18. Bagian yang Rumpang

1K 138 3
                                    

Terhitung seminggu sejak Sunghoon yang mengetahui jika Sunoo bekerja di cafe miliknya dan seminggu inilah dirinya tidak pernah absen untuk terus menghubungi guru itu.

Meski Sunoo yang selalu slowresp dan Sunghoon sering kena ghosting, hal itu tidak membuat semangat Sunghoon dalam melakukan pendekatan pada Sunoo hilang begitu saja.

Mereka juga sudah terbilang cukup dekat, terkadang sering teleponan atau melakukan panggilan video, ya walau panggilan video dengan gimmick Sunghoon merindukan anak-anak di panti.

Tidak ada yang berubah, Sunoo masih sibuk dan Sunghoon juga sama sibuknya. Malam hari ketika mereka menghabiskan waktu untuk bertukar pesan pun tidak selama yang biasa orang lain lakukan. Tentu, mereka berdua sama lelahnya dan memilih untuk cepat istirahat.

Semenjak kepulangan Sunghoon, setelah selesai bekerja, Sunoo akan pergi mendatangi Yuna lalu berbincang sampai minimarket tutup. Di akhir pekan, Sunoo akan menginap di panti dan menghabiskan waktu bersama adik-adiknya.

Terkadang Jungwon akan menghubunginya dan bercerita banyak hal tentang kehidupan Paris. Ada satu hal yang tidak pernah dijelaskan dalam cerita ini. Cerita dari sudut pandang Sunoo.

Sunoo terbiasa sendiri, maka semenjak kedatangan Sunghoon membuatnya berpikir apa benar jika dia bisa melakukan segala sesuatu dengan sendiri?

Sunoo terbiasa diam, maka semenjak kedatangan Sunghoon membuatnya selalu ingin menceritakan hal apa yang terjadi padanya setiap hari.

Sunoo terbiasa dengan itu semua, tapi semenjak kedatangan Sunghoon, dirinya mulai mempertanyakan segala hal, Sunghoon orang baik, dia pantas dapat yang lebih baik.

Di sisi lain, Sunghoon menyadari segala hal. Respon yang diberikan Sunoo dari afeksinya hanya sebagai respon untuk menghargai seseorang, sejak awal di sini hanya dirinya lah yang tertarik.

Seminggu ini, perubahan itu terasa. Jika seminggu lalu dirinya masih bertemu dan betatap langsung. Seminggu ini hanyalah afeksi buta tanpa arah. Namun, itu semua tentu tidak menghilangkan semangat Sunghoon dalam melakukan pendekatan.

---✧---

"Yuna, menurutmu jika ada seseorang yang mendekatimu secara terang-terangan, respon apa yang akan kamu berikan?", tanya Sunoo pada Yuna.

Seperti malam sebelumnya, setelah pulang kerja, Sunoo akan mendatangi Yuna dan Kevin, terkadang hanya untuk berbincang atau terkadang mereka membuat pesta kecil-kecilan di depan minimarket itu.

Saat ini mereka sedang memakan kue-kue jatah Sunoo yang dia bawa pulang dari cafe. Yuna sih sudah pernah berkunjung tapi Kevin kan belum, maka dia lah yang memakan kue-kue itu dengan porsi lebih banyak, ada-ada saja.

"Tergantung, kalau aku juga tertarik, maka responku akan baik, tapi jika aku tidak tertarik, aku akan menolaknya dengan halus dan baik-baik.", ucap Yuna sambil memakan kue miliknya.

"Ada yang sedang mendekatimu ya, Sun?", tanya Kevin. Dia memang kurang tahu dengan kehidupan Sunoo karena semenjak Sunoo bekerja di cafe itu, temannya ini kan sangat sibuk.

"Entahlah, aku hanya bertanya.", jawab Sunoo seakan mencoba menutupi sesuatu.

Yuna hanya menatap Sunoo dengan bingung. Temannya ini kenapa sih? Setidaknya bercerita saja, siapa tahu dia dan Kevin bisa membantunya.

"Benar hanya bertanya? Jika ada hal yang mengganggu pikiranmu, kamu bisa menceritakannya pada kami, mungkin kami bisa membantumu, Sun.", jelas Yuna yang kemudian diangguki oleh Kevin seolah membenarkan ucapan Yuna.

Venice, Italy. [sunsun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang