Hari ini Raline telat bangun pagi,karena dia semalaman memecahkan tugas yang di bicarakan oleh Rasya, untuk mencari jawaban dari soal tersebut. Karena jawaban dari soal itu adalah pasword pintu rumah, kalau sampai Raline tidak bisa memecahkan soal tersebut artinya dia tidak bisa masuk kedalam rumah. Tetapi akhirnya Raline bisa memecahkan jawabannya setelah 3 jam kemudian.
Raline sempat kebingungan karena tidak bisa menemukan jawabannya, bahkan dia sampai bertanya kepada Alena dan Nada tetapi malah tidak mendapat jawaban malah mendapatkan berondongan pertanyaan. Ah, sungguh sial nasibmu Raline.
Untung hari ini Raline tidak ada kelas , jadi Raline bisa bersantai menenangkan pikirannya sejenak dari keriwehan kegiatan kampus.
Ya, meskipun dia punya banyak tugas yang harus dikerjakan tetapi dia sudah memutuskan untuk tidak memikirkannya terlebih dahulu.Klunting! Klunting! Klunting!
Ponsel Raline yang ada diatas nakas berbunyi dan dilayar menampilkan nama Alena yang menelfonnya. Raline yang masih mengantuk mau tak mau mengambil ponselnya dan mengangkat teleponnya.
"Hallo, ada apa sih Len?" tanya Raline dengan mendekatkan ponselnya ditelinga.
"WOI, LINE! GILA YA SUAMI LO! TUGAS YANG KITA KERJAKAN BANYAK YANG HARUS REVISI ULANG, DAN TUGASNYA HARUS DIKERJAKAN DAN DIKUMPULKAN SEKARANG JUGA!" Pekik Alena dan seketika Raline terbangun dari rebahannya.
Raline kaget dan melotot, tetapi posisinya masih diatas tempat tidur. Dan dia mencerna apa yang dikatakan oleh Alena, karena Raline lagi mode lemot ketika bangun tidur. "Hah? Kok bisa?" tanya Raline.
"Iya, gue juga gak tau. Gue juga kaget dan yang lebih gilanya lagi Lin, kita dikasih waktu buat ngerevisi cuma 3 jam dari sekarang. Dan berarti waktu kita tinggal 1 jam lagi Lin. Sinting tuh suami lo, Lin! Wah, kayaknya otak suami lo gesrek deh Lin. Tolong lo jitak kepala suami lo deh Lin. Biar normal lagi!" oceh Alena yang tak didengarkan oleh Raline.
"Astaga, terus ini gimana? Gue juga bingung harus gimana?" pekik Raline sambil berjalan menuju meja belajar dalam kamarnya dan membuka laptopnya untuk membuka laporan yang dikirim Alena.
"Buset, banyak banget yang harus direvisi!" pekik Raline yang kaget dengan kiriman tugas yang dikirim oleh Alena.
"Mangka dari itu Markonah! Gue juga bingung harus gimana, mau copas takut ketahuan dan pasti bakalan dicek plagiasinya. Mau ngejoki juga kagak bakalan keburu!" jawab Alena dengan nada panik.
"Pokoknya0 gue gak mau kalau sampe ngulang lagi dikelasnya Pak Rasya."
"Lah, lo pikir gue mau gitu ngulang kelas dia?" sahut Raline dengan cepat.
"Lin-Lin, gue punya ide. Gimana kalau lo rayu lah Pak Rasya, biar kita dikasih kelonggaran gitu buat revisi tugasnya. Ini mah, mendadak banget Lin. Bisa mati berdiri gue Lin," pinta Alena.
"Lo pikir dengan gue ngerayu dia, terus bakalan luluh begitu aja gitu? Jangan ngimpi deh! Dan gue kasih tau ya ke elo, gue tadi malem habis dikerjain tuh sama Si DOSEN RESE! Dia sengaja ganti pasword pintu rumah, lo tau ? Gue harus ngerjain soal dari dia, agar bisa masuk kedalam rumah. Karena pasword pintu rumah diganti dan jawaban dari soal itu adalah pasword pintu rumah," ucap Raline.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Pernikahan Dini [ SELESAI ]
RomanceRaline Anindika gadis berusia 19 tahun yang kuliah baru semester 3, terpaksa harus menikah di usianya yang baru 19 tahun dengan Rasya Wirawan yang berusia 29 tahun yang kebetulan dosen di Universitas yang sama. Pernikahan yang akan menyatukan Raline...