03.00 PM
Seoul Hospital
Di dalam ruang tunggu ortopedi, Jennie dan Lisa duduk berdampingan, menunggu dokter datang untuk melepas gips tangan Jennie. Wajah mereka penuh dengan senyum bahagia.
Lisa tersenyum lembut menatap kekasihnya "Akhirnya gipsnya akan dilepas, huh? Apa baby senang humm?" Tanya Lisa lalu mengecup pelipis Jennie.
Jennie memeluk lengan Lisa dan menyandarkan kepalanya di bahu Lisa "Tentu saja honeyy. Aku jadi leluasa untuk bergerak lagi, ini tidak enak tahu" ucap Jennie sambil mengerucutkan bibirnya.
Ceklek
Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka, dan seorang dokter masuk dengan senyuman ramah.
Dokter mengulurkan tangan "Selamat datang, Jennie-ssi, Lisa-ssi. Saya dengar gips tangan anda sudah waktunya dilepas?" Ucap Dokter menatap Jennie.
Jennie menganggukkan kepalanya yang masih bersandar di bahu Lisa "Iya, Dok. Saya tidak sabar ingin merasakan tangan saya bebas bergerak, hari ini sudah bisa di lepas bukan?" Tanya Jennie.
Dokter tersenyum "Mari kita lihat dulu bagaimana kondisinya" ucap Dokter.
Dokter memeriksa tangan Jennie dengan seksama, memastikan semuanya baik-baik saja.
Dokter tersenyum lalu mengangguk "Baik, semuanya tampak baik. Kita bisa melepas gipsnya sekarang" ucap Dokter.
Jennie meremas lengan Lisa "Really? Yeyyy di lepasss. Honeyy tanganku akan di lepas" ucap Jennie girang.
Lisa terkekeh sambil mengangguk "Gipsnya sayang, bukan tanganmu. Nanti tangan baby buntung kalau di lepas haha".
Jennie menggigit lengan Lisa "Ishh iya, itu maksudnya ck" sebal Jennie.
Dokter pun mulai melepas gips dengan perlahan dari tangan Jennie. Jennie memegang tangan Lisa dengan erat, menahan rasa cemasnya. Sedangkan Lisa tersenyum manis, sambil terus mengecup tangan kanan Jennie.
Dokter tersenyum "Jangan khawatir, semuanya baik-baik saja, ini tak lama" ucap Dokter.
Tak lama kemudian, gips berhasil dilepas, dan tangan Jennie kembali terlihat bebas. Jennie merasakan sensasi lega dan bahagia karena bisa merasakan tangannya bebas lagi.
Jennie menggerakkan jari-jarinya "Rasanya sangat enak. Terima kasih, Dok! Honeyy lihatt, taraaa yeyyyy" ucap Jennie sambil terus menggerakkan tangannya dan juga jari jarinya.
Glupp
Lisa menelan ludahnya kemudian menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal melihat tingkah kekasihnya yang terlihat seperti sedang kerasukan "Untung lucu. Kekasih siapa inii" batin Lisa.
"Senang bisa membantu. Tapi ingat, perhatikan tanganmu dan jangan terlalu memaksanya terlalu keras dalam beberapa hari pertama" ucap Dokter.
Jennie mengangguk "Saya akan berhati-hati Dok" ucap Jennie.
"Sakan memastikan dia berhati-hati, Dok" ucap Lisa.
Dokter tersenyum sambil mengangguk "Bagus. Sekarang, tanganmu sudah baik-baik saja, Jennie-ssi. Kau bisa kembali beraktivitas seperti biasa" ucap Dokter.
Ceklek
Setelah selesai dengan pemeriksaan, Jennie dan Lisa berdiri untuk meninggalkan ruangan. Jennie masih memeluk erat tangan Lisa, menunjukkan rasa kemanjaannya pada kekasihnya.
Lisa tersenyum manis "Bagaimana rasanya setelah melepaskan gipsnya?".
Jennie mengecup singkat pipi Lisa "Rasanya luar biasa. Tapi yang paling luar biasa adalah dirimu honeyy. Kau selalu ada untukku, memberiku dukungan, dan cinta yang begitu tulus. I love you Lisaa!" Ucap Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Is My Home?
RandomLisa terlalu mencintai Jennie sehingga Jennie berbuat seenak hati padanya. Akankah Lisa sadar bahwa Jennie sudah menyakitinya terlalu dalam? Ataukah Jennie sadar perbuatannya melukai perasaan Lisa? "Please Jennie jangan begini, aku harus pergi" ucap...