𝟭𝟳. 𝗣𝗵𝗼𝘁𝗼𝗴𝗿𝗮𝗽𝗵

144 20 10
                                    

' 𝗕𝗜𝗧𝗧𝗘𝗥𝗦𝗪𝗘𝗘𝗧 '
𝗖𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 𝟭𝟳; 𝗣𝗵𝗼𝘁𝗼𝗴𝗿𝗮𝗽𝗵

ৎ୭

10 Februari, 10:13

Suasana kantin sedang ramai ramai nya, seperti biasa para murid berdesak-desakan mencari tempat duduk untuk makan, berbeda dengan Satya, Kevin dan Farel yang sudah mendapatkan tempat duduk sejak beberapa menit sebelum bel istirahat berbunyi. mereka adalah contoh murid yang paling semangat saat jam istirahat tiba, lebih tepat adalah Kevin dan Farel- si rich boys hobi traktir.

"tiga hari lagi, sat, untung aja di majuin tanggal tiga belas, kalo tanggal empat belas ma lo ngga bisa rayain Valentine bareng Hanni" ujar Farel sembari mengaduk-aduk americano nya

"lebih tepatnya, ngga bisa dateng ke ulang tahun nya Hanni, sih" sambung Kevin membenarkan.

Farel mengangguk setuju "kemarin juga, dia lari-lari nyariin lo, prihatin sih gua" ucap Farel, namun satya memilih diam.

"iya, lo kemana aja? chat gue juga ngga di bales sama lo" tanya Kevin.

"latihan" jawab Satya singkat. memang benar kemarin ia berlatih dari pagi hingga sore untuk mempersiapkan kompetensi nya, satya memang ambisius dalam berusaha mencapai apa yang ia inginkan. Kevin dan Farel hanya merespon dengan anggukan setuju.

"gue penasaran deh.. "ucap Kevin tiba-tiba, cowok itu menatap Satya dengan tatapan mengintimidasi.

"sebenarnya, lo suka ngga sih sama Hanni?"

Kevin bertanya sembari menyipitkan matanya, ia benar-benar merasa penasaran. Farel juga mendadak penasaran dengan hal ini, dilihat lihat belakangan ini Satya memberikan sikap yang berbeda pada Hanni, sikap lembut dan perhatian, walau terkadang tidak terlihat secara terang-terangan.

"kaga lah" jawab Satya lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"masa kemana mana boncengan, berdua mulu nempel kayak prangko, kemarin aja gue sempet speechless waktu liat lo sigap nolongin Hanni" ujar Kevin.

"gue masih punya hati" balas Satya. "lagian gue begitu ke semua orang" lanjutnya.

"dih! ngelak aja terus!" hardik Farel. "awas aja lo beneran suka"

"ngga akan"


"Halo kak Satya!"

tiba-tiba Ica datang mendekati bangku mereka dan menyapa dengan ceria, Kevin dan Farel lantas menatap Ica jengah.

"Halo kak Kevin, kak Farel" sapa ica

"Iya, halo" balas Kevin, sedangkan Farel hanya memberikan senyuman tipis padanya.

"kak Satya, aku minta tolong boleh?" tanya ica pada satya yang sedang menatap kearah lain.

"apa?"

"bantuin aku ngerjain tugas fisika, susah banget soalnya, setau ku kan kak satya masuk ke daftar murid pintar se-sekolah" ujar Ica.

lantas Kevin menyahut "kalo itu ma, Farel juga termasuk" sahutnya.

"iya walau peringkat dua puluh tujuh sih.." gumam Farel sambil menggaruk tengkuknya canggung.

bittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang