KZO #04#

12.4K 781 18
                                    

~KZO~

Khai dan Zhai pagi ini sedang sarapan seperti biasanya. Walaupun Zhai terus menatap Khai kesal, karena Khai tadi pagi menaruh katak di sandal selopnya. Otomatis Zhai terkejut dan berakhir terjatuh. Dan dia pun langsung memukul pipi Khai dengan keras. Sedangkan Khai, anak itu malah fokus dengan makanannya meski pipinya itu masih terasa sakit.

Setelah selesai sarapan mereka berdua melakulan aktivitasnya masing-masing karena berhubung hari ini adalah hari minggu jadi Sekolah libur. Zhai yang sedang menonton TV dan Khai yang sedang bermain dengan seekor kucing berwarna putih di halaman belakang.

"KITA PULANGG!" teriak seorang pria paruh baya diikuti istrinya di belakang

"PAPA MAMA!!" teriak Zhai dan langsung memeluk mereka berdua.

"Zhai kangen kalian." ucapnya

Luke mengelus kepala putranya, "Papa juga kangen sama jagoan Papa ini." ujar Luke sambil mengecup pelipis Zhai

"Kamu baik-baik aja kan selama Mama Papa ke Bali?" tanya Lana

"Baik kok, tapi Khai buat ulah. Dia naruh kodok di sandal selop Zhai tadi, terus karena kaget aku jatuh, sakit Maa." adu Zhai.

Ketika bersama Orang tua nya Zhai memang akan begitu, sikapnya menjadi manja tanpa mempedulikan jika dia adalah anak pertama. Beda lagi jika berhadapan dengan Khai.

"Tenang saja, nanti Papa akan kasih dia pelajaran."

"Yaudah ayo duduk dulu."

Mereka bertiga duduk di sofa dengan Zhai yang berada di tengah-tengah Luke dan Lana.

"Tapi kalian jangan heran jika sikap anak itu berubah, Om Rio kemarin menelpon katanya dia amnesia." ucap Zhai

"Ohh, yasudah" ujar Luke tak peduli. Padahal jika bukan karena Khai mungkin Zhai lah yang sekarang sedang sekarat di Rumah Sakit.

"Mama sama Papa mau ke kamar dulu ya." Zhai kemudian mengangguk

Setelah Orang tuanya pergi, Zhai memandang TV di depannya sambil berpikir.

'Gue tau yang gue lakuin itu salah, tapi gue iri sama dia karena lebih di sayang Kakek dan Nenek. Bahkan saat mereka sudah meninggal pun harta warisan lebih banyak jatuh pada Khai,' batin Zhai

Dia tahu seharusnya sebagai Kakak dia tidak boleh bersikap seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi, rasa iri sudah memenuhi hatinya. Zhai pun kembali ke kamarnya untuk menenangkan pikiran.

~•KZO•~

"Gimana kalau gue namain lu tejo, ehh gak gue namain suminem aja deh," ujar Khai

Saat ini dirinya tengah sibuk memikirkan nama untuk kucing yang ada di halaman belakang. Kata salah satu maid yang tadi dia tanyakan, Kucing itu tidak memiliki tuan. Dan bagaimana bisa dia ada di sini? itu karena ada seorang bodyguard yang membawanya karena kasihan kucing itu ada di halte sendirian.

Khai pun langsung meminta izin untuk memiliki kucing itu. Bodyguard itu tentu saja megizinkan anak majikannya.

"Tapi bentar, lu jantan atau betina njir?"

  Khai pun melihat ke bagian bawah kucing itu dan mencoba membedakan jenis kelaminnya.

"Ini beda in jantan atau betinanya gimana? gue gatau." ucapnya sambil menggaruk kepala yang tak gatal, karena dia tak tahu bagaimana cara membedakannya itu.

"Yaudah gue namain lu Oji aja deh, kayaknya lu jantan."

"Okeyy, haloo Oji. Kenalin gue majikan baru lu. Selamat menjadi babu gue yaa."

Khaindra Zyandru Oliver [END]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang