𝟬𝟯. 𝗝𝘂𝘀𝘁 𝗮 𝗽𝗶𝘁𝘆

361 173 38
                                    

' 𝗕𝗜𝗧𝗧𝗘𝗥𝗦𝗪𝗘𝗘𝗧 '
𝗖𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 𝟯; 𝗝𝘂𝘀𝘁 𝗮 𝗽𝗶𝘁𝘆

ৎ୭

bell pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, murid-murid sudah pulang, hanya ada beberapa anggota cheers dan anak-anak basket yang sedang berlatih. hanni masih berada di sekolah , niatnya ingin mengembalikan buku yang ia pinjam di perpustakaan minggu lalu. Hanni berjalan di lorong yang sudah sepi menuju perpustakaan, tiba-tiba di depan sana ada ada wilona dan lizzy berjalan berlawanan arah dengan hanni, mereka baru saja selesai berlatih cheers dengan beberapa anggota lain.

hanni melihat mereka, begitupun dengan mereka, namun hanni acuh. "hai hanni, belum pulang?" ujar wilona yang diacuhkan oleh hanni.

"sombong ya sekarang, mentang-mentang udah jadi pacar Satya" sindir wilona

"bukanya satya nggak suka balik ya?" bisik lizzy. lalu terdengar suara tertawa dari mereka.

hanni tetap melanjutkan perjalanannya menuju perpustakaan dan tidak berniat menanggapi perkataan mereka, hanni terlalu malas untuk mencari masalah dengan orang-orang seperti mereka.

"sumpah ya! lo harus minta maaf sama gue!" Teriak wilona

hanni memutar balikkan tubuhnya mengadap wilona dan lizzy, "emang gue ada salah apa sama lo?" tanya hanni

"lo udah bikin gue malu didepan satya! dan sekarang lo masih nanya salah lo apa?!" bentak wilona mulai emosi.

"lo yang mulai duluan, hanni!" desis wilona. hanni dapat melihat wajah wilona yang sedang menahan amarahnya.

hanni mengeratkan buku yang ia pegang, lalu memilih untuk melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda. namun terdengar suara langkah kaki dari arah belakangan nya. itu adalah wilona dan lizzy yang pasti sedang mengikutinya. Hanni mulai mempercepat langkahnya, namun wilona menarik mendorongnya hingga tersungkur di lantai, buku yang ia bawa terlepas dari genggamannya.

"akh!"

dengan kasar, wilona menjambak rambut hanni yang membuat hanni mendongak, hanni berusaha untuk melepaskan jambakan-nya dan berusaha berdiri.

"gue benci banget sama lo, hanni!!" bentak wilona

lizzy menendang kaki hanni sehingga hanni terjatuh, cewek berambut blode itu lantas menarik paksa tubuh hanni menuju toilet yang berada tak jauh dari sana. wilona dan lizzy tidak membiarkan hanni lolos

"lepasin!! sakit!" hanni memberontak.

lizzy menendang pintu salah satu bilik dengan kasar, lalu mendorong tubuh hanni kedalam, lalu wilona menutup pintunya dan menguncinya dari luar. Hanni yang mulai pusing tidak mampu untuk memberontak lagi, namun hanni masih bisa mencoba untuk berteriak dan menggedor pintu.

"Makanya nggak usah cari masalah sama gue! emang lo siapa berani sama gue?" seringai licik muncul diwajah wilona. diluar sana wilona mematikan lampu toilet, lalu mereka keluar dengan perasaan puas.

"Gue takut gelap! wilona!! wilonaa!!" Teriak hanni sambil menggedor gedor pintu.

15 menit.. 20 menit.. 30 menit.. hingga 1 jam sudah berlalu, hanni sudah terduduk lemas didalam bilik toilet, pasokan oksigen nya hampir habis. didalam kegelapan seperti ini membuat hanni sesak nafas dan pusing, namun hanni berusaha untuk tetap membuka matanya hingga siapapun datang untuk menolongnya.

bittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang