06.20 PM
Kim Corporation
Suasana ruangan tempat Jennie bekerja terasa tegang dan penuh dengan kegiatan. Meja kerja dipenuhi dengan tumpukan berkas dan dokumen yang perlu diperiksa. Lampu-lampu sorot di langit-langit memberikan pencahayaan yang cukup terang, menciptakan kontras dengan suasana luar yang mulai senja.
Jennie tengah tenggelam dalam tumpukan berkas di meja kerjanya dan ponselnya tiba-tiba bergetar. Dia mengambil ponselnya dan melihat nama "Taehyung" di layar. Dengan dahi yang berkerut, dia menjawab panggilan tersebut.
"Halo, Taehyung-ah. Kenapa kau menelepon?" Ucap Jennie sambil menatap berkas berkasnya.
"Jennie-ya, anakku sudah lahir dengan selamat dan dia juga sehat hiksss" ucap Taehyung dengan suara yang sesegukan.
Jennie membulatkan matanya "Uhh woahh selamat opppaa, ini berita luar biasa. Lalu, bagaimana keadaan istrimu? Aku tahu kau sangat antusias menyambut anakmu sampai sampai kau menangis seperti ini hahaha" ucap Jennie lalu tertawa di akhir.
"Hmm, hmm. Aku menangis karena hikss ada sedikit kompikasi Jenn. Dia mengalami pendarahan setelah operasi caesar. Kondisinya cukup serius. Dokter mengatakan..." ucap Taehyung lalu terdiam sejenak.
Jantung Jennie berdegup kencang, pikirannya langsung bergejolak. "Apa? Apa yang dikatakan dokter?" Tanya Jennie.
"Dia sedang dalam kondisi kritis. Dokter sedang berjuang untuk menyelamatkannya. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, Jennie-yaa" suara Tae pecah dengan kekhawatiran yang mendalam.
Jennie merasa hatinya terhimpit, dia ingin sekali bisa berada di sana untuk mendukung Taehyung "Taehyung-ah, aku akan terbang besok pagi. Aku akan mengatur semuanya di sini dan langsung terbang ke sana" Jennie berbicara dengan suara lembut, mencoba menenangkan temannya.
"Terima kasih, Jennie-ya. Aku tahu kau punya banyak tanggung jawab dan aku tidak ingin merepotkanmu" ucap Taehyung.
"Tidak, kau tidak merepotkanku, Tae. Kita adalah teman, dan aku akan selalu ada untukmu" ucap Jennie.
"Terima kasih, Jenn. Aku... aku tidak tahu apa yang harus kukatakan. Aku benar-benar takut" ucap Taehyung.
|
|
|Hannam The Hill
Kamar Lisa hening, hanya diisi dengan suara gemeretak kain saat dia melipat pakaian pakaian yang akan dia masukkan ke dalam koper. Cahaya senja masuk melalui jendela, memberikan nuansa hangat di dalam kamarnya, malam ini ia akan melakukan penerbangan ke Swiss dan ia sedang menunggu kepulangan kekasihnya, apakah kekasihnya ingin ikut atau tidak.
Ceklek
Tiba-tiba, pintu kamar terbuka dan Jennie masuk dengan langkah lelah setelah seharian bekerja. Matanya langsung tertuju pada koper yang hampir terisi penuh, dan dia langsung merasa kebingungan.
"Honey, kenapa ada koper di sini?" Tanya Jennie sambil menatap Lisa yang tengah memasukkan pakaiannya ke dalam koper.
Lisa menatap Jennie dengan lembut, dan dia pun memberi tahu Jennie tentang kondisi ayahnya yang memburuk. Dia menjelaskan tentang kadar gula darah ayahnya yang tinggi dan ayahnya masuk ke rumah sakit.
"Kau tahu, hasil tesnya menunjukkan kadar gulanya yang mencapai 400 mg/dL" ujar Lisa dengan nada khawatir.
Jennie mendekat ke arah Lisa dan duduk di sampingnya "Jinjja? Itu sangat tinggi honn. Jadii... kau akan pergi ke?" Ucap Jennie sambil menaikkan salah satu alisnya.
Lisa mengangguk sambil menutup kopernya "Ke Swiss" balas Lisa.
"Malam ini?" Tanya Jennie lalu di angguki oleh Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Is My Home?
RandomLisa terlalu mencintai Jennie sehingga Jennie berbuat seenak hati padanya. Akankah Lisa sadar bahwa Jennie sudah menyakitinya terlalu dalam? Ataukah Jennie sadar perbuatannya melukai perasaan Lisa? "Please Jennie jangan begini, aku harus pergi" ucap...