KZO #09#

7.9K 552 4
                                    

  Luke dan Lana berjalan dengan tergesa di lorong Rumah Sakit. Setelah di beritahu oleh Damar jika Zhai masuk Rumah Sakit, mereka berdua langsung segera berangkat ke sini.

"Yuda, Damar bagaimana keadaan Zhai?" tanya Lana khawatir

"Zhai gak papa kok Tan, cuman harus di rawat di Rumah Sakit kurang lebih selama 1 minggu. Karena lukanya parah apalagi Khai tadi ngelempar Zhai sampai ngehantam meja." jawab Yuda

"Khai? Apa maksudnya? jadi, Zhai masuk Rumah Sakit karena Khai?" tanya Luke

"Iya Om tadi Khai mukulin Zhai sampai dia masuk Rumah Sakit gini. Tadinya kita mau ngebalas si Khai, tapi ngelihat Zhai udah gak sadar kita pilih buat bawa Zhai ke Rumah Sakit." jelas Damar tanpa menceritakan dari awal kejadian

"Anak itu benar-benar keterlaluan. Mas kau harus memberinya pelajaran karena sudah membuat Zhai masuk Runah Sakit." titah Lana

"Tenang saja, aku akan memberinya sesuatu yang tak akan pernah dia lupakan." Luke mengepalkan tangannya karena emosi

"Cepat seret Khai pulang, jika dia memberontak bius saja dan bawa ke ruang bawah tanah." suruh Luke pada orang suruhannya

"Om, sebaiknya tidak usah menghukum Khai terlalu keras. Ini semua juga salah kami bertiga yang mencari perkara dulu pada Khai." bela Yuda, meskipun tadi di kantin dia ikut mengatai Khai tapi dia tak seburuk itu. Dia melakukan itu hanya ingin membuat Khai berani melawan orang yang menindasnya. Yuda sedikit merasa iba pada  Khai, karena dia tahu bagaimana anak itu di perlakukan oleh Keluarganya, tapi dia tidak bisa membantu banyak.

"Tidak usah ikut campur, kau hanya sahabat Zhai dan ini adalah urusan kami. Lebih baik kau pulang saja Yuda, jika kau masih terus membela anak itu aku tidak segan-segan membuat Perusahaan Ayahmu bangkrut dan membuat Keluarga mu sengsara." ancam Luke pada Yuda

Ini lah yang membuatnya tidak bisa melakukan apa-apa. Dalam hatinya Yuda memang sangat ingin membantu Zhai, tapi di sisi lain Keluarganya yang menjadi taruhan.

"Baik Om, Yuda mohon jangan apa-apakan Keluarga Yuda."

"Ya,"

Yuda pun pergi dari sana, Luke dan Lana pun segera masuk ke dalam untuk melihat kondisi Zhai tanpa sadar di sana ada yang tersenyum sinis karena rencananya berjalan dengan mulus.

~•KZO•~

Sementara itu di Rooftop Sekolah, Khai memandang ke depan dengan tatapan kosong. Tak ada keinginan untuk dia berganti pakaian.

"ARGGH ANJING, WOY KHAI LU KALAU PUNYA MASALAH HIDUP JANGAN KASIH SEMUA KE GUE DONG!! GUE JUGA PUSING!!" teriak Khai tiba-tiba sambil menendang kursi yang sudah rusak di sana.

"Padahal kan ini masalah lu bukan gue, gue di sini cuman numpang di tubuh lu." lanjutnya

"Maksud lu apa Khai?" tanya Tio yang baru saja datang dan tak sengaja mendengar ucapan Khai

Khai berjengit kemudian berbalik, "Sejak kapan lu ada di situ?" tanyanya

"Gak usah ngalihin pembicaraan. Jawab. Apa maksud dari perkataan lu yang cuman numpang di tubuh lu sendiri?" tanya Tio serius

Khai menghela nafasnya perlahan, sudah dia duga pasti tak lama akan ada orang yang tahu.

"Lebih baik kita duduk biar gue lebih nyaman jelasinnya." Tio menurut kemudian duduk di samping Khai

"Mungkin lu bakalan gak percaya sama apa yang gue bilang, tapi mau gak mau lu harus percaya karena ini yang terjadi sama gue." kata Khai sambil memainkan dasinya kemudian kembali memandang ke depan.

"Iya, jelasin biar gue ngerti dan gak salah paham."

Khai menarik nafasnya sebelum mulai bercerita.

"Gue sebenarnya udah mati di kehidupan pertama gue. Namun, ntah kenapa jiwa gue bisa masuk ke raga milik Khai ini. Nama gue Rasya, gue meninggal karena tertabrak setelah berhasil kabur dari Keluarga gue. Sebelum gue kabur, gue di hukum cambuk dulu sama Ayah sebab nilai gue turun. Karena gue udah cape akhirnya gue memutuskan pergi dari rumah itu. Gue juga punya kembaran, namanya Kasya. Nasib kita berbeda, Kasya lebih di sayang Orang tua gue."

"Yaa hidup gue gak jauh sih hampir sama dengan kisah hidup Khai. Sama-sama punya saudara kembar dan tidak mendapat kasih sayang Orang tua. Tapi Khai lebih dulu nyerah dengan hidupnya. dan berakhirlah gue yang bisa ada di raga milik Khai. Awalnya juga gue gak terima dan gak percaya atas apa yang udah terjadi, tapi gue gak bisa apa-apa karena ini udah jadi takdir gue. Yaa, intinya jiwa gue bertransmigrasi ke raga Khai."

"Gue harap setelah lu tau cerita ini lu gak memutus tali pertemanan kita. Karena gue udah nganggap lu kayak saudara sendiri. Dan lu juga orang pertama yang mau berteman sama gue" lanjutnya dengan suara lirih di akhir

Tio terdiam mendengar cerita Khai, dirinya pun sama terkejut. Dia tak menyangka jika transmigrasi yang sering dia baca di novel ternyata ada di dunia nyata dan itu temannya sendiri lah yang mengalaminya.

Tio kemudian tersenyum dan menepuk bahu Khai menguatkan, Khai terkejut dengan respon Tio pun menatap temannya itu.

"Lu dan Khai sama - sama kuat bisa bertahan sampai sini, meskipun Khai yang asli lebih dulu milih buat pergi. Gue salut banget sama lu, mungkin kalau gue yang ada di posisi lu udah gak kuat dan lebih milih bunuh diri aja deh. Tapi kalian berdua engga. Gue yakin kok pasti kalian bakal dapat apa yang kalian inginkan selama ini." kata Tio menenangkan

"Makasih, gue beruntung banget punya teman kayak lu."

"Yaelah, udahlah jangan galau-galau lagi. Mending kita makan seblak yuk di warung Bi Nur. Beuhh, lu harus cobain deh. Seblaknya enak banget, gue udah langganan di sana selama 5 tahun. Gue traktir deh." ajak Tio sambil promosi

"Yaudah deh ayo, tapi gue ganti baju dulu."

Mereka berdua kemudian beranjak pergi meninggalkan Rooftop. Namun, suara dobrakan pintu mengejutkan mereka. Khai dan Tio menatap siapa pelaku yang membuat pintu Rooftop rusak.

Khai menatap Tio yang saat ini tengah menatap kebingungan ke arahnya karena dia tak mengenal orang-orang yang ada di dekat pintu itu.

"Tio, kayaknya kapan-kapan aja deh lu traktir gue seblaknya. Gue udah di jemput tuh hehe," ujar Khai











TBC

vote dan komen janlup!!

Khaindra Zyandru Oliver [END]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang