"Sunoo? Apa kamu ada di dalam?", tanya Jake setelah mengetuk pintu kamar Sunoo.
"Yaaaa?", tanya Sunoo sambil membukakan pintu.
"Apa aku mengganggumu?", tanya Jake.
"Eh, Kak Jake. Tidak, Kak. Ada apa?"
"Ada yang ingin aku bicarakan.", kata Jake.
Sunoo yang mendengar itu pun menggangguk lalu mempersilakan Jake untuk masuk ke dalam kamarnya. Jake duduk di sofa yang berada di kamar Sunoo dengan Sunoo duduk berhadapan dengannya.
"Kakak ingin bicara apa?"
"Perihal koki itu.", dan Sunoo sudah mengerti arah pembicaraan ini.
Sunoo terdiam sambil menunjukkan ekspresi yang tidak dapat dibaca Jake. Jake hanya mencoba menebak apa yang ada dalam pikiran adiknya ini ketika dia menyinggung perihal Sunghoon.
"Kak Sunghoon?"
"Ya, aku tahu semuanya, Sun."
Sunoo kembali terdiam.
"Aku sedang berusaha, Kak."
"Tidak apa jika kamu tidak mau."
Mendengar hal itu membuat Sunoo menatap Jake dengan tidak percaya. Apa maksud ini semua?
"Maksud Kakak?"
"Kamu mencintainya, kan?"
Sunoo mendengus kecil.
"Bohong jika aku bilang aku tidak suka. Kakak juga mengetahuinya, kan?"
"Ya, cobalah untuk lebih terbuka pada hati dan perasaanmu."
"Memang aku bisa apa, Kak?"
Jake termenung. Ya, memang Sunoo bisa apa? Menentang? Melawan? Itu sama saja seperti bunuh diri. Jake juga tidak mau kehilangan adiknya ini.
"Setidaknya cobalah untuk nyatakan perasaanmu. Sunghoon pasti pernah membicarakan hal yang mengarah ke sana. Aku tahu kamu pasti orang pertama yang akan mengalihkan topik."
"Kakak gila?! Aku bisa dibunuh Kak Ethan jika benar aku nyatakan cinta pada Kak Sunghoon!", pekik Sunoo.
Jake terkekeh, setakut itu ternyata Sunoo pada Ethan.
"Ingin coba menemuinya?", tanya Jake.
"Siapa?", Sunoo bingung.
"Koki itu, Sunghoon Park. Dia kan sedang ada di Seoul."
"Sekarang, Kakak yang gila...", dan Jake yang mendengar itu pun tertawa.
"Tapi aku serius, Sun."
"Aku juga serius, Kak. Aku tidak mungkin mengkhianati kita."
"Kamu tidak mengkhianati siapa pun. Anggap saja itu langkahmu untuk membunuhnya. Racuni saja, kamu tidak akan sakit hati."
"Bergaul dengan Kak Ethan ternyata membuat Kakak semakin mirip padanya.", Sunoo menghela napas lelah lalu menyandarkan kepalanya pada sofa.
"Sunoo, kamu mencintainya, kan? Temuilah dia, nyatakan perasaanmu, setelahnya masukan racun di minumannya dan tugasmu selesai."
"Aku yakin, Kakak sudah gila."
"Tidak segila itu, hanya sedikit frustasi. Jika aku bisa, akan ku nikahkan kalian berdua. Kalian saling mencintai, bisa-bisanya ada penghalang yang menghalangi cinta kalian.", geram Jake.
KAMU SEDANG MEMBACA
Venice, Italy. [sunsun]
Fiksi PenggemarSeorang koki terkenal dari Paris, Prancis sedang melakukan kunjungan peresmian restoran cabangnya yang dibuka di Italia. Memanfaatkan libur 2 minggunya untuk menjelajah kota tua yang katanya menyimpan beribu kenangan semua orang. Saat berlibur, dia...