20. Venesia dengan Kisah Lainnya

994 145 7
                                    

Hari ini adalah hari di mana Sunghoon akan terbang ke Venesia untuk melakukan kunjungan rutin perbulannya. Sama seperti restoran cabangnya yang lain, dia akan menjadwalkan kunjungan rutin perbulan untuk melihat keadaan restoran-restorannya. Rutinitas seorang koki sukses yang sibuk.

Tepat satu seminggu berlalu semenjak perkelahian kecil Jay dan Jungwon dan pengajuan cutinya di restoran Paris. Akhirnya, Sunghoon kembali menjejakkan kakinya di negara ini. Venesia dan kisahnya, Sunghoon tidak sabar menantikan itu semua.

Saat ini Sunghoon sudah tiba di bandara Marco Polo, dia kembali memesan kamar di hotel yang sama dengan yang dia pesan saat ke Venesia untuk pertama kalinya. Hotel yang terletak di seberang minimarket di pinggiran kota tua, tidak jauh dari pasar malam, apartemen Sunoo, taman kecil, dan panti asuhan tempatnya menjadi donatur.

Ya, kali ini Sunghoon sendirian. Jay menolak ikut karena Sunghoon hanya mengajukan cuti selama 3 hari, katanya sih membuat badan lelah saja.

Di perjalanan menuju hotel, Sunghoon sesekali menatap pemandangan di luar. Venesia ini benar-benar sesuatu, kotanya yang rapi dan indah, bangunan-bangunan bersejarah dan kenangan-kenangan yang tersimpan di sana. Sekali lagi, Venesia benar-benar sesuatu.

Sesampainya di hotel, Sunghoon pun beristirahat untuk kunjungan besok, mungkin dia juga akan memasak di restoran itu. Sunghoon sengaja tidak memberitahu Sunoo perihal kedatangannya ke Venesia karena dia tahu berita tentang kunjungan boss mereka pasti sudah tersebar. Sunghoon mau memberi kejutan pada Sunoo.

Memikirkan hari esok, Sunghoon semakin tidak sabar. Akhirnya, setelah satu bulan yang panjang dengan pertukaran pesan yang terbilang pasif, dirinya bisa bertatap muka dengan Sunoo.

Sunoo itu pasif, Sunghoon sadar akan hal itu. Sunoo lebih aktif saat berbicara dengan bertatap muka ketimbang bertukar pesan. Ingatkan Sunghoon jika Sunoo sering memberitahunya jika dia terlalu sering meninggalkan ponselnya.

Maka ketika Sunghoon mengiriminya pesan, pesan itu akan mendapat balasan dengan jangka waktu yang cukup lama. Hal itulah yang membuat Sunghoon merasa jika dirinya ingin semakin dekat dengan Sunoo, maka dia harus bertemu secara nyata.

---✧---

"Sun, katanya besok semua shift masuk pagi. Boss akan melakukan kunjungan rutin.", ucap Karina pada Sunoo saat selesai mengantar pesanan.

"Eh, benarkah? Aku jadi tidak sabar. Aku masih penasaran dengan seperti apa boss kita itu, Kak."

"Ya Tuhan, jadi kamu masih tidak tahu, ya?", heran Karina.

"Hehehe, aku kan tidak punya waktu untuk mencari tahu dan selalu berakhir lupa. Aku tidak mau melewatkan kesempatan besok agar aku bisa bertemu dengan boss dan tidak penasaran lagi.", jelas Sunoo panjang lebar.

"Maka dari itu, kamu tidak boleh melewatkan kesempatan besok, Sun!", antusias Karina.

"Iya, Kak!"

Sunoo sebenarnya sedikit sangsi, dia mengalami beberapa kejanggalan. Ingatkan jika Sunoo mengetahui nama bossnya dan nama tersebut sama dengan nama Kak Hoon, donatur panti asuhan tempatnya mengajar.

Bahkan, kepulangan bossnya dan kepulangan Kak Hoon pun terjadi di hari yang sama dengan tujuan yang sama yaitu Paris. Makanya Sunoo harus memastikan ini semua. Entahlah apa yang akan terjadi nanti, Sunoo hanya berharap mereka adalah orang yang berbeda.

Lama melamun, Sunoo pun dikagetkan dengan panggilan Karina yang mengatakan bahwa ada seorang pelanggan yang sedang menunggunya selesai dari lamunannya.

Venice, Italy. [sunsun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang