𝟬𝟴. 𝗦𝗮𝗺𝗲 𝗤𝘂𝗲𝘀𝘁𝗶𝗼𝗻

218 70 7
                                    

'𝗕𝗜𝗧𝗧𝗘𝗥𝗦𝗪𝗘𝗘𝗧'
𝗖𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 𝟴; 𝗦𝗮𝗺𝗲 𝗤𝘂𝗲𝘀𝘁𝗶𝗼𝗻

ৎ୭

Bell pulang baru saja berbunyi nyaring pertanda waktunya pulang, sekarang pukul empat sore, hanni baru saja menyelesaikan kelas tambahan dan hari ini adalah tugasnya piket. ketika menyapu lantai tiba-tiba hanni dikejutkan dengan sebuah kaki bersepatu menginjak daerah yang penuh dengan sampah yang ia kumpulkan.

"Heh!! lo tau kan gue lagi pik-" ucapan hanni terhenti ketika melihat pemilik kaki tersebut adalah, satya.

"lama" ucapnya dengan nada rendah.

"tunggu lah! bentar lagi juga selesai, emang kenapa sih? " decak hanni lalu kembali menyapu.

"ngga usah piket, langsung pulang aja" ujar satya santai. namun hanni tidak menjawabnya lagi. lantas laki-laki itu berbalik badan hendak pergi.

"mau kemana??"

"balik" balas satya

"yaudah, Hati-hati!"

satya membalikkan badannya dan memasang ekspresi bingung, "lo ngga mau bareng?"

Cewek didepannya terkejut, lalu menunjuk dirinya sendiri dengan jari. satya membuatnya bingung sekaligus berbunga-bunga. "satya nawarin?? " ucapnya tak percaya. dibalas anggukan samar dari satya. Hanni memekik kegirangan dan melompat-lompat kecil.

satya perlahan berjalan mendekati hanni, hanni mendadak degdegan dibuatnya "yaudah ayo, udah mau hujan" pandangan satya mengarah ke luar kelas.

Diluar sudah mendung, dan bintik-bintik air berjatuhan tanda akan turun hujan deras. Hanni lantas berlari mengembalikan sapu dan mengambil tas ranselnya. lalu mereka berdua berjalan beriringan keluar kelas, tidak lupa hanni perlu mematikan lampu agar hemat listrik

"tumben nerima ajakan gue" tanya hanni heran.

"pengen aja" jawaban satya membuat hanni senyum-senyum sendiri.

ৎ୭

Hujan mulai turun semakin deras, Satya menambah kecepatan motornya supaya cepat sampai di rumah. satya melihat kearah spion dan terlihat hanni di belakang memejamkan matanya. kondisi jalanan saat ini dibasahi air hujan, pandangan satya juga sedikit tertutup air yang membasahinya, Lagi-lagi satya harus menyekanya berulang kali.

"han!" panggil satya

hanni menyahut dari belakang dengan deheman

"lo ngga apa-apa?" tanya satya khawatir ketika merasa hanni lebih mengeratkan pegangan nya pada jaket yang ia kenakan.

"ngga kenapa-napa, tapi jalan nya pelan aja, bahaya!" ujar hanni.

"kalo ngga cepet lo bisa makin kehujanan han! , gue tau lo kedinginan, mau neduh dulu ngga??" satya berucap sembari mengelus tangan hanni yang memegangi jaketnya.

kenapa pake di elus sii, teriak hanni dalam hati

"percuma, udah basah, kalo neduh malah dingin" jawab hanni. kemudian satya mengangguk sebagai responnya.

bittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang