Quarrel

4.7K 423 49
                                    

08.00 PM

Hannam The Hill

Lisa dan Irene saat ini tengah berada di ruang tamu sedang menonton TV bersama. Keduanya hening karena sedang fokus melihat apakah hantu nya akan segera keluar, ya mereka sedang menonton film horor yang direkomendasi kan oleh Lisa.

"Ohh tuhan kenapa hantu nya jelek sekali? Tidak bisakah mereka meriasnya dengan cantik?" Ucap Lisa.

Irene berdecak sebal karena Lisa terus saja mengoceh sepanjang film di putar "Yang benar saja, dimana kau melihat ada hantu yang berpenampilan cantik? Semua hantu itu sama saja".

"Tidak! Mereka semua tidak sama, aku pernah melihat film di bioskop ada hantu yang sangattt cantik ketika dia berada di depan orang yang baik tapi dia akan merubah wujudnya jika hantu itu merasa terancam"

"Terserah kau saja lah. Lisa-ya kau mau tidak aku pertemukan dengan Cheonyeo Gwishin?" Tanya Irene.

"Huh? Siapa dia?"

"Dia seorang wanita tapi masih perawan, kau mau? Biasanya dia mengenakan hanbok yang berwarna putih, ia juga memiliki rambut panjang yang terurai"

Lisa berbinar menatap Irene "Berarti dia cantik? Kau tau dari mana?".

Irene beranjak dari duduk nya dan berjalan menuju kamarnya "Tentu saja, jika kau penasaran kau cari saja di internet, dia itu terkenal se korea".

Lisa yang mendengarnya pun mencari hp nya "Iuhhh ternyata hantu, aku pikir dia cantik ternyata wajah nya tidak kelihatan karena tertutup oleh rambutnya sendiri. Mungkin dia sangat insecure, tapi kenapa dia masih perawan?" Lisa akan mencari tahu semuanya jika dia sudah penasaran, tapi matanya beralih pada Irene yang keluar dari kamarnya dan sudah tampil cantik.

"Lisa ayo kita keluar mencari makanan, aku tidak memasak hari ini" ucap Irene.

"Kau mau ke resto?"

"Tidak, aku bosan dengan resto mu. Kita cari tempat lain saja"

"Ohh okee aku akan bersiap, tunggu sebentar" Lisa beranjak dan pergi ke kamarnya.

|
|
|

Han-Wadam

Saat ini mereka berdua tengah berada di restoran daging sapi yang letak nya tak jauh dari apartemen mereka.

"Lisa, lekaslah cari kekasih supaya kau tidak kesepian. Dia bisa menemanimu jika kau bosan atau butuh teman untuk di ajak keluar, selama ini kan hanya aku atau Hanbin yang menemanimu kemana - mana" ucap Irene yang tengah mengunyah daging.

Lisa terkekeh "Hm nanti aku akan mencari nya, tak susah bila aku mau. Lagi pula aku merasa bebas jika tidak memiliki kekasih dan tidak ada yang mengatur diri ku ini itu, punya kekasih pasti akan berbeda nantinya"

"Kau tak tahu rasanya. Kau pasti akan menarik kata - kata mu jika kau sudah memiliki kekasih" ucap Irene.

Lisa hanya mengangkat bahu nya acuh kemudian mata nya menangkap sosok yang sangat familiar sedang bersama seseorang, tak jauh dari meja Lisa dan Irene makan.

"Cihh katanya mencintaiku tapi dia jalan dengan yang lain. Apa - apaan dia!" Gumam Lisa.

Irene tidak mendengar apa yang Lisa ucapkan "Kau mengatakan sesuatu Lisa?".

Lisa menggeleng "Tidak. Kau sudah selesai? Ayo kita pulang" Lisa beranjak dari duduknya.

Irene mengangguk "Kau tak perlu membayarnya, aku sudah membayarnya tadi. Aku mau ke toilet dulu, kau tunggu saja di mobil" ucap Irene sambil menenteng tas nya dan kemudian pergi.

Where Is My Home?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang