"Woyy Cil bangun, mau ikut gak?" tanya Riki sambil berusaha membangunkan Khai.
Dia sudah berada di kamar Khai ini 30 menit yang lalu sambil berusaha membangunkan Khai. Tapi usahanya itu tidak membuahkan hasil, Khai bahkan tidak bangun.
"Ini anak tidur atau cosplay mati sih?"
"Khai bangun cepat, Abang mau bawa kamu jalan-jalan. Yakin nih gak mau ikut?" tanya Riki yang hanya di balas gumaman oleh Khai kemudian anak itu membalikkan badan membelakangi Riki.
"Ya udah, Abang pergi aja. Awas aja kamu marah-marah karena gak di ajak. Salah sendiri di bangunin gak bangun-bangun."
Riki akhirnya keluar dari kamar Khai kemudian berpapasan dengan Ayumi di anak tangga.
"Mau kemana Bang?" tanya Ayumi
"Mau main Tan, Oh iya tadinya Riki mau ajakin Khai juga tapi anak itu gak mau bangun. Jadi, Riki tinggal aja yaa gak papa?"
"Gak papa, ya udah hati-hati di jalannya."
"Ashiapp." Setelah menyalimi Ayumi, Riki pun segera pergi.
Sedangkan Ayumi kini berjalan memasuki kamar Putranya. Perlahan dia mengusap lembut surai hitam Khai dan membangunkannya.
"Khai..bangun yuk, udah siang loh. Khai laper pasti, ayo bangun." ujarnya lembut
Khai tak menjawab dan malah asik melanjutkan tidurnya.
"Khai sayang."
"Jika kamu membangunkannya secara lembut, bocah itu tidak akan bangun sayang. Biar aku saja yang membangunkan Khai, kamu mending ke bawah soalnya Anita tadi nyariin kamu kayaknya ada hal penting yang mau dia obrolin." ucap Rido yang tiba-tiba saja sudah ada di kamar Khai
"Baiklah. Ingat, jangan membuat Putraku menangis."
Setelah mengatakan itu Ayumi keluar dari kamar Khai. Dan giliran Rido lah yang berusaha membangunkan Khai.
"Khai, cepat bangun. Matahari sudah di atas tapi kau malah asik ngebo di sini. Cepat bangun." ujar Rido sambil memukul pantat Khai pelan
"Khai cepat bangun!!" Rido kembali memukul pantat Khai kali ini sedikit lebih keras dari yang tadi.
"Ishh Daddy Sakit,"
Akhirnya Pangeran tidur kita bangun, Rido mengusap kasar wajah Putranya.
"Makanya cepat bangun jangan tidur lagi. Sudah siang, kamu juga belum makan." ujar Rido sambil menarik paksa tubuh anaknya agar duduk.
"Ishh Khai masih ngantuk, mending Daddy keluar aja dari kamar Khai. Huss huss, Khai mau lanjut tidur." usir Khai sambil mengibaskan tangannya dengan mata tertutup.
"Kamu ini kalo gak di paksa pasti bakalan diem terus."
Akhirnya Rido menggendong Khai ke kamar mandi untuk membilas wajah anak itu. Kemudian membawanya ke lantai bawah karena perut Khai belum di isi makanan.
"Ayo makan, Daddy suapi."
"Tapi mau sambil nonton TV." Rido menuruti saja keinginan Khai.
"Mommy mana Daddy?" tanya Khai sebelum menerima suapan dari Rido
"Sedang bersama tante Anita." Khai menganggukkan kepalanya sambil menerima kembali suapan Rido dengan mata yang fokus melihat tayangan kartun di TV.
Setelah makanan itu habis, Rido mengajak Khai ke kantornya. Tentu saja anak itu setuju, karena dia memang merasa bosan berada di Mansion terus.
Setelah sampai di kantor, Khai menatap kagum bangunan tinggi di depannya. Kantor ini malah lebih besar dari kantor Ayah kandungnya.
"Kamu diam di sini dulu oke? Daddy ada rapat, sekitar 2 jam. Kamu bisa melakukan apapun di sini, jika membutuhkan sesuatu panggil saja orang yang ada di depan pintu. Oh iya, di pojok dekat rak buku ada lemari makanan kamu bisa mengambilnya isinya." ujar Rido
"Siap."
Setelah Rido pergi, Khai segera memulai tour mengelilingi ruang kerja Rido. Kemudian berakhir duduk di kursi kebesaran sang Daddy dan memutar-mutarnya.
"Enaknya jadi orang kaya."
Khai kemudoan berjalan menuju pojok
tempat di mana lemari makanan terletak."Surga dunia ini mah euyy, meuni banyak makanannya ini."
Khai mengambil hampir setengah dari isi lemari itu dan membawanya ke sofa tak lupa mengambil laptop milik Rido yang ada di meja. Anak itu memakan cemilan sembari menonton kartun.
Perut yang sudah kenyang juga bosan karena Rido yang tak kunjung kembali dari ruang rapat, akhirnya Khai memilih untuk tidur saja di sofa.
Tak lama setelah Khai tertidur, Rido pun masuk dan melihat Khai yang sudah tertidur dengan nyenyak. Rido menghampiri anak itu dan menggendongnya karena setelah ini Rido tidak memiliki jadwal lagi. Biarlah ruangannya yang berantakan karena ulah Khai itu di bereskan oleh orang suruhannya.
~•KZO•~
Malamnya....
"DADDYY!"
"DADDY DIMANA!!?"
Khai berteriak sambil mencari Rido yang kini nampak hilang bak di telan bumi.
"Kenapa Khai?? kau terus berteriak dari tadi." tanya Ayumi
"Mommy lihat Daddy?" tanya balik Khai
"Daddy ada di halaman belakang." jawab Ayumi
Khai mengernyit, "Tumben sekali Daddy pergi ke sana saat malam hari." gumamnya
"Daddy mu memang seperti itu, Ya udah Mommy ke dapur dulu mau masak. Kamu pengen di buatin sesuatu gak?" tanya Ayumi menawarkan
"Mau, Khai pengen Ayam suir." jawab Khai
"Pesanan di terima, ya udah kamu samperin Daddy kamu gih."
Khai mengangguk kemudian segera pergi ke halaman belakang. Di sana dia melihat Rido tengah duduk di bangku sambil meminum kopi.
"Daddy." panggil Khai
"Kenapa Anak Daddy? duduk sini." Rido menepuk tempat kosong di sampingnya.
"Kenapa mencari Daddy, hm?" tanya Rido sambil mengelus rambut Khai.
"Khai beneran kan besok Sekolah?" tanya Khai memastikan kembali
"Tentu saja, kan Daddy sudah bilang dan kenapa kamu malah terus menanyakan itu berulang kali, hm?"
"Khai hanya memastikan siapa tau Daddy hanya membual."
Rido tertawa, "Jadi, kamu takut kalau Daddy membohongimu?" Khai mengangguk
"Tentu saja tidak, Daddy dan yang lain sudah memikirkan ini secara matang. Tapi meski sudah di izinkan, kamu masih harus tetap berhati-hati dengan mereka. Mengerti?" kata Rido serius
"Iya, Khai tau."
"Baiklah, sebaiknya kita masuk ke dalam. Sudah waktunya makan malam juga."
Akhirnya kedua Ayah dan anak itu masuk ke dalam dengan tangan yang saling merangkul di sertai suara tawa Khai yang sangat candu untuk di dengar.
Jia (author) : iya candu seperti senyuman dia ><
TBC
follow akun wp saya dong biar cerita Khai di lanjut. vote sama komennya juga yang banyak-banyak.
NOTE : DI LARANG KERAS MENJADI SIDEARS DI SINI!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Khaindra Zyandru Oliver [END]
Teen Fiction5 Rasya, seorang Pemuda yang bertransmigrasi ke tubuh seorang Khaindra yang kehidupannya bernasib sama sepertinya. Akankah dirinya bisa bahagia di kehidupannya yang kedua ini? cuss langsung baca aja yuk. jangan lupa follow akun saya juga biar ga ke...