•Happy Reading•
Suasana pagi ini di rumah Sean semakin ramai, karena kedua orang tuanya baru saja pulang. Apalagi ditambah Sean dan sang adik yang sedang libur sekolah setelah ujian tengah semester, tak lupa kedua saudara kembar L yang masih tinggal di sana–lebih tepatnya Liam yang masih nginep–yang juga ikut meramaikan suasana rumah.
"Kayaknya, Sion harus bergaul sama Liam, ya, biar lebih sering senyum," ucap Ayah Sean yang melihat anak bungsunya tertawa karena candaan Liam.
"Iya, nih, Om, kalau wajahnya masih datar gitu bakalan susah dapet ceweknya," gurau Liam seraya merangkul bahu Sion.
"Emang Kakak udah punya pacar?" tanya Sion setelah melepaskan rangkulan Liam.
"Ouh ... Banyak dong, Kak Liam gitu, lho."
Sontak semua orang yang berada di ruangan itu tertawa mendengar ucapan Liam, sepertinya mereka satu humor makanya bisa sampai tertawa dengan spontan.
"Kayak, Om, dong. Dulu, pacar Om juga banyak," ucap Ayah yang langsung dicubit oleh istrinya.
"Mana ada, Ayah dulu cuma punya tiga mantan, ya, sebelum sama Bunda, Ayah sendiri yang cerita," ucap Bunda sambil terus mencubit perut suaminya.
Sekarang giliran Tea yang bertanya pada orang tuanya.
"Emang iya, Bun?" tanya Tea penasaran.
"Iya, dong. Ayah kalian dulu cupu banget." Sontak mereka tertawa lagi ketemu mendengar ucapan Bunda.
"Bunda juga cupu banget dulu. Kata Bunda, Ayah itu pacar Bunda satu-satunya." Untuk yang kedua kalinya, Ayah mendapat cubitan dari Bunda di perutnya, karena telah membongkar rahasianya di depan semua anaknya.
Setelah berhasil tertawa, Tea membalas ucapan Ayahnya. "Pantes di keluarga kita nggak ada yang hobi koleksi pacar," ucap Tea.
Sekarang, Liam ikut nimbrung dengan bertanya pada Tea. "Emang mantan Kakak berapa sebelum sama suami Kakak?" tanya Liam yang membuat Tea gelagapan.
"E-em ... itu, anu, berapa, ya? Kakak lupa," ucap Tea terpatah-patah.
"Kalau Sean?" sambung Tea melempar pertanyaannya ke sang adik.
"Satu. Aku nggak kayak Kakak, ya," ucap Sean yang membuat mereka kembali tertawa.
Sepertinya keluarga ini memang receh kalau ada pemantiknya, tapi di antara mereka masih belum ada yang jadi pemantik. Dan seandainya tidak ada double L, pasti suasana rumah akan terasa sangat sepi seperti yang dulu-dulu.
"Ayah nggak tau kalau Liam punya kembaran, padahal Liam nginep di sini sudah lumayan lama," ucap Ayah pada Liam. Dari pada pertemuan Liam dan Bundanya Sean yang terkesan nyeleneh, pertemuan Liam dan Ayahnya Sean masih terkesan normal seperti pertemuan tamu dan tuan rumah pada umumnya.
"Coba, Om, tebak, yang namanya Liam yang mana." Kini double L membuat Ayah Sean kebingungan, bahkan Bunda juga kebingungan. Sedangkan anak-anaknya malah tertawa melihat reaksi kedua orang tuanya.
"Emang kalian tau? Kok ketawa?" Double L kini beralih menatap ke tiga bersaudara itu, oh, bukan tiga, hanya dua, karena Sean sudah mengetahui perbedaan mereka.
"Yang ini Liam, yang ini Lian. Benar?" Ayah menunjuk double L secara bergantian.
"Kayaknya yang Liam itu dia, terus yang Lian ... Ini?" ucap Bunda yang tidak setuju dengan suaminya.
Tea menggeleng mendengar jawaban Bunda. "Tapi menurut Tea, lebih bener ucapan Ayah, sih, Bun."
"Menurut Sion juga Ayah. Kak Lian itu yang di sebelah Sion, kalau Kak Liam itu yang di sebelahnya lagi," ucap Sion meyakinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous Boyfriend
Fiksi RemajaSetelah mengikuti lomba 'Prince and Princess sekolah', Sean dan Reyna menjadi pasangan yang manis dan romantis. Hubungan mereka sudah bertahan selama dua tahun, dan tinggal beberapa bulan lagi mereka akan lulus. Sifat Sean yang selalu memanjakan Rey...