Famous Boyfriend: Siapa Elena?

104 47 34
                                    

*Happy  Reading*

Setelah tidur panjang yang lumayan lama, akhirnya mereka bangun tepat pada pukul sepuluh pagi. oh, tidak semuanya ternyata, hanya Reyna dan Sean yang baru bangun. sedangkan Liam dan Lauren sudah bangun dari tadi pagi.

"Udah bangun, Rey?"

Reyna terkejut mendengar suara Sean yang berada ditelinganya. Karena Lauren tadi sudah menentukan roommate kamar dan Reyna seharusnya satu kamar sama Lauren.

"Sean?!! Kok kamu ada di sini?" seru Reyna setelah dia menoleh ke kanan dan mendapati Sean yang terbaring tidak berdaya dipelukannya.

"Kan, kamu sendiri yang minta buat ditemenin tidurnya," ucap Sean apa adanya setelah keluar dari jeratan Reyna. Tapi badannya masih kaku seperti tidak bisa digerakan, karena dia tidur dengan posisi yang sama sepanjang malam.

Reyna bangun dan duduk dikasur. Kemudian tertawa melihat Sean yang masih setia dengan posisi tidurnya.

"Aku minta maaf, Sean. Rey, tidak tau," ucap Reyna merasa bersalah karena membuat Sean tidak bisa bergerak.

Sean mencoba meregakan tulangnya sedikit demi sedikit dari leher, tangan, pinggang, hingga kaki. Sedangkan Reyna yang melihat itu malah terkekeh kecil.

"Mau aku bantu?" tanya Reyna yang masih tertawa melihat Sean.

"Emm, Akhirnya. Nggak usah, Rey, gih, kamu mandi dulu aja. Aku mau balik ke kamar," ucap Sean seraya mengusap rambut Reyna yang masih duduk dikasur.

Reyna mengangguk, kemudian menatap Sean sambil melambaikan tangan. "Em, bye bye, Sean. Nanti kita ketemu lagi," ucap Reyna sebelum Sean menutup pintu kamarnya.

Gadis itu menunduk sebentar, setelah itu melihat ke sekeliling ruangan seperti memastikan ada orang atau tidak. Padahal jelas-jelas tidak ada orang di dalam, selain dirinya sendiri.

Setelah memastikan tidak ada orang, Reyna pun turun dari ranjang dan berjalan ke kamar mandi sambil terus melihat sekeliling kamarnya, lagi.

Berbeda dengan Reyna yang sudah mandi. Sean kini dicegat Liam di depan pintu kamar mereka.

"Tadi malam nggak ngapa-ngapain, kan?" selidik Liam sambil memandangi Sean dari atas sampai bawah.

"Kita nggak ngapa-ngapain, Kak. Tadi malam aku langsung tidur setelah kalian keluar," jawab Sean yang sedikit deg-degan ditatap begitu oleh Liam. Padahal sudah jelas, dia tidak melakukan apapun tadi malam, tapi tatapan Liam benar-benar mengintimidasi.

Liam menatap Sean dengan pandangan menyelidik, "Tapi, kenapa jalanmu aneh?"

Sebenarnya, saat Liam lihat Sean keluar dari kamar adiknya itu masih biasa-biasa aja, tapi setelah melihat cara jalan Sean yang agak aneh, Liam langsung menyidang Sean saat itu juga.

"Reyna meluk aku semalaman penuh. Jadi badanku masih kaku," jelas Sean ke Liam.

"Bener? Sumpah demi apa?" ucap Liam sebelum kepalanya ditoyor Lauren, karena menggoda Sean.

"Kamu nggak lihat kalau Sean belum mandi dan belum sarapan? masih aja menggoda adikmu," bela Lauren yang tadi melihat Liam dan Sean di depan pintu kamar mereka.

Lauren kini beralih ke Sean, "Jangan hirauin dia. Kamu masuk dulu, nanti lanjut sarapan sama Reyna."

"Iya, Kak."

"Mana kartunya? cepet kasih ke Sean," ujar Lauren yang mirip tukang palak. Sepertinya, Lauren masih menyimpan dendam sama Liam soal tadi malam.

"Nih." Liam menyerahkan kartu kamar ke Sean dan diterima Sean dengan senang hati.

Famous BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang