𝟮𝟭. 𝗦𝗵𝗲 𝗻𝗲𝘃𝗲𝗿 𝗰𝗮𝗺𝗲

143 17 5
                                    

' 𝗕𝗜𝗧𝗧𝗘𝗥𝗦𝗪𝗘𝗘𝗧 '
𝗖𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 𝟮𝟭: 𝗦𝗵𝗲 𝗻𝗲𝘃𝗲𝗿 𝗰𝗮𝗺𝗲

ৎ୭

Hari yang di tunggu tunggu akhirnya tiba, tiga belas februari, hari dimana Satya yakin hari ini ia akan memenangkan kompetisi Ice skating Nasional, ini adalah mimpinya sejak masih kecil. Pagi ini Satya sedang berlatih dengan atlet ice skating lainya. ia sudah berlatih sejak pukul delapan pagi tadi, dan ia harus segera bersiap untuk kompetisi nanti pukul satu siang, ia masih memiliki waktu beberapa jam lagi untuk berlatih.

Sedangkan disisi lain, Hanni yang sedang berada di kelasnya tampak murung tak bertenaga, mengingat bagaimana Satya meminta nya datang menghadiri kompetisi nya melalui secarik kertas, membuat Hanni uring-uringan apakah ia harus datang atau tidak. Suasana hatinya kian memburuk bagaimana ucapan Wilona kemarin membuat Hanni tidak minat melakukan hal apapun termasuk mendengarkan penjelasan guru di depan kelas.

Hingga akhirnya bell istirahat berbunyi, guru mengakhiri kegiatan mengajarnya dan pergi keluar dari kelas setelah murid memberi salam. Dara langsung menepuk bahu Hanni dari belakang, Hanni menoleh dan mendapati Dara yang terlihat sangat bersemangat.

"Hey! ikut kan?"

"kemana?" tanya Hanni

"nonton kompetisi nya Satya, lah! ntar lo sama gue aja, yaa?"

"halah palingan ntar lo pacaran disana" Misya bersuara dan Hanni mengangguk setuju.

"iyaa sih, tapi yaudah, Sya! lo ikut juga deh" ajak Dara pada Misya, namun Misya menggeleng menolak ajakannya.

"ngga dulu, ngga minat. mau bobo" tolak Misya.

"dih, lo ma! , jadi gimana Han? mau kan? nanti siang gue jemput, mau yaa?" ajak Dara lagi namun kali ini dia benar-benar memaksa Hanni untuk ikut menonton.

Hanni juga teringat sebuah sticky note dari Satya yang mengajaknya datang ke kompetisi untuk menonton dan cowok itu berkata bahwa ia ingin membicarakan sesuatu.

"lo ragu gara-gara waktu itu, ya?" tanya Dara hati-hati. Hanni pun mengangguk pelan.

"lo sih! ngga pengertian sama sesama teman!" cerca Misya memukul bahu Dara.

"guanya lupa!" balas Dara.

"yaudah, nanti gue dateng sendiri, lo duluan aja, ra" ujar Hanni tersenyum. lagi pula lebih baik menyelesaikan masalah dari pada terus berlari dari masalah, bukan?

Misya dan Dara saling bertatapan. "bagus deh kalo lo ikut" ucap Dara semangat.

"bukannya kompetisinya mulai siang ya?" tanya Misya memastikan.

"iya, tapi Satya bilang ke Farel buat datang sore aja kalau mau nonton, biar ngga perlu nunggu lama, lagipula peserta nya bukan Satya doang" ujar Dara menjelaskan. Misya pun mengangguk paham.

"gue malah baru tau besok dia kompetisi" gumam Hanni.

ৎ୭

16:32

Hanni membuka matanya, dan merasa kamarnya sudah agak gelap. Hanni mengambil ponselnya yang berada di samping bantal lalu membuka pesan dari Dara yang dikirim dari empat puluh menit yang lalu. Hanni ketiduran setelah pulang sekolah tadi, hari ini sekolah sengaja dipulangkan lebih awal karena semua murid di minta untuk memberi dukungan pada murid-murid yang sedang berkompetisi.

bittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang