06.50 PM
Hannam The Hill
Jennie dan sahabatnya tengah berada di ruang tamu unit apartnya.
Jennie menyeka air matanya "Aku merindukan Lisa kuuu hikss. Aku merasa begitu bersalah atas apa yang telah aku lakukan terhadap Lisa. Aku takut kehilangannya, tapi aku juga tidak ingin melukainya lagi".
"Jennie-ya kau harus memahami konsekuensi dari tindakanmu. Kau telah menyakiti hatinya, dan itu tidak bisa diabaikan begitu saja" ucap Seulgi.
Nayeon mengangguk setuju "Iya, Jen. Kau harus menghadapi fakta bahwa tindakanmu memiliki dampak pada orang yang kamu cintai".
Rose menghela nafas "Jen, kita tahu kau menyesal. Tapi kau harus bertanya pada dirimu sendiri, apa yang sebenarnya kau inginkan dari hubungan mu dengan Lisa? Apakah kau siap untuk mengubah perilakumu?" Tanya Rose.
Jennie menggelengkan kepala "Aku benar-benar menyesal. Aku tidak ingin terus melukai Lisa. Aku ingin menjadi kekasih yang bisa dia andalkan dan percayai".
Seulgi menghibur Jennie "Itu adalah langkah pertama yang baik, Jen. Kau harus memperbaiki dirimu sendiri dan membuktikan bahwa kau pantas mendapatkan kembali kepercayaan Lisa. Aku akan membantu mu kembali dengan Lisa" seulgi membuka ponselnya.
Nayeon menepuk pundak Jennie "Kami di sini untukmu, Jennie-ya. Kami akan mendukungmu, tapi kau harus berkomitmen untuk berubah dan belajar dari kesalahanmu" .
Rose mengangguk "Kau harus jujur dengan dirimu sendiri dan Lisa. Komunikasikan perasaanmu dengan jujur dan buat rencana untuk memperbaiki hubunganmu. Tapi ingat, kesalahan yang sama tidak boleh terulang" ucap Rose.
Jennie mengambil napas dalam-dalam "Thanks guys. Aku bersyukur kalian ada di sini untukku. Aku akan bekerja keras untuk memperbaiki diriku sendiri dan memperbaiki hubungan dengan Lisa" ucap Jennie mengangguk nganggukkan kepalanya.
Seulgi tersenyum "Kau bisa melakukannya. Kami percaya padamu. Tapi ingatlah, perbaikan itu membutuhkan waktu dan kesabaran" ucap Seulgi.
Nayeon mengangguk "Pastikan kau memberikan waktu dan ruang kepada Lisa untuk memproses perasaannya. Jangan memaksanya untuk cepat memaafkanmu. Dia perlu merasakan kejujuran dan ketulusanmu"
"Tapi aku sudah sangat merindukannya huhuuuu i mis youu Lalisaa" rengek Jennie.
|
|
|MNB RESTAURANT
Lisa, Jisoo, dan Hanbin duduk di salah satu meja yang ada di resto Lisa, menikmati secangkir kopi hangat. Mereka memutuskan untuk membicarakan hal-hal random dan menikmati waktu bersama tanpa ada beban. Kebetulan resto Lisa sedang tutup karena ini hari senin, Lisa memutuskan membuka resto dari hari selasa sampai sabtu dan tutup di hari minggu dan juga hari senin.
Lisa menghirup kopinya " Kalian pernah melihat film horor yang benar-benar membuat kalian terbangun tengah malam dan tidak bisa tidur?" Tanya Lisa.
Jisoo mengernyitkan dahi "Ohh, tentu saja! Ada beberapa film horor yang berhasil membuatku merinding. Bahkan setelah filmnya selesai, aku masih merasa tegang dan harus tidur dengan lampu menyala hahaha".
Hanbin terkekeh "Aku juga pernah mengalami itu! Ada satu film horor kuno yang membuatku merasa takut bahkan hanya dengan melihat poster promosinya. Saking takutnya, aku sampai harus memanggil temanku untuk menemaniku tidur".
Lisa tertawa "Hahaha itu konyoll sekali. Kalian takut dengan hantu buatan pada film yang kalian nonton".
Hanbin menunjuk ke luar jendela "Hei, lihat! Apa itu kucing yang sedang berlarian di sana?" Tanya Hanbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Is My Home?
RandomLisa terlalu mencintai Jennie sehingga Jennie berbuat seenak hati padanya. Akankah Lisa sadar bahwa Jennie sudah menyakitinya terlalu dalam? Ataukah Jennie sadar perbuatannya melukai perasaan Lisa? "Please Jennie jangan begini, aku harus pergi" ucap...