14. Aeroporto di Venezia Marco Polo

1.1K 150 4
                                    

Sunghoon mengetuk pintu kamar Jay. Dia sudah siap untuk check out dengan beberapa kopernya, sekarang dia akan membangunkan temannya yang sangat susah bangun ini. Menyusahkan saja, pikirnya.

"Jay, cepatlah. Kita harus check in di bandara sebentar lagi.", Sunghoon pun mengetuk pintu kamar Jay dengan sedikit brutal dan menelepon Jay berkali-kali.

Jay pun membukakan pintu dengan wajah bantalnya. Semua barangnya sudah siap, jadi dia tinggal pergi mandi dan bersiap lalu check out.

"Huh, dasar pengganggu. Tunggu sebentar, aku akan mandi.", ucap Jay setengah sadar.

"Kenapa juga kamu masih tidur, cepat sana mandi, kita harus check in di bandara agar tidak ketinggalan penerbangan."

"Ya ya ya.", Jay pun berlalu ke kamar mandi.

Sambil menunggu Jay setelah bersiap, Sunghoon berencana mengirim chat pada Sunoo. Sebenarnya tadi malam Sunghoon mau mengirim pesan tapi dia takut mengganggu waktu guru manis itu, jadi akhirnya dia urungkan dan berencana mengechatnya pada pagi ini, hitung-hitung ajakan menjemput kemarin.

Hai |
dibaca

| Iya, dengan siapa, ya?

Ini aku, Sunghoon |

| Ooohh, Kak Sunghoon! Kenapa, Kak?

Aku sedang menunggu Jay bersiap |
Kamu jadi ikut mengantarkan kami, kan? |

| Eh, sudah mau pergi, ya? Aku jadi ikut, Kak! Tunggu sebentar biar aku bersiap terlebih dahulu.

Hahaha, baiklah santai saja, Sun |

| Hubungi aku jika Kakak sudah sampai di depan apartemen!

Baiklah |
dibaca

Sunghoon tersenyum membaca pesan singkatnya dengan Sunoo. Dirinya masih tidak percaya jika dia sudah berada ditahap saling bertukar pesan dengan seseorang yang dia sukai.

Jay setelah mandi dan bersiap lalu menemukan temannya tersenyum seperti orang gila, temannya tidak sedang kerasukan, kan? Jay bergidik ngeri.

"Boom!", Jay mengejutkan Sunghoon. Sunghoon yang pada dasarnya memang sedang terlarut dalam pikirannya ketika dikejutkan Jay tanpa sengaja melempar hp nya.

"Hahahaha, suruh siapa melamun.", Jay menertawakan Sunghoon yang terlihat mengambil hp yang terjatuh ke lantai sambil terus mengusap dadanya.

"Dasar gila, jika aku terkena serangan jantung dan meninggal bagaimana?", kesal Sunghoon.

"Hush mulutnya, seperti tidak diajarkan adab saja. Ucapan adalah doa, bodoh. Mau mati memang? Nanti Sunoo menikah dengan orang lain loh, yakin mau meninggal?"

"Apasih, sudahlah cepat berkemas. Kita harus check out dan menjemput Sunoo.", ucap Sunghoon lalu mengetikkan pesan pada Sunoo dan mengatakan jika dia dan Jay sedang dalam perjalanan menuju apartemen Sunoo.

"Hahahahaha", Jay hanya menertawakan temannya yang suka sekali denial ini. Nanti setelah pulang ke Paris, dia akan ceritakan semuanya pada Jungwon. Lihat saja!

Setelah check out, mereka pun berangkat menuju apartemen Sunoo. Sesampainya di gedung apartemen Sunoo, Sunghoon pun mengirimkan pesan bahwa dia sudah menunggu di bawah, lalu Sunoo membalas dan meminta mereka untuk menunggu sebentar.

Venice, Italy. [sunsun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang