Hanya ada hawa dingin yang menyelimuti keadaan sekitar. Sampai suara tepuk tangan mengalihkan perhatian mereka.
"Wah wahh, pertunjukkan yang sangat hebat." ujar Luke
Ya, dalang dibalik ini semua adalah Luke. Dia yang merencanakan ini semua.
"Kauu." geram Rido sambil mengepalkan tangannya erat.
"Iya, aku? kenapa? kau terkejut?"
"Aku bingung padamu Rido, kenapa kau mengangkat mereka berdua menjadi anakmu? padahal banyak anak di luaran sana yang lebih pintar dari mereka berdua yang hanya bisa merepotkan saja." kata Luke
"Kau tidak berkaca? kau pun dulu sempat merawat mereka berdua. Tapi kau malah membuat mereka terluka, padahal mereka tidak tahu apa pun permasalahannya." kata Riski
"Aku benci orang tua mereka, karenanya aku selalu di banding-bandingkan keluargaku dengan Ayah mereka berdua. Padahal Ayah mereka itu hanyalah orang asing yang bahkan tidak mengetahui Keluargaku. Tapi karena dia juga aku di usir oleh Keluargaku." ujar Luke sambil menatap sikembar tajam.
"Bahkan wajah Khai dan Zhai pun duplikat dari Ayahnya yang brengsek itu."
"JANGAN MENGATA-NGATAI AYAHKU BRENGSEK!!" teriak Zhai
"Tidak terima ya? kasihan sekali,"
"Seharusnya kami yang kasihan padamu Luke. Yang brengsek di sini adalah dirimu. Mana ada seorang Ayah yang hanya menjadikan anaknya sebagai alat untuk balas dendam. KAU DAN ISTRIMU ITU BAHKAN TAK MEMBERIKAN YUDA DAN DAMAR KASIH SAYANG SELAYAKNYA ORANG TUA PADA ANAKNYA!! KAU LAH YANG SEHARUSNYA DI SEBUT BAJINGAN!!" teriak Khai marah ketika teringat Yuda dan Damar yang harus menerima kenyataan ini.
Luke terdiam sesaat, kemudian menyeringai. "Aku tak peduli karena fokus ku hanyalah untuk menjadikan mereka alat balas dendam. Tapi ternyata mereka berdua tidak ada gunanya."
Setelah mengatakan itu, terdengar suara tembakan yang di layangkan Luke pada kaki Khai.
"KHAI!!"
"Sialan." ringis Khai yang kini jatuh terduduk
"Bajingan kau Luke,"
Langsung saja setelah itu terjadi baku hantam bahkan melibatkan senjata. Dan kini Rido tengah melawan Luke, keduanya sama-sama kuat. Namun, Rido jauh lebih unggul daripada Luke yang kini bahkan sudah terpental karena tendangan Rido. Lalu ada Riski yang tengah menyelamatkan si kembar yang masih di sandera mereka.
"Jika kau ingin menyelamatkan mereka, maka kau harus melawan kami dulu." ujar salah seorang pria yang berbadan kecil
Riski mengusap dagunya sambil memperhatikan pria itu dari atas sampai bawah.
"Bukannya kau preman di pasar yang saat itu tertangkap dan pukuli masa? ternyata bukannya mendekam di penjara, kau malag kabur di sini." ujar Riski
"Dari pada di penjara lebih baik aku bekerja pada tuan Luke yang memberiku gaji besar."
Riski, Khai, dan Zhai yang mendengar itu mendengus, "Kalau menurutku lebih baik kau diam saja di penjara, daripada menjadi bawahan Luke yang pasti akan membuat mu kehilangan nyawa."
Saat pria itu akan menjawab perkataannya, Riski terlebih dahulu menembak kepala pria itu yang menyebabkannya langsung meninggal di tempat. Rekannya yang tak terima pun langsung menyerang Riski.
Riski yang sudah ahli pun menangkis serangan lawannya dengan mudah. Dia berpikir, kenapa Luke memilih bawahan yang teknik bela dirinya masih pemula?
Tidak lama, Riski telah berhasil menumbangkan mereka yang menahan Khai dan Zhai.
"Kalian tidak apa-apa?" Riski membantu mereka berdua sambil memapah Khai. Setelah itu Riski menyobek lengan bajunya dan membalut luka tembak yang ada di kaki Khai menggunakan kain itu.
Sedangkan di sisi lain, Luke kini sudah berada di bawah kendali Rido.
"Kau kalah Luke, orang-orangmu sudah banyak yang berjatuhan." kata Rido yang kini menekan bahu Luke yang berusaha memberontak.
Luke menggeram dalam hati, namun tiba-tiba saja dia tertawa sambil melihat Riski, Khai, dan Zhai yang berjalan ke arahnya dengan posisi Khai di tengah.
"Kau sudah gila ya? tertawa tiba-tiba."
Luke menghentikan tawanya, "Kau mungkin boleh menang tapi itu hanya sementara."
"Arghh!" tiba-tiba saja seseorang di belakang Rido menusukkan pisau pada perutnya yang membuat Rido terjatuh, setelah itu Luke langsung menendang tubuh Rido.
"DADDY!" teriak sikembar
Kemudian sekumpulan orang pun keluar dari persembunyiannya dan mengepung mereka bertiga.
"Sial." desis Riski marah. Dia pun segera menelan jam tangannya. Jam tangan itu dirancang khusus untuk memanggil pengawal mereka disaat keadaan benar-benar darurat.
"Kalian semua terkepung sekarang." Luke memutar-mutar pistol yang ada di tangannya.
"Dasar licik." ujar Zhai
"Ini bukan licik, tapi trik."
Sekumpulan orang itu langsung menyerang mereka bertiga yang tersisa. Lalu Rido kini sedang di tahan oleh beberapa orang yang membuatnya tidak bisa bergerak.
Khai dengan kondisi kaki yang tertembak tentu saja sedikit melemah, apalagi yang dia lawan itu sudah sangat ahli.
Luke yang melihat Khai sedikit lengah mengarahlan pistolnya pada anak itu. Dia menarik pelatuknya, dan..
"KHAINDRA AWASS!!" teriak Rido, Khai yang mendengar itu menoleh
Lalu suara tembakan berhasil membuat mereka yang tadinya berkelahi pun seketika terdiam, terutama Zhai yang kini merasa dunianya hancur.
"KHAII!!" teriak Zhai kemudian langsung berlari menghampiri tubuh Khai yang kini akan tumbang.
TBC
hai guys, akhirnya setelah sekian malam cerita Khai update juga. mohon maaf yang nunggu hehehe.
jangan lupa vote dan komennya yaa.
kalo ada typo tandain yaa.
dahh 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Khaindra Zyandru Oliver [END]
Teen Fiction5 Rasya, seorang Pemuda yang bertransmigrasi ke tubuh seorang Khaindra yang kehidupannya bernasib sama sepertinya. Akankah dirinya bisa bahagia di kehidupannya yang kedua ini? cuss langsung baca aja yuk. jangan lupa follow akun saya juga biar ga ke...