24. 1001 Kisah

841 99 11
                                    

"Aku tidak mengerti, Jake. Sebenarnya apa yang disembunyikan Ethan dari kita semua?"

"Entahlah, Kak. Hanya Ethan yang dekat dengan Tuan. Jadi, mungkin hanya dia dan Sunoo yang tahu.", jelas Jake ditelepon setibanya di kamar hotel.

Ya, Jake dan Heeseung sudah berada di Venesia. Sekedip mata pun kalah dengan perubahan pikiran yang terjadi pada pemuda tersebut. Jake takut Heeseung berbuat seenaknya, maka dia akhirnya memutuskan untuk ikut terbang ke Italia.

"Lucu sekali, sekarang kita semua berkumpul di sini. Kenapa tidak sekalian reuni saja? Haruskah aku mengundang kalian ke apartemen kecilku?", kesal Haechan.

"Bagaimana dengan Sunoo?", tanya Jake.

"Dia baik. Hanya sedikit lambat, aku bisa memaksanya jika kalian tidak sabar.", jelas Haechan.

"Tidak usah, Kak. Cukup awasi saja, kita semua harus percaya pada Sunoo."

Setelah berbincang dengan cukup lama bersama Haechan, Jake pun dikejutkan dengan pesan singkat dari Heeseung. Ya, mereka berpisah di bandara. Heeseung katanya ada sebuah urusan, jadi Jake pergi lebih dulu ke hotel tempat mereka menginap.

Heeseung ini sekali lagi benar seenaknya. Lihat, sekarang saja dia menyuruh Jake untuk ikut dengannya pergi mengelilingi kota ini sebelum mereka berdua harus bertemu dengan Sunoo. Jake yang membaca pesan itu pun hanya menghela napas panjang.

"Menyebalkan sekali bajingan ini.", kesal Jake sambil bersiap menuju tempat Heeseung berada.

Sesampainya di lokasi yang dikirimkan Heeseung padanya, Jake malah dikejutkan dengan seseorang yang bersama Heeseung saat ini. Sial ... jadi ini urusan pentingnya?

Jake pun memasuki sebuah cafe dan berjalan menuju ke tempat Heeseung berada. Heeseung yang sadar dengan kehadiran Jake pun melambaikan tangan dan menyuruhnya untuk duduk. Heeseung yang melihat Jake sudah duduk pun kemudian memperkenalkan Jake kepada seseorang yang sejak tadi bersamanya.

"Karena kamu sudah sampai, aku ingin memperkenalkanmu pada temanku.", jelas Heeseung begitu Jake mendudukkan dirinya.

Jake yang mendengar itu pun hanya terdiam kaku, terlalu bingung harus memberikan reaksi seperti apa dengan pertemuan yang tiba-tiba ini.

"Jake, kenalkan ini Benjamin, temanku di Paris, dia juga seorang pemilik restoran di sana.", jelas Heeseung.

Dengan menghela napas kasar, Jake pun merubah perlahan mimik wajahnya. Biar bagaimana pun, Jake harus tetap tenang.

"Ah, iya. Hai, Benjamin! Aku Jake, teman Ethan. Senang bertemu denganmu.", sapa Jake dengan ramah.

"Aku Benjamin atau kamu juga bisa memanggilku Sunghoon, itu nama Koreaku. Salam kenal, Jake.", balas Sunghoon dengan tidak kalah ramahnya.

Ya, Sunghoon adalah orang yang katanya 'penting' untuk Heeseung temui ketika mereka baru tiba di bandara. Sunghoon yang awalnya mau pergi berkunjung ke panti pun mengurungkan niatnya ketika tahu bahwa temannya ini juga terbang ke Venesia. Setidaknya, Sunghoon kan memiliki teman untuk kunjungannya kali ini.

Heeseung yang melihat tingkah laku Jake hanya mencoba menahan tawanya. Lucu sekali, setelah ini mungkin dia akan menertawakan Jake habis-habisan.

Saat ini mereka memang berada di sebuah cafe, tetapi bukan cafe milik Sunghoon. Kalau di sana kan, seperti tidak ada privasi karena semua pegawai mengenal boss mereka. Jadi, mereka memilih cafe lain yang tidak terlalu ramai untuk berbincang santai tanpa adanya fans Sunghoon.

Setelah lama berbincang, Sunghoon pun pamit karena harus berkunjung ke restoran. Heeseung dan Jake pun mengiyakan, sebenarnya Sunghoon mengajak mereka berdua tetapi ditolak dengan alasan Jake memiliki sebuah urusan setelah ini. Sunghoon yang mendengar itu pun menggangguk paham lalu meninggalkan Heeseung dan Jake yang masih berdiam di cafe.

Venice, Italy. [sunsun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang