Malam hari dikediman Rasya, tepatnya ketika Rasya dan Raline sedang makan malam bersama. Setelah kejadian yang membuat mereka terdiam dan tidak ada yang mau mulai bicara satu sama lain. Hingga suara bel pintu berbunyi menandakan ada tamu yang datang berkunjung.
Ting! Tong!
Rasya mengalihkan pandangan ke arah pintu yang belnya berbunyi tadi. Menandakan ada tamu yang berkunjung. Tetapi siapa? Rasya berdiri dan berjalan membuka pintunya.
'Siapa yang bertamu malam-malam begini,' guman dalam hati Rasya lalu berdiri berjalan ke ruang tamu untuk membukakan pintunya. Ketika pintunya dibuka.
Ceklek!
"Papa, Mama?" Rasya terkejut dengan kedatangan kedua Mertuanya yang berkunjung, tanpa memberikan kabar dulu.
"Papa, Mama datang ke sini malam-malam, ada apa Pa, Ma? " tanya Rasya sambil memandang Papa, Mama Mertuanya.
"Siapa Mas tamunya? " tanya Raline yang berjalan mendekati suaminya, Yang dari tadi belum kembali lagi.
"Papa, Mama," ucap Raline sambil menghampiri dan memeluk Papa Mamanya yang datang berkunjung.
"Ayo Pa, Ma. Kita masuk dulu." Raline mempersilahkan Papa Mamanya masuk ke dalam ruang tamu dan mereka duduk diruang tamu.
"Ada apa ini kok Papa Mama, berkunjung gak bilang dulu sama Raline atau Mas Rasya? " tanya Raline sambil duduk disofa dekat Mama Papanya.
"Maafkan Papa Mamamu ini, Nak. Kami jadi mengganggu waktu kalian berdua, dengan kedatangan kami," ucap Mama Raline.
"Ah, enggak Ma. Biasa aja, kebetulan kita baru aja mau makan malam. Papa sama Mama sudah makan malam belum? Kalau belum yuk makan bareng Raline dan Mas Rasya aja," ajak Raline dengan nada antusias.
"Gini Raline dan Rasya, Papa dan Mama ingin menginap dirumah kalian. Apa boleh? " tanya Papa Raline.
"Hah, Menginap? Disini?" ucap serempak pasangan suami istri tersebut. Mereka bingung kenapa Papa Mamanya bisa tiba-tiba menginap dirumah Rasya dan Raline.
"Boleh kok Pa, Ma. Iya, boleh kan Sayang? " tanya Raline sambil mengedipkan matanya kearah Rasya. Rasya pun terkesiap dengan kode Raline dan pria itu mengangguk.
"Iya, Ma, Pa. Boleh kok, silahkan Pa, Ma," jawab Rasya dengan senyum terpaksa.
"Pa, Ma biar Raline antar ke kamar tamu yuk untuk istirahat." Raline berdiri tetapi tertahan oleh tangan Rasya.
"Sayang, kamu gak perlu capek-capek, biar saya saja yang mengantar Papa dan Mama. Oke?" Rasya menahan tangan Raline dan melingkarkan tangannya ke pinggang istrinya lalu menoleh dengan mengedipkan matanya kearah Raline.
"Ooo, so sweet banget sih kalian. Papa Mama jadi merasa bersalah, karena telah mengganggu waktu kalian berdua," ucap Mama Raline.
"Ah, biasa aja Ma. Kita gak merasa diganggu kok. Iya kan, Sayang ?" Raline menatap ke arah suaminya dan tersenyum pepsoden.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Pernikahan Dini [ SELESAI ]
RomanceRaline Anindika gadis berusia 19 tahun yang kuliah baru semester 3, terpaksa harus menikah di usianya yang baru 19 tahun dengan Rasya Wirawan yang berusia 29 tahun yang kebetulan dosen di Universitas yang sama. Pernikahan yang akan menyatukan Raline...