•Heppy Reading •
Sekarang Reyna dan Sean sudah kembali ke Jakarta, berkat mobil dari Liam dan jet pribadi yang Papanya kirim supaya mereka bisa pulang tanpa harus cari tiket pesawat lagi.
Dan setelah sampai di rumah, Reyna langsung nangis dipelukan Mamanya yang juga harus pulang karena Reyna meminta.
"Kenapa sayang?" tanya Mama Reyna seraya mengelus rambut sang anak. Istri Pak Soman itu definisi Mama yang selalu dengerin curhatan anaknya, dan akan memberi nasehat ketika mereka melakukan kesalahan.
"Kak Liam jahat, Ma. Kak Liam bentak Rey dan ninggalin Rey sendirian di Pati," adu Reyna ke Mamanya.
Tadi setelah sampai di Jakarta, Reyna minta sama Sean buat langsung pulang aja.
"Liam ninggalin kamu di Pati sendirian?" Karena Reyna belum cerita ke Mamanya, jadi Mamanya belum tau dari sudut pandang anak bungsunya ini.
Tapi yang Reyna tidak tau adalah Mamanya sudah tau tentang masalah mereka dari Lauren.
"Iya, Ma. Untung ada Sean, kalau nggak ada pasti Rey di sana sendiri seperti orang hilang," ucap Reyna sambil mengusap air matanya.
Bu Soman hanya mengangguk mendengar jawaban anaknya. Apa yang dibilang Reyna sama apa yang dibilang Lauren tentu berbeda. Lauren mengatakan kalau dia pulang sama Pak Moji, sedangkan Reyna mengatakan kalau Liam ninggalin dia sendirian. Yang menjadi pertanyaan, kemana Liam sebenarnya?
"Kak Liam sudah di rumah, Ma?" tanya Reyna pada sang mama. Setelah ditenangkan Mamanya, tangisan Reyna kini reda. Tapi dari tadi dia tidak melihat keberadaan Liam di rumahnya, padahal jelas-jelas tadi Reyna melihat Liam bersama Lauren.
"Tidak, sayang. Liam tidak ada di rumah," jawab Mamanya.
Reyna mengangguk mendengar jawaban Mamanya. "Kak Lauren sudah ke rumah, Ma?"
"Sudah. Tapi Kakakmu itu langsung pergi lagi buat ke perusahaannya." Mamanya menatap Reyna dengan seksama. Sebenernya, Bu Soman juga menanyakan keberadaan anak keempatnya yang tidak tau ada di mana.
Gadis itu diam sebentar memikirkan ucapan Mamanya. Jujur saja, bisnis yang berada ditangan Reyna itu bukan sepenuhnya dia yang ngurus. Tapi masih di bawah pengawasan Xem dan Lian, tapi Reyna hanya akan mendapat laporkan hasil keuntungan dan juga tandatangan jika perlu. Selebihnya Xem dan Lian yang mengurus, maka dari itu Reyna tidak terlalu paham dengan sistem dalam perusahaan.
"Emang kalau kita nggak hadir dirapat, kita akan rugi, ya, Ma?"
Bu Soman tersenyum mendengar pertanyaan Reyna. Kini, Bu Soman sudah mengerti awal dari masalah anak-anaknya, tapi mungkin tidak untuk Pak Soman kalau nanti beliau pulang.
"Tergantung, sayang. Kalau projects meeting-nya itu kecil, kita tidak akan rugi besar kalau tidak kita terima. Tapi, kalau projects-nya berjumlah besar seperti yang dilakukan Lauren sekarang. Seandainya dia tidak terima atau dibatalkan kita bakal kehilangan momentum besar yang tidak datang dua kali."
Reyna manggut-manggut mendengar jawaban Mamanya. Walaupun Reyna cukup pintar, tapi ada beberapa hal yang tidak bisa dia pahami dari ucapan Mamanya.
"Tapi, kita tidak akan jatuh miskin, kan, Ma?" tanya Reyna lagi.
"Sayang. Apa yang salah sama jatuh miskin? Kenapa kamu tanya soal itu terus?" Bu Soman bukannya menjawab pertanyaan Reyna, malah kembali bertanya kepada sang anak.
Sepertinya omongan Liam tentang Reyna ada benarnya, pasalnya baru kali ini Reyna menanyakan masalah yang tidak seharusnya dia permasalahan. Karena anaknya itu belum tau apa-apa tentang perusahaan dan awal mula perusahaan mereka bisa sukses besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous Boyfriend
Novela JuvenilSetelah mengikuti lomba 'Prince and Princess sekolah', Sean dan Reyna menjadi pasangan yang manis dan romantis. Hubungan mereka sudah bertahan selama dua tahun, dan tinggal beberapa bulan lagi mereka akan lulus. Sifat Sean yang selalu memanjakan Rey...