31. Awan Kelabu dan Langit Seoul yang Mendung

442 52 1
                                    

Setelah 3 tahun lamanya, Sunoo akhirnya menginjakkan kaki di tanah kelahirannya, Seoul. Tempat yang selalu menjadi buruk dalam kisah yang dikarang Sunoo selama hidup di Venesia. Tempat di mana dia memang seharusnya berada.

Pagi tadi, Sunoo disuruh pulang, oleh Ayahnya. Ayolah, jika bukan pada akhirnya Ayahnya yang turun tangan. Sunoo tidak akan mendengarkan permintaan siapapun termasuk Heeseung.

Menghela napas, di sini lah Sunoo berada. Mansionnya, dan semua orang sudah berkumpul. Apa yang akan terjadi? Apa sudah saatnya dia berpisah dengan Sunghoon?

Sunoo tidak masalah berbeda pijakan dengan Sunghoon selama pemuda itu masih bisa menatap langit dan menghirup udara. Tetapi, jika ini akhirnya tidak berubah, Sunoo mungkin akan berdiam dan terus berkabung.

"Akhirnya, anak kesayanganku sudah pulang.", ucap Tuan Kim.

Sunoo yang mendengar itu pun hanya mendengus, itu bukan sebuah rasa syukur, itu hanyalah sebuah sarkas yang dilontarkan oleh sang Ayah.

"Ya, Ayah. Jadi pada akhirnya kita akan tetap melakukan rencana sialan itu, kan?"

"Kami semua tahu bahwa kamu sedang jatuh cinta. Kim Sunoo, mana professionalitasmu? Bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada targetmu sendiri? Apa yang ku ajarkan padamu selama ini kurang? Sadarlah.", ucap Tuan Kim tegas.

Sunoo yang mendengar itu pun menegang. Benar ... mana professionalitasnya? Kemana perginya itu semua? Bagaimana bisa dia jatuh cinta pada targetnya? Apa ini ... dia sudah melanggar kode etik organisasinya.

"Aku minta maaf, aku berjanji akan menghilangkan perasaan ini dan bersikap professional. Aku bersalah karena melanggar kode etik. Setelah ini selesai, aku akan menerima hukumanku.", ucap Sunoo dengan yakin walaupun di dalam hati sedikit tidak rela.

Semua orang yang berada di situ hanya menatapnya dengan rasa sedih. Terutama Jungwon, dia sudah sangat bersalah karena meninggalkan Jay tanpa kabar dan selamat tinggal. Padahal dia tidak akan pulang ke Paris. Jungwon bahkan mematikan ponselnya agar Jay tidak menghubunginya, agar dirinya dapat lebih kuat dan siap untuk meninggalkannya. Agar Jay berpikir bahwa dia jahat dan membencinya.

"Memang seharusnya seperti itu. Kamu terlalu menggunakan perasaan di sini.", Ethan akhirnya buka suara.

Jake yang mendengar itu pun menggenggam tangan Heeseung. Bisakah kekasihnya ini tidak memperkeruh suasana?!

Berbicara tentang mereka berdua, setelah pengakuan hari itu. Heeseung langsung mendatangi Tuan Kim dan meminta pembatalan pertunangan, Tuan Kim pun menyetujuinya karena memang itulah perjanjian awalnya. Sunoo pun menyetujui karena dia dan Heeseung hanya menganggap hubungan mereka berdua seperti saudara kandung.

Maka setelah pembatalan itu, Heeseung pun menyatakan perasaan pada Jake dan berjanji akan melamarnya setelah tugas ini selesai. Jadi, tidak heran jika mereka berdua akhir-akhir ini terlihat sering bersama.

"Kak Ethan dan semuanya ... aku minta maaf."

"Untuk?", tanya Heeseung bingung. Tidak biasanya Sunoo langsung meminta maaf seperti ini.

"Aku tidak bisa melakukan tugas ini hingga melibatkan kalian semua.", ucap Sunoo menyesal.

"Aku yang akan melakukannya.", ucap Heeseung.

"Tidak! Aku saja!", cegah Sunoo.

Sejak tadi dia menunduk hingga tidak sadar bahwa di sini ada temannya, ada Jungwon?! Jungwon terlibat? Sial...

"Terlalu membuang waktu.", ucap Ethan.

Semua orang yang berada di ruang rapat khusus mansion ini paham bahwa Sunoo terlalu lambat, makanya Heeseung yang kesal mau mengambil alih. Sunoo hanya sedang jatuh cinta, hanya sesederhana itu.

"Ethan!", ucap Jake. Ethan sialan, dia tidak tega melihat Sunoo dipojokkan seperti itu!

"Ya sudah cukup sampai sini. Karena kita sudah berkumpul, mari susun ulang rencana itu.", ucap Tuan Kim dan membubarkan mereka.

Setelah rapat selesai. Sunoo menarik Jungwon. Dia butuh penjelasan.

"Apa kamu bisa menjelaskan semuanya, Won?", tanya Sunoo.

Jungwon pun terkekeh kecil, akhirnya dia ketahuan, ya?

"Hehehe, aku bergabung saat kamu sudah pindah ke Venesia.", ucap Jungwon cengengesan.

"Kenapa tidak bilang dari awal?! Aku kan tidak harus berbohong dan terlihat konyol, Wonnieeeee!", kesal Sunoo.

"Maaf ya, Sun. Kak Ethan bilang kamu tidak perlu tahu. Jadi aku diam.", jelas Jungwon.

"Jadi ... pada akhirnya kamu akan berpisah dengan Kak Jay?", tanya Sunoo hati-hati.

"Ya, aku juga tidak akan kembali ke Paris. Kamu tahu, aku bahkan tidak memberitahunya bahwa aku ke Seoul. Biarkan dia berpikir aku jahat lalu membenciku. Agar aku tidak sedih melihatnya...", ucap Jungwon yang hanya dibalas anggukan oleh Sunoo.

"Aku mengerti, andai kisahku dengan Kak Hoon dapat berakhir seperti kisahmu dengan Kak Jay.", mereka berdua saling menguatkan.

Jake yang mendengar itu pun merasa sedih, kedua orang yang dia sayangi seperti adiknya ini ternyata saling menguatkan dan berusaha ikhlas, hubungan mereka harus berakhir karena ini semua.

Jake pun menyusul Heeseung di kamarnya lalu memeluknya. Jake ingin menangis, dia sedih. Dia bahkan tidak bisa membayangkan jika dia ada di posisi Jungwon maupun Sunoo. Tidak ada seorang pun yang mau kehilangan cintanya di dunia ini.

"Kenapa?", tanya Heeseung heran melihat kekasihnya yang tiba-tiba saja memeluknya ini.

Heeseung sedang mengecek kerjaannya saat Jake tiba-tiba datang memeluknya.

"Aku tadi tidak sengaja mendengar percakapan Sunoo dan Jungwon di taman belakang. Ternyata kedua adikku saling menguatkan ... aku sedih, Ethan. Karena ini, mereka harus kehilangan cinta mereka...

Aku tidak bisa membayangkan jika aku ada di posisi mereka. Apa aku sanggup jika harus kehilanganmu? Apa aku nantinya akan sekuat mereka jika aku ada di posisi mereka? Aku tidak bisa, Ethan...", ucap Jake sambil terisak pelan.

Heeseung yang mendengar itu pun hanya mengelus pelan punggung Jake. Jadi karena ini, kekasihnya menangis?

"Dengar, sayang ... Jungwon harus berpisah dengan Jay karena itu lah perjanjian awalnya. Sunoo harus berpisah dengan Sunghoon karena dia sudah terlalu banyak melanggar kode etik organisasi, dia hanya akan menambah hukuman jika melawan.

Lalu, kamu tidak perlu memposisikan dirimu. Nyatanya, kita tidak seperti mereka. Kita berjalan ke arah yang sama, sedangkan mereka berjalan ke arah yang berbeda satu sama lain. Baik Sunghoon maupun Jay adalah orang yang baik dan tepat, hanya saja waktunya salah.

Jungwon hanya menjalankan misi, sama seperti Sunoo. Perasaan itulah yang membuat mereka terjebak. Sudah, ya? Jangan menangis lagi.", ucap Heeseung lalu menghapus air mata Jake.

Jake sangat sedih, apa yang bisa dia lakukan agar kedua adiknya tidak merasa kehilangan? Kenapa mereka harus dipertemukan dengan takdir yang sedemikian mengerikan? Kesalahan apa yang mereka lakukan hingga mendapat hukuman seperti ini? Jake hanya tidak mengerti.

Venice, Italy. [sunsun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang