Beberapa hari berlalu dengan cepat, setelah kejadian yang membuat Rasya marah karena Raline menyuruhnya buat beli pembalut wanita. Kini pasangan suami istri tersebut melakukan aktivitas seperti biasa, kali ini Raline yang membuat sarapan pagi karena Bi Wati ijin cuti selama dua minggu untuk pulang kampung karena anaknya menikah. Raline membuat Roti panggang selai coklat dan susu cokelat hangat buat dirinya dan kopi buat Rasya.
"Nanti kamu berangkat ke kampus sendiri," ucap Rasya sambil meminum kopinya.
"Kenapa emang? Mas gak masuk kerja?" tanya Raline mengambilkan roti buatannya untuk dikasih ke suaminya.
"Nanti saya ada kelas siang, jadi berangkatnya agak siang, " jelas Rasya.
"Kamu bisa pergi sendiri kan?" lanjut Rasya sambil melanjutkan makannya.
"Ck, tenang aja, Mas. Aku bukan bocil yang harus dikhawatirkan seperti itu ya," decak Raline sambil memutar bola matanya dengan malas.
"Oke, kalau begitu." Rasya beranjak berdiri menuju teras depan membawa kopinya.
Rasya pun yang selesai makan duluan, lalu duduk diteras depan sambil membawa laptopnya menyelesaikan materi kuliah yang nanti akan diajarkan. Setelah perbincangan singkat, Raline pun berangkat ke kampus sendirian mengunakan mobil Civic hitam miliknya. Raline masuk ke dalam mobil dan menghidupkan mobilnya, tetapi tidak bisa.
"Aduh ... Nih mobil kenapa gak mau nyala sih, mana ini udah terlambat lagi," guman Raline sambil mencoba menghidupkan mobilnya lagi. Tetapi masih belum bisa, akhirnya wanita cantik itu pun keluar dari mobil dan menghampiri Suaminya yang duduk diteras.
"Ayolah, menyala. Haduh ... Kok masih gak mau nyala sih," guman Raline.
'Panggil Mas Rasya aja ya ? Atau aku minta anter aja kali ya. Tapi gengsi ah, masak minta tolong mau taruh dimana muka gue. Eh tapi, kalau gak minta tolong sekarang entar telat ke kampus ya udah minta tolong aja,' guman dalam hati Raline dengan memikirkan mau minta tolong antar ke kampus oleh Rasya atau tidak, tetapi pada akhirnya mau tak mau Raline menurunkan gengsinya dan menghampiri suaminya.
"Mas ...."
"Apa? " jawab Rasya tanpa menoleh kearah istrinya.
"Mas, mobil ku tiba-tiba mogok. Gak bisa nyala."
"Terus ? Kalau mogok kenapa?"
"Astaga, Mas. Aku ini udah lambat. Mas anterin aku ke kampus ya ? Please," ucap Raline sambil memelas-melaskan mukanya agar suaminya agar mau mengantarkannya ke kampus.
"Kamu kan bisa naik ojol atau pesen taksi atau apa gitu?"
"Mas, kalau nunggu pesen ojol kelamaan, Mas. Please, Mas mau ya?"
"Ck ... Merepotkan saja. Sebentar saya mau ambil kunci dulu didalam." Rasya pun masuk kedalam rumah mengambil Kunci mobilnya.
Mau tak mau Rasya mengantarkan istrinya ke kampus. Pria itu keluar dari rumah sudah memakai Jaket jeans berwarna hitam dengan dalaman kaos putih dan celana panjang jeans senada dengan Jaketnya dan masuk kedalam mobilnya. Tetapi Raline masih berdiri ditempat yang sama dari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Pernikahan Dini [ SELESAI ]
عاطفيةRaline Anindika gadis berusia 19 tahun yang kuliah baru semester 3, terpaksa harus menikah di usianya yang baru 19 tahun dengan Rasya Wirawan yang berusia 29 tahun yang kebetulan dosen di Universitas yang sama. Pernikahan yang akan menyatukan Raline...