𝟮𝟯. 𝗗𝗲𝗮𝗿 𝗩𝗮𝗹𝗲𝗻𝘁𝗶𝗻𝗲

176 18 7
                                    

' 𝗕𝗜𝗧𝗧𝗘𝗥𝗦𝗪𝗘𝗘𝗧 '
𝗖𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 𝟮𝟯 : 𝗗𝗲𝗮𝗿 𝗩𝗮𝗹𝗲𝗻𝘁𝗶𝗻𝗲

ৎ୭

00:00

sya, lo dimana? :
gue udah nunggu dari tadi :
sent


Hanni mengela nafas berat, di ulang tahunnya yang ke delapan belas ini ia ingin teman-teman atang merayakan. namun sampai saat ini tidak ada satu pun orang yang datang. Hanni berpikir Misya sudah tidur di jam tengah malam seperti ini, dan mungkin Dara lupa jika hari ini ulang tahunnya. apa lagi Yasmine yang sangat tidak mungkin untuk datang karena jarak rumahnya dan Yasmine sangat jauh. Ia hanya berharap Satya datang dan merayakan bersama.

Hingga sudah satu jam ia menunggu, Hanni masih duduk di kursi makan di hadapan kue ulang tahun yang lilinnya masih menyala, ia duduk menyembunyikan wajahnya diantara lengan. gadis itu ketiduran karena terlalu lama menunggu. Tiba-tiba terdengar seorang mengetuk pintu, Hanni terbangun karena suara itu. kemudian beranjak semangat menuju pintu utama untuk melihat siapa orang pertama yang datang.

"Kirain udah tidur lo!" ucap Kevin dari luar jendela.

Hanni membukakan pintunya semangat untuk Kevin dan mempersilahkan cowok itu masuk.

"lo, belum pada dateng?" tanya Kevin sembari melepas jaketnya.

"belum, kayaknya lo doang yang bisa dateng" balas Hanni sedih.

"serius? tega kali orang-orang jaman sekarang" ucap Kevin tak percaya.

Kevin yang menyadari perubahan raut wajah Hanni pantas menepuk bahu cewek itu untuk memberinya semangat.

"Selamat Ulang tahun, han" ucap Kevin.

"iyaa, makasih"

"yaudah! mana kue nya? buruan tiup lilin, di potong, terus makan" tanya Kevin berjalan menuju dapur rumah Hanni.

Jangan terkejut, Kevin sudah sering bermain ke rumah Hanni sejak mereka masih berada di bangku SMP. sehingga Kevin tidak perlu merasa canggung jika berada di dekat Hanni. Kevin menghidupkan lampu dapur dan menemukan kue ulang tahun dengan lilin masih menyala, hanya itu saja.

Kevin langsung menarik salah bangku makan di depan Hanni lalu duduk. begitupun dengan Hanni yang duduk di kursi yang tadi ia tempati.

"lo berdoa, gue juga berdoa buat lo" ucap Kevin. Kemudian mereka menundukan kepala untuk berdoa sejenak.

Kevin selesai, begitupun dengan Hanni.

"ngga usah nyanyi 'kan? gue ngga bisa nyanyi" ucap Kevin. Hanni pun terkekeh karenanya.

"sepi banget kalo ngga nyanyi" rengek Hanni.

"udah ada gue masih ngerasa sepi?" tanya Kevin. Hanni mengangguk namun selanjutnya malah menggeleng.

"udah ah, cepet tiup lilin" ucap Kevin.

Hanni pun meniup lilin ulang tahunnya, semoga ulang tahunnya yang ke delapan belas ini ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

ৎ୭

Farel baru saja membuka handphone setelah ia sempat kehabisan baterai, ia membawa handphonenya yang masih terisi beberapa persen saja. ia menghampiri Dara yang sedang duduk di kursi tak jauh darinya. gadis itu. tersenyum senang, dengan kedua tangan yang memegang sebuah buket bunga pemberian Farel. hari ini adalah hari Valentine.

Farel membuka aplikasi chat nya yang sudah di penuhi banyak sekali notifikasi pesan dari beberapa orang. ada beberapa panggilan tak terjawab dari Kevin dan Satya. Farel segera membuka notifikasi paling atas, milik Kevin.

bittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang