoo akan melakukan wawancara di ruang kantor restoran tersebut. Dia cukup tercengang. Ini gedung sebuah restoran atau gedung perusahaan? Gedungnya tingkat 3!
Lantai pertama adalah cafe & bakery, lalu di lantai kedua adalah restoran dan di lantai paling atas atau lantai ketiga adalah ruang kantor. Di lantai 3 ini lah dia melakukan wawancara.
Peminatnya sangat banyak, Sunoo merasa sedikit minder dengan banyaknya pelamar yang akan bekerja di sini. Jadi dia tidak berharap banyak bisa lolos.
Lama menunggu akhirnya sampai pada gilirannya untuk melakukan wawancara. Sunoo menarik napas dan mengembuskannya pelan demi menghilangkan rasa gugup yang dialaminya, beruntung dia tidak memiliki panic attack.
Setelah wawancara, pihak restoran meminta Sunoo untuk menunggu hasilnya di email. Mereka akan mengirimkan email untuk pelamar yang berhasil lolos.
Sunoo dapat sedikit bernapas lega, selama sesi wawancara dirinya bisa menjawab dengan lancar pertanyaan tiap pertanyaan. Dirinya berharap semoga dia bisa lolos, tidak masalah ditaruh di posisi apapun, dia akan mengerjakannya dengan senang hati.
Seminggu setelah Sunoo melakukan wawancara untuk bekerja di sebuah restoran yang akan dibuka. Dirinya menerima email yang menyatakan kalau dia diterima bekerja dengan posisi sebagai kasir di bagian cafe pada shift sore.
Sunoo tentu sangat senang, dia pun langsung menceritakannya pada Ibu panti. Ibu panti pun ikut senang dan berdoa semoga Sunoo selalu diberikan kebahagiaan dan kemudahan dalam bekerja.
Restorannya akan diresmikan lusa, rumornya pemiliknya adalah orang Prancis. Lalu besoknya setelah diresmikan, restoran itu akan dibuka untuk umum dan hari itu lah hari pertama Sunoo akan bekerja.
Dia sudah mengundurkan diri dari minimarket tempatnya bekerja selama 6 bulan itu. Sayang memang karena dia sudah terlanjur akrab dengan pegawai di sana tapi gajinya terbilang sangat pas-pasan. Makanya dia memberanikan diri untuk melamar di restoran ini.
2 hari ini dia menginap di panti, anak-anak panti tentu sangat senang melihat Kak Sunoo mereka menginap. Mereka sudah menganggap Sunoo seperti matahari, menyinari hari-hari suram mereka.
Kehidupan Sunoo tidak banyak berubah, karena dia bekerja pada shift sore, maka paginya dia masih bisa mengajar menjadi guru sukarelawan di panti asuhan ini.
Sunoo tidak pernah tahu jika peresmian restoran tempatnya bekerja ini bukan dengan pegawai melainkan dengan pejabat kota. Sepertinya pemiliknya ini adalah orang yang berpengaruh, pikirnya.
Sunoo tidak mengetahui siapa pemilik restoran tersebut dan alasan mengapa restoran tempatnya bekerja ini sangat diminati bahkan sebelum dibuka. Yang dia tahu hanyalah gajinya sangat tinggi dan bisa membantunya untuk menyambung hidup.
———✧———
Hari ini Sunghoon berangkat menuju Italia untuk meresmikan gedung baru restoran cabang luar negeri pertamanya. Dia diantar oleh ibunya karena ayahnya sibuk bekerja. Dia berangkat bersama Jay dan Sam.
Di dalam pesawat, Jay terlihat sangat antusias mengingat dirinya sudah lama tidak berkunjung ke Italia, mungkin sudah 4 tahun lalu.
Sunghoon dan Sam membahas perkembangan bisnis restoran dan Sam menjelaskan jika semuanya sudah selesai. Bahkan perekrutan pekerja pun sudah dilakukan.
Setelah lamanya perjalanan terbang yang ditempuh, akhirnya mereka tiba di kota Venesia, Italia. Dari bandara mereka di jemput oleh mobil yang sudah di sewa untuk 2 minggu ke depan. Mereka akhirnya menuju hotel yang akan mereka tinggali selama liburan ini.
"Jay, kamu mau ikut atau tidak? Besok peresmian restoranku."
"Ikutlah, rugi jauh-jauh ke sini kalau tidak hadir di acara peresmian restoranmu walau tujuanku adalah berlibur."
"Ya, terserahmu saja."
Sunghoon cukup lelah, sesampainya di hotel dia langsung pamit untuk istirahat setelah percakapan singkat dengan Jay.
Pagi menyapa, mereka bertiga sudah bersiap dan akan sarapan di restoran hotel saja. Beberapa orang mengenal mereka bertiga. Sudah ku bilang kan jika mereka sudah seperti selebritas?
Setelah sarapan, mereka bersiap untuk acara peresmian. Pejabat kota pun turut hadir, para pegawai pun hanya sebagian yang hadir itu juga hanya para kokinya saja.
Acara ini lumayan tertutup walau media sudah menunggu mereka di luar. Berita peresmian ini disiarkan di televisi internasional. Semua orang berharap Sunghoon akan membuka cabang di negara mereka juga.
"Dengan ini, saya resmikan restoran, cafe & bakery cabang luar negeri pertama saya ini, mulai besok restoran ini akan dibuka untuk umum.", ucap Sunghoon sambil menggunting pita peresmian di depan gedung restoran.
Gemuruh tepuk tangan dan ucapan selamat kepada Sunghoon karena telah berhasil membuka cabang restorannya di luar negeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Venice, Italy. [sunsun]
FanfictionSeorang koki terkenal dari Paris, Prancis sedang melakukan kunjungan peresmian restoran cabangnya yang dibuka di Italia. Memanfaatkan libur 2 minggunya untuk menjelajah kota tua yang katanya menyimpan beribu kenangan semua orang. Saat berlibur, dia...