Hannam The Hill

5.7K 444 64
                                    

Author pov

"Ayo tidur dengan ku"

Srettttt

Lisa mengerem mendadak untung saja jalanannya sepi lalu dia menoleh pada Jennie "What do you say?" Ucap Lisa.

Jennie tersenyum menunjukkan gummy smile nya "i said ayo tidur dengan ku".

Lisa menggeleng tak percaya "Apa kau selalu seperti ini pada semua orang yang baru kau kenal?".

Jennie mengerutkan keningnya "Maksudnya?".

"Maksud ku ketika kau baru kenal dengan seseorang apakah kau langsung menembaknya menjadi kekasih mu, mengajaknya tidur bersama. Seperti itu?" Ucap Lisa.

Jennie menggeleng "Iwhh no noo, aku tak seperti itu. Aku seperti ini hanya padamu Lisa-ya".

"Dengar Jennie, yang pertama aku tidak memiliki kekasih, kedua aku membelikan kondom untuk teman ku karena dia menitip dan bukan aku yang memakainya, ketiga bisakah kau tidak To the point atau mengucapkannya tanpa beban? Bagaimana jika aku menerima ajakanmu atau bagaimana jika aku orang jahat? Aku akan membawa mu pada teman - teman ku untuk kami nikmati bersama, kau mau?" Ucap Lisa.

Jennie menggeleng lemah "Tiidaakk, huhhh aku tidak mau. Tapi aku menyukai mu, kau tidak menyuaki ku ya?" Ucap Jennie sendu.

"Huftttt, Jennie terlalu cepat jika kau mengatakan kau menyukai ku. Ya setidaknya kita perlu PDKT right?"

Jennie mengangguk "Okee, kemarikan hp mu!".

"Untuk apa?"

Jennie meraba celana Lisa tapi tangannya pertama kali menyentuh gundukan yang ada di antara selangkangan Lisa.

"Yaakkk!! Jennie apa yang kau lakukan!!"

Jennie menarik tangannya kembali "Terlalu lama jika aku menunggumu mengeluarkan Hp mu dari saku, jadi aku berinisatif mengambilnya sendiri hehe" Jennie terkekeh.

Lisa mengusap wajahnya "Tapi tangan mu tidak harus berada pada milikku bukan?".

"Aku pikir itu HP mu karena dia menggunung" ucap Jennie polos menatap Lisa.

"Terserah kau saja Jennie, mana mungkin ada saku celana yang berada tepat di tengah - tengah celana. Kau ini ada - ada saja" ucap Lisa sambil menyerahkan Hp nya pada Jennie.

Jennie mengambil Hp Lisa "Ada, dulu aku punya CD yang di tengahnya punya saku. Eomma ku yang membelikan sewaktu aku kecil, dan aku biasa menaruh uang koin disana" ucap Jennie sambil mengetik sesuatu pada Hp Lisa.

Lisa melotot "Ya tuhann. Apa kau tidak malu menceritakan hal itu pada ku?".

Jennie menggeleng dan menyerahkan Hp Lisa "Untuk apa aku malu, nanti juga kau melihat semuanya. Ini Hp mu disitu aku sudah menuliskan nomor ku, nanti balas pesan ku okee?"

Lisa mengambil Hp nya dan menjalankan mobilnya lagi "Ya ya ya, ini rumah mu dimana Jennie?".

"Dihatimu"

|
|
|

Hannam The Hill

Jennie dan lisa sekarang tengah berada di lift yang sama "Aku tak menyangka ternyata kita tinggal di Apartmen yang sama Lisa. Itu artinya kita berjodoh" ucap Jennie menatap Lisa sambil tersenyum.

Lisa hanya mengangguk saja malas meladeni ocehan Jennie.

Jennie yang merasa diabaikan pun berdecak sebal "Iyakan Lisa?".

"Ck! Iya Jenniee"

"Lisa, Kau di lantai berapa?"

"Apa kau tak melihat aku tekan tombol berapa?"

Jennie terkekeh malu "Aku hanya basa - basi supaya suasana mencair'.

Lisa memutar bola matanya "Untung kau cantik, jika tidak uhggg sudah aku tendang kau dari tadi" batin Lisa.

"Lisa, jangan lupa membalas pesan ku. Aku pamit, bye byee baby".

Cup

Jennie meninggalkan lisa yang tengah mematung karena di cium olehnya.

"Shittt!! Apa - apaan dia, mencium bibir orang seenaknya saja. Mommyyy huwaaa First kiss ku ohh tidakkkk!!!"

|
|
|

Jennie pov

Aku baru saja selesai mandi dan aku mengingat apa yang baru aku lakukan sebelum aku pergi meninggalkan Lisa. Uhh darimana aku mendapatkan keberanian tadi? Aku tidak salah bukan? Aku hanya ingin memberikan kecupan sebelum aku pergi, siapa suruh kau memiliki bibir yang sexy hehe aku akan mendapatkan mu sayangg.
Aku harus memberitahu Rose tentang ini, belum sempat aku mencari Hp ku tapi seseorang masuk begitu saja ke kamar ku.

"Hello hello hello, unnie mu datang. Apa kau tidak merindukanku?" Dia langsung menubruk badanku dan memelukku sangat erat, aku kehabisan nafas.

Aku memukul pundaknya "Yaaak!! Unniee aku tidak bisa bernafas".

Unnie ku melepas pelukannya "Jennie-ya aku pulang, begitu kah cara mu menyambut unnie mu ini?".

"Hehehe i miss youu Yoona unniee muach" aku mencium pipi unnie ku tidak lebih tepatnya dia sepupuku tapi aku sudah menganggapnya seperti saudara kandung ku sendiri.

Jennie Pov End

|
|
|

Lisa saat ini masuk kedalam unit nya dengan perasaan kesal, bagaimana tidak kesal? Jika kalian baru bertemu dengan seseorang di hari pertama dia mengajakmu menjalin hubungan, di hari kedua dia mengajakmu tidur dan berani menciummu apa lagi itu adalah first kiss mu. Bagaimana perasaanmu? Lisa tidak habis fikir dengan Jennie, dia tidak bisa membayangkan bagaimana hari ketiga, keempat dan seterusnya akan berakhir bagaimana. Apa lagi besok dia sudah pasti akan bertemu dengan Jennie dan sudah berjanji akan menemaninya makan. Dia ingin lari tapi dia sadar bahwa janji tidak untuk di ingkari.

"Lisa kau sudah pulang? Eh ada apa dengan wajahmu itu? Kenapa kau terlihat kesal?" Ucap wanita itu.

Lisa menoleh pada wanita itu "Aku sedang kesal saja ughhh".

"Okayy ceritakan apa yang membuatmu kesal hari ini hmm?"

Lisa menggeleng "Hanya ada sedikit masalah. Kau sudah makan Johyun?" Tanya lisa memanggil temannya ini, ya wanita itu bernama Bae Johyun atau Irene. Lisa lebih suka memanggil nya Johyun dari pada Irene atau Bae.

Irene menggeleng "Aku menunggumu pulang dan aku sudah memasak untuk kita, ayo kita makan bersama" ajak Irene.

Lisa mengangguk "Kau tunggu saja di meja makan, aku akan menyusul setelah membersihkan diri muach" lisa lari setelah mencium pipi Irene.

"Ishh Lisaaaa!!"

Irene pergi ke meja makan "Bagaimana aku tidak jatuh cinta padamu Lisa jika kau memperlakukan ku seperti itu, aku hanya bisa menahan hati ku agar tidak jatuh terlalu dalam padamu karena aku yakin kau hanya menganggapku sebagai teman mu dan tak lebih dari itu huftt" batin Irene.

Lisa datang dan mengacak rambut Irene "Apa yang kau masak hari ini? Keliatannya enak" Lisa duduk di depan Irene.

Irene menepis tangan Lisa "Ihh bisa tidak kau tidak mengacak - acak rambutku seharii saja hah. Rambutku berantakan Lisaaa" ucap Irene merengek.

Lisa hanya tertawa "Hahaha, tidak aku tidak bisa karena aku merasa ada yang kurang bila tidak menjahilimu".

Irene menatap malas pada Lisa "Aku hanya memasak Bulgogi dan Pad Thai".

Lisa mengangguk dan mulai memakan hidangan yang sudah di masakkan Irene "Mmm enak kau memang sahabatku yang terbaik muahh" ucap Lisa melayangkan flying kiss.

To be continued

Where Is My Home?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang