Raline pagi-pagi sudah ditelefon mamanya guna untuk menanyakan kabar dan keadaanya gimana. Hingga beberapa saat Raline dibuat terkejut dengan ucapan Sang Papa yang menggantung dan ambigu. Raline gak paham dengan apa yang dimaksud papanya lagi anu , karena Raline masih terkenal dengan kepolosannya. Haha iya polos ya bukan bercorak-corak.
"Hah, lagi anu ? Maksudnya gimana, Pa ?" tanya Raline yang terkejut dengan ucapan Sang Papa.
"Haduh, Raline kamu itu jadi orang mbok ya jangan terlalu polos banget sih. Masak masalah gituan Papa harus jelasin !" jawab Papa Raline sambil tepuk jidat.
"Aduh, udah Pa. Gak usah dibahas lagi. Nanti otak dan pikiran Raline gak connect, Pa," pungkas Raline.
"Yaudah, yang terpenting kamu dan Rasya Bahagia dan bisa bersama-sama terus itu udah bikin Papa bahagia Raline," ucap Papa Raline dengan senyum merekah.
"Yaudah, ya. Jaga diri kamu baik-baik disana ya! Dan pulang kamu harus bawa hadiah yang istimewa untuk Papa. Oke? " imbuh Papa Raline.
"Iya, Pa. Papa juga jaga kesehatan ya, Pa. Pokoknya kalau nanti Raline pulang Papa udah harus sembuh. Bye, Pa," ucap Raline yang mengakhiri teleponnya.
Nada dan Alena menatap Raline yang tadi habis ditelepon Papanya. Seharusnya Raline habis ditelepon Papanya pasti seneng dong, tapi kali ini dia malah kayak orang bingung.
"Lin, lo kenapa? Kayak orang bingung gitu?" tanya Alena yang penasaran dengan perubahan ekspresi dari tersenyum cerah menjadi bingung.
"Gue, gak mangsud perkataan Papa tadi Nad, Lena! Tadi kan gue ditanya Rasya dimana? Ya, sesuai ide kalian tadi kalau lagi tidur, ya gue jawab Rasya lagi tidurlah. Terus bokap gue malah bilang kayak gini Rasya pasti kecapekan gara-gara habis anu gitu katanya! Dan juga minta maaf udah ganggu waktu kalian gitu aneh gak sih!" jawab Raline dengan panjang lebar menjelaskan percakapannya dengan Papanya.
Seketika Nada dan Alena membelalak mendengar penjelasan Raline, Ternyata Raline sendiri tidak paham dengan arti perkataan Papanya.
"Lin- Lin! Bentar lo maksud gak arti perkataan Bokap lo tadi apa? " tanya Nada dengan tatapan menyelidik ke Raline.
"Enggak! Haduh mangkanya tadi gue bingung jawab apa, terus gue alihin pembicaraan aja. Udah simple kan!" jawab Raline dengan santai.
"Raline, gue jelasin ya. Ucapan Bokap lo tadi secara tidak langsung mengatakan bahwa lo dan Pak Rasya itu semalam baru selesai ehem - ehem, Lin!" teriak Nada dengan intonasi tinggi, karena temannya kalau lagi mode lemot dan bisa lemotnya minta ampun.
"Ehem-ehem gimana? " tanya Raline yang masih mode lemot.
"Making love, Raline!" teriak Nada Alena serempak sambil tepuk jidat.
"What!" seru Raline membelalak sambil menutup mulutnya.
"Iya, hubungan suami istri. Kan Bokap lo mikirnya lo honeymoon sama Pak Rasya di Bali. Lo tahu tujuan orang pergi honeymoon gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Pernikahan Dini [ SELESAI ]
RomanceRaline Anindika gadis berusia 19 tahun yang kuliah baru semester 3, terpaksa harus menikah di usianya yang baru 19 tahun dengan Rasya Wirawan yang berusia 29 tahun yang kebetulan dosen di Universitas yang sama. Pernikahan yang akan menyatukan Raline...