07. Rencana Bulan Madu

680 13 0
                                    

Raline dan Rasya seketika tertegun karena gara-gara ulah mereka malah membangunkan Papa Raline, tetapi Raline mengotak - atik handphonenya yang mati karena terbentur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raline dan Rasya seketika tertegun karena gara-gara ulah mereka malah membangunkan Papa Raline, tetapi Raline mengotak - atik handphonenya yang mati karena terbentur. Sedangkan Rasya membenahi pakaiannya yang berantakan. Sementara Papa Roy kaget dan sekaligus bertanya-tanya, Papa Roy hanya menyembunyikan tawanya karena melihat kelakuan putri kesayanganya dan menantu-nya yang sangat lucu.

"Loh, Rasya Raline. Kalian lagi ngapain disitu ? " tanya Papa Roy sambil menahan tawa.

"Tuh kan ... Handphone gue mati ! Ini semua gara-gara elo! " ucap Raline yang panik karena handphonenya mati dan telfon dari Alena secara otomatis putus.

"Kok nyalahin saya ? Itu karena ulah kamu sendiri siapa suruh gak mau minggir," jawab Rasya.

"Siapa suruh tadi lo maksa sih!"

"MAKSA!" tanya Papa Roy sembari menahan tawanya lagi.

"Eee-enggak, Om. Eh ... Tadi itu Rasya kebelet pengen buang air kecil, tapi Raline gak mau minggir akhirnya saya maksa untuk masuk dan ternyata pintunya gak muat untuk dua orang jadi kita sama-sama terjatuh deh om," jelas Rasya agar Om Roy tidak salah mangsud dengan kata MAKSA. Om Roy hanya memberikan senyum tertahan melihat reaksi lucu Raline dan Rasya.

"Haduh ... Lo pokoknya harus tanggung jawab! Handphone gue mati nih!" keluh Raline yang dari tadi mengotak atik ponselnya.

"Yeee, kok jadi nyalahin saya! " sanggah Rasya dengan nada kesal.

"Ya ... Pokoknya ini semua salah lo! Kalau aja lo gak maksa untuk masuk gak mungkin handphone gue mati!" rutuk Raline.

"Raline! Sudah-sudah! Kamu gak perlu ribut sama Rasya, kalau handphone kamu mati nanti tinggal beli yang baru lagi ya ? Udah jangan nyalahin suami kamu lagi."

Raline pun hanya terdiam dalam hatinya masih dongkol. Sedangkan Rasya hendak beranjak keluar tetapi ditahan oleh Om Roy.

"Rasya, kamu mau kemana ?" tanya Papa Roy.

"Rasya, mau keluar sebentar, Om. Mau cari udara segar, Om."

Rasya pun tak sengaja beradu pandangan sengit pada Raline, dan Raline hanya membalas tatapan sengit Rasya dengan menjulurkan lidahnya untuk mengejek Rasya.

Sementara Tante Sonya dan Mama Isna akhirnya bertemu di rumah Tante Sonya sendiri. Mereka sedang membahas bisnis berlian dan permata mereka yang mengalami masalah yang sangat besar. Karena ulah Mama Isna yang tergiur untuk mengikuti investasi berlian dan permata disebuah pada agen investor dan Mama Isna memasukkan semua berlian dan permatanya kedalam investasi yang berujung investasi bodong yang menyebabkan kerugian mencapai 5 miliar rupiah.

"Jadi, semua berlian dan permataku dibawa kabur oleh agen investasi itu ?" tanya Tante Sonya kepada Mama Isna. Dan dijawab anggukan oleh Mama Isna.

"Pantas saja kamu selama ini gak pernah ngehubungin aku lagi!" dengus Tante Sonya yang selama ini merasa dibohongi oleh Mama Isna .

"Maafkan aku, Sonya, aku bener-bener ceroboh, Sonya . Tapi aku bener- bener ditipu mentah-mentah sama agen investor itu."

"Agen investor dari perusahaan mana ? lantas kenapa kamu enggak melaporkannya kepada polisi ? Ini bisnis yang ruginya besar isna gak cuma 1 juta 2 jutaan tetapi 5 miliar isna kamu jangan main-main ."

"E-enggak, Sonya! Aku gak mungkin main-main Sonya dan sekarang aku juga masih menyelidiki agen investor abal-abal itu."

Terjebak Pernikahan Dini  [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang