Khai memasuki mansion dengan langkah lebar, terlampau malas jika harus menemui Keluarga yang sedang asik canda tawa di ruang Keluarga.
"Bagus sekali, sudah tau ada orang kenapa tidak menyapa?" celetuk Luke yang membuat langkahnya langsung berhenti
"Ohh orang toh, gue kira yang barusan tuh setan. Makanya gue gak sapa," jawab Khai
"Dasar tidak sopan." cetus Lana
Khai tak peduli dengan omongan mereka berdua, lebih baik tidak peduli kan dari pada sakit hati?
"Ku lihat tadi kau mempunyai teman, wahh apakah kau akan memanfaatkan teman baru mu itu?" tanya Zhai
"Kenapa ada yang mau berteman dengan anak itu ya? padahal kalau Mama perhatikan, Khai seharusnya tidak mempunyai teman jika kerjaannya hanya membuat repot saja."
"Dih, punya teman atau gak itu urusan gue. Kenapa malah kalian yang sibuk ngurusin gue punya teman atau gaknya." ungkap Khai
"Sudahlah, tidak baik kalian jika terus berbicara dengannya nanti takut kebawa sial. Dan kau, cepat masuk ke kamarmu dan jangan ganggu kesenangan kami." usir Luke
Khai hanya berdecih dan melanjutkan langkahnya menuju kamar. Setelah sampai dia tak langsung membersihkan diri, Khai tiduran dulu di kasur.
"Haishh keluarga gila."
Setelah mengatakan itu Khai langsung pergi mandi kemudian mengerjakan tugas Sekolahnya.
~•KZO•~
Saat makan malam tiba, Khai tidak turun ke bawah dia lebih memilih untuk bermain game saja di ponselnya.
"Arghh anjingg ni orang satu bisa main gak sih? beban banget." sungut Khai
"Goblok." Khai melemparkan ponsel jutaan rupiah itu ke kasur karena kesal sudah kalah bermain game. Kemudian dia berbaring di kasur dan menatap ke atas.
Khai menghela nafasnya pelan, "Gue lapar, tapi malas ngunyahnya tapi gue laperrr." dia pun menelungkupkan kepalanya pada bantal dan bergerak seperti cacing kepanasan.
Tak lama terdengar suara ketukan pintu, "Tuan Muda, anda di panggil Tuan Besar untuk Makan malam." ujar seseorang dari balik pintu kamar Khai
"Dihh najong, ngapain juga ngajak gue makan malam bareng. Biasanya aja kagak, emang gak beres itu Bapak si Khaindra. Ehh bapak si Khai sekarang bapak gue juga dong kan secara ini tubuh udah jadi milik gue. Arghh bodo amat dah, malas banget gue punya bapak modelan kayak si Luke." cerocos Khai tanpa mempedulikan ketukan pintu yang terus berbunyi karena tidak mendapat jawaban dari sang pemilik kamar.
"Tuan Muda, anda baik-baik saja?"
Khai pun membuka pintu itu, "Iya iya bawel banget." Tanpa mempedulikan maid itu, Khai langsung pergi ke bawah.
"Lama sekali kau ini, anak ku sudah lapar tapi harus menahan rasa laparnya karena menunggu dirimu yang belum turun dari tadi." ujar Lana begitu melihat Khai turun
"Dih, emangnya ada yang nyuruh kalian buat nungguin gue? Niatnya aja gue gak akan makan malam. Tapi si aki-aki satu itu malah nyuruh gue turun, dan sebagai anak yang tampan nan baik hati ini tentu saja harus menurut bukan." balas Khai yang malah membuat Lana semakin kesal
"Jika tahu akan seperti ini, seharusnya saya tidak usah menyuruh mu turun untuk makan malam." ujar Luke sambil menatap Khai dengan sinis
"Gak waras, sebelum gue pergi gue mau ambil makanan dulu biar gue makan di taman depan aja biar tenang." Khai mulai mengambil lauk pauk yang sudah tersaji di meja makan
"Awas lu, ngalangin aja gue mau ambil ayam." ketus Khai pada Zhai
"Dih, orang kayak lu gak pantes buat makan ayam mahal kayak gini." Zhai menjauhkan piring berisi ayam itu dari Khai
"Mahal dari mana? palingan 1 Kg cuman 25 ribu." sanggah Khai setelah berhasil mendapatkan ayam itu.
"Mending gue cepet pergi dari sini biar nafsu makan gue gak hilang karena melihat para setan."
"Dasar tidak tahu di untung." cerca Lana sambil memandang sinis punggung Khai yang sudah pergi dari sana.
Sementara itu, Khai tengah duduk lesehan di rumput taman yang sangat lembut dan nyaman. Dia menaruh piring dan gelas di rumput dengan hati-hati.
"Dingin tapi bikin tenang, untung aja lampu yang ada di taman terang jadi gue bisa lihat sekitar."
"Selamat makan."
Khai memakan makan malamnya dengan khidmat sampai makanan itu habis dan tak mempedulikan sepasang mata yang terus menatapnya dari balkon.
TBC
maaf baru bisa up hehe:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Khaindra Zyandru Oliver [END]
Teen Fiction5 Rasya, seorang Pemuda yang bertransmigrasi ke tubuh seorang Khaindra yang kehidupannya bernasib sama sepertinya. Akankah dirinya bisa bahagia di kehidupannya yang kedua ini? cuss langsung baca aja yuk. jangan lupa follow akun saya juga biar ga ke...