KZO #08#

9.2K 609 1
                                    

Khai hari ini berangkat ke Sekolah dengan hati yang buruk. Bagaimana tidak? si kampret Zhai pagi-pagi sudah memfitnah dia bahwa yang membuat berkas penting milik Luke basah karena ketumpahan kopi adalah Khai. Berakhirlah dengan Khai yang mendapat pukulan dari Luke, padahal kan dirinya tidak bersalah main pukul aja itu aki-aki. Untung pukulannya di perut, jadi tidak terlalu terlihat oleh orang-orang.

Lagian setelah dipikir juga, percuma jika Khai membela diri. Ingatkan lah dia jika Zhai adalah anak kesayangan Luke dan Lana. Lalu dia? dia hanya anak buangan. Meskipun ini bukan tubuh aslinya, tapi Khai tau betul apa yang di rasakan oleh Khai asli.

"Zhai babi." umpat Khai sambil menendang pintu kelasnya. Seluruh penghuni yang ada di sana tentu terkejut tapi mereka malas menegur Khai.

"Kenapa lu bro? masih pagi udah marah-marah." tsmya Tio yang sudah datang dari tadi

"Ya siapa lagi coba yang buat gue kesel gini, tentu si Zhai babi itu." Khai menjawab dengan nafas yang menggebu menahan amarah

"Yaelah, bocah ingusan kayak dia mah mending langsung kasih pelajaran ajaa." saran Tio yang sudah mengetahui cerita tentang keluarga temannya ini. Khai lah yang menceritakannya sendiri pada Tio, karena di rasa teman pertamanya ini orang yang dapat dipercaya.

"Yang ada gue yang kena bogeman si Luke."

"Goblok," Tio memukul kepala Khai

"Anying kenapa lu mukul kepala gue bangsat." ujar Khai tak terima

Tio hanya tersenyum lebar, "Maksud gue bukan pelajaran kayak mukul dia. Jadi, maksudnya tuh kasih dia pelajaran matematika, fisika, biologi, gitu."

Khai hanya menatap datar Tio, tak salah sih menurutnya itu saran yang bagus. Tapi kenapa harus segala mukul kepala dia? KAN SAKIT!!

"Maaf atuh, gak sengaja mukul."

Tio pun mencium kepala Khai yang tadi di pukulnya, Khai tentu saja risih kemudian mendorong tubuh Teo sampai terjungkal dari kursinya.

"Najis anjir," Khai bergidig ngeri

Tio yang melihat itu memiliki ide jail, dia kemudian kembali mendekat tanpa sepengetahuan Khai.

"ANJING TIO!!" teriak Khai dengan mata melotot karena Tio mencium pipinya

"BANGSAT LU YA!! PIPI GUE TERNODAI ANJINGG!!" Khai menatap Tio marah

Sedangkan sang pelaku hanya tersenyum menampilkan gigi putih dan rapihnya, kemudian kabur dari kelas karna Khai sudah ancang-ancang akan melempar meja padanya.

"JANGAN KABUR LU TIO!!!" Khai pun mengejar Teo keluar

Alhasil mereka berdua pun saling kejar di koridor dengan Khai yang berlari sambil mengangkat kursi. Tadinya dia membawa meja, tapi karena terlalu berat dia ganti menjadi kursi.

Mereka pun menjadi pusat perhatian para siswa di sana termasuk Zhai dan juga teman-temannya.

"Dih, caper." ucapnya kemudian berlalu dari sana.

~•KZO•~

Setelah melakukan aksi kejar-kejaran yang membuat Khai dan Tio kelelahan. Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk pergi ke kantin, katanya para guru sedang melakukan rapat. Jadi, kelas pun jam kosong sampai jam pulang tiba.

"MANGG BATAGOR SAMA ES TEH NYA 2!!" teria Tio

"SIAP!" balas si penjual batagor itu

"Anjir cape banget," Tio mengipas-ngipas menggunakan kerah bajunya

"Ehh kursi yang lu bawa kemana tadi?"

"Gak tau, gak inget gue taruh mana." jawab Khai

"Si Goblok, ntar Ketua kelas marah kalau salah satu kursi di kelasnya itu hilang." ucap Tio, yang tentu saja Khai tak peduli.

Tak lama pesanan mereka pun datang, mereka berdua pun makan.

"Alhamdulillah, kenyang gue." ucap Tio sambil mengusap perutnya.

Namun kesenangan mereka terganggu karena Zhai yang tiba-tiba datang kemudian mengguyur tubuh Khai dengan jus alpukat.

"Upss,"

"ANJING MAKSUD LU APAAN HAH!!? CUPU BANGET MAIN NYIRAM ORANG SEMBARANGAN. PUNYA ETIKA GAK LU!?" bentak Teo karena tak terima Khai di perlakukan seperti itu.

"Wihh temannya nge bela dong."

"YAIYALAH ANJING, KHAI SAHABAT GUE. LU JUGA JADI COWO CEMEN BANGET, MAIN NUANG-NUANG JUS KAYAK CEWE AJA. MINIMAL BAKU HANTAM LAH YANG LEBIH LAKI!!" cerca Tio

"Gak ada angin gak ada hujan malah tiba-tiba datang terus nyiram si Khai. Gimana gue gak emosi kalo kalian malah nyari perkara duluan anying," lanjutnya

"Halah bacot banget lu," ujar Yuda, teman Zhai

"Iya tuh, kita gak ada urusannya sama lu." tambah Damar, teman Zhai juga.

"Ehh lu, pantesan aja si Zhai malu punya saudara modelan kayak lu. Cupu banget." lanjut Damar sambil memberi tatapan merendahkan

Tak lama setelah itu Damar tersungkur karena Khai langsung memukul rahang laki-laki itu.

"Berani lu macam-macam sama teman gue hah!?" tanya Zhai sambil menarik kerah baju Khai

"Dih, singkirin tangan lu. Gak level di sentuh sama tangan lu yang kotor banyak kuman dan dosanya, iuwwhh." Khai menepis tangan Zhai kasar

"Sialan."

Tanpa aba-aba Zhai memukul Khai dengan membabi buta, sesekali juga Khai ikut membalas. Tio yang tadinya akan membantu Khai, tapi tidak bisa karena 2 setan Zhai menahan kuat tubuhnya.

"DASAR SETAN LEPASIN GUE!!" teriak Tio pada Yuda dan Damar

Yuda tertawa, "Tidak semudah itu,"

Tubuh Zhai menghantam meja kantin karena di lempar oleh Khai. Zhai sempat terkejut karena serangan itu, namun langsung terhenti ketika Khai memukulinya.

"Gue udah coba buat diem dan gak ngeladenin sikap lu, tapi jangan salahin gue kalau lu babak belur. Karena semua ini gak akan terjadi kalau aja lu gak mulai duluan."

Khai kemudian berdiri dan meludah ke samping sambil menatap datar Zhai yang kini terkapar lemas di lantai. Wajah tampan mereka berdua sudah penuh dengan luka.

Meskipun dari segi fisik Zhai terluka parah, itu semua tak sebanding dengan luka fisik dan batin Khai.

Dengan amarah yang masih belum mereda, Khai pergi dari sana setelah menendang Yuda dan juga Damar yang masih menahan Tio. Tak mempedulikan bahwa seragamnya basah karena jus itu.

Tio pun tanpa banyak bicara mengikuti Khai, sedangkan Yuda dan Damar menolong Zhai yang sudah tak sadarkan diri dan membawanya ke Rumah Sakit.













TBC

Khaindra Zyandru Oliver [END]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang