𝟮𝟬. 𝗦𝘁𝗶𝗰𝗸𝘆 𝗻𝗼𝘁𝗲

125 14 2
                                    

' 𝗕𝗜𝗧𝗧𝗘𝗥𝗦𝗪𝗘𝗘𝗧 '
𝗖𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 𝟮𝟬; 𝗦𝘁𝗶𝗰𝗸𝘆 𝗻𝗼𝘁𝗲

ৎ୭

"yasmine?"

"iya, han?" Yasmine berjalan mendekati Hanni yang berdiri gugup tak jauh darinya.

"gue udah denger semua obrolan lo sama Daniel dari awal sampe akhir. tadinya gue marah karna lo lebih milih Daniel dari pada Satya. tapi setelah denger ucapan lo di akhir, gue jadi yakin kalo lo emang udah ngga suka lagi sama Daniel" ujar Yasmine tersenyum

Hanni bernafas lega, mengangguk kecil "Daniel itu masa lalu gue, dan sekarang juga udah ada Satya yang bikin gue tergila-gila, jadi lo tenang aja" ucap Hanni tenang. kemudian Yasmine memeluk Hanni dengan erat secara tiba-tiba. Hanni diam tak berkutik.

"maaf, han. gue terlalu takut gagal dapetin Daniel lagi sampe benci sama lo. tapi sekarang, kita bisa temenan lagi 'kan?"

Hanni tersenyum dan membalas pelukan Yasmine tak kalah erat. "bisa dong!" ucap Hanni senang.

"han! besok satya kompetensi ice skating terakhir di kelas dua belas, lo nonton sama gue ya?" ajak Yasmine semangat.

Hanni tersenyum tipis "nanti gue pikir dulu... " Hanni merasa sudah tidak lagi pantas menonton kompetisi cowok itu, ia yakin bahwa satya tidak akan menyukainya.

ৎ୭

Hanni masuk kedalam toilet sambil mengikat rambutnya, lalu menyalahkan keran di wastafel, kemudian mencuci tangannya dan membasuh wajahnya yang berkeringat. tiba-tiba salah satu bilik toilet terbuka, dan tampak Wilona yang muncul dari balik sana.

Hanni dapat melihat gadis cantik itu dari pantulan kaca cermin, lalu kembali membasuh wajahnya. tiba-tiba wilona berjalan menuju wastafel di sebelah Hanni yang kosong. Hanni selesai kemudian berbalik hendak keluar dari Toilet.

"Satya bucin banget sama lo, han!" ucap Wilona tiba-tiba membuat Hanni menghentikan langkahnya.

Wilona menatap punggung Hanni yang membelakangi nya dari pantulan kaca cermin. kemudian gadis berambut panjang itu.

"maksud, lo?"

"gue pikir dia suka sama lo" ucap Wilona dengan nada kesal.

Hanni membalikan badannya dengan perasaan bingung, kenapa wilona tiba-tiba berucap seperti itu.

"setiap gue sama dia, gue pikir yang ada di pikiran dia itu lo, bukan gue. gue emang udah dari dulu suka sama dia, tapi ya gimana toh perasaan ngga bisa di paksakan" lanjut Wilona dengan nada pelan.

"dan Satya emang ngga bisa buat gue miliki, sekeras apapun usaha gue kalo dia bukan buat gue, gue bisa apa?"

"lo kenapa?" tanya Hanni tak paham, biasanya Wilona akan memaki dan merendahkannya, namun kali ini gadis itu dapat berbicara dengan tenang padanya.

"lo menang, han. dan gue ngga suka itu!" ucap Wilona sambil mematikan keran wastafel nya.

"wil?"

"lo mau ngga? ngalah demi gue, kali ini aja!" ucap Wilona, dan Hanni menganggukkan tanpa ragu.

"eum! bagus deh kalo lo setuju" ucap Wilona puas.

bittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang