16. Rasya Murka

463 11 0
                                    

Dipagi yang cerah, Raline dan Rasya setelah beberapa minggu mereka libur dari kegiatan kampus akhirnya hari ini mereka kembali melakukan aktivitas seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dipagi yang cerah, Raline dan Rasya setelah beberapa minggu mereka libur dari kegiatan kampus akhirnya hari ini mereka kembali melakukan aktivitas seperti biasanya. Yang membedakan dulu dan sekarang adalah dulu mereka musuh bebuyutan, sekarang mereka sudah terikat pernikahan sebagai sepasang suami istri yang sah dimata negara dan dimata agama. Meskipun mereka hanya menikah di rumah sakit ketika sebelum Papa Raline melakukan operasi by pass jantung dulu.

Dikediaman Roy Mahendra, Mama Raline sedang menyiapkan sarapan pagi didapur. Mama Raline memasak nasi goreng dan memanggang roti yang nanti akan diberi selai coklat, karena Raline dipagi hari tidak terbiasa memakan makanan yang berat. Raline Baru turun dan menyapa Papa, Mamanya yang sedang berada di meja makan.

"Pagi, Ma, pagi, Pa," sapa Raline sambil menggeser kursi yang ada disamping kanan Papanya.

"Pagi, Sayang. Gimana tidur kamu tadi malam pasti nyenyakkan? "tanya Papa Raline yang sedang minum teh buatan sang istri.

"Iya, Pa. Raline tidurnya nyenyak banget Pa," jawab Raline mengambil roti panggang selai coklat buatan Mamanya.

"Loh, Raline suami kamu mana kok belum turun? Kamu gak ngajak suami kamu untuk sarapan bersama ya?" tanya Mama Raline menatap putrinya dengan tatapan menyelidik.

"Eeee, nanti juga turun, Ma. Emm, Mas Rasya lagi nyiapin berkas buat ngajar nanti," jawab Raline mengambil rotinya untuk dimakan.

"Pagi Om, Tante. Maaf Rasya turunnya agak terlambat," ucap Rasya menyapa Mertuanya dan menggeser kursi yang berada disamping istrinya.

"Rasya, kamu itu Menantu Papa yang sudah Papa anggap sebagai anak Papa sendiri. Kamu seharusnya juga panggil Papa dong, jangan panggil Om dan panggil Mama Rike juga jangan Tante tapi Mama, Nak," tegur Papa Roy kepada Rasya sambil tersenyum bahagia.

"Iya, Om. Eh maksud Rasya Pa, Ma," sahut Rasya tersenyum dan langsung mengambil roti untuk dimakan. Sama seperti Raline, Rasya pun agak kesulitan jika dipagi hari makan makanan yang berat.

"Raline kamu tuh sebagai istri seharusnya menyiapkan segala kebutuhan suami kamu dulu dong, Sayang. Karena sekarang Rasya sudah resmi menjadi suami kamu."

"Itu termasuk prihal makan suami kamu. Tolong ambilkan sarapan suami kamu terus layani suami kamu dulu, baru setelah itu kamu bisa makan, Sayang," ucap Mama Raline yang memberi nasehat kepada sang anak tentang tugas seorang istri.

"Iya-iya, Mah. Maaf."

"Tanya suami kamu kepingin makan apa minum apa juga," lanjut penjelasan Mama Raline.

"Iya, Mamaku yang cantik dan baik hati." Raline hanya bisa tersenyum dan pasrah dengan semua perintah Mamanya.

"Eeee, Mas Rasya kamu mau sarapan apa Mas biar aku ambilkan Mas," ucap Raline sambil menatap kearah suaminya.

"Saya pakai roti panggang selai coklat aja sama kayak kamu."

Raline mengambilkan makanan sesuai permintaan suaminya, Raline mengambil roti panggang lalu mengoleskan selain coklat dan memberikannya pada suaminya.

Terjebak Pernikahan Dini  [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang