•Happy Reading•
Setelah selesai upacara, aktifitas belajar mengajar kembali terlaksana seperti biasa. Apalagi sekarang pelajaran di kelas Reyna adalah matematika dan fisika.
"Boleh nggak, sih, gue berharap Bu Sulas nggak masuk?" ucap Cessa seraya mengeluarkan buku matematikanya.
"Nggak usah terlalu berharap. Tuh, Bu Sulas udah masuk," ucap Reyna mematahkan harapan Cessa dengan menunjuk seorang guru yang masuk ke kelas mereka.
"Males banget gue."
Tapi walaupun dua pelajaran itu adalah pelajaran yang paling dihindari semua murid, apalagi setelah berpanas-panasan karena upacara, tapi harus belajar sampai waktu istirahat datang.
"Yah, Bu. Banyak banget tugasnya?!" Seru semua murid yang ada di kelas Reyna setelah guru fisika mereka memberikan pekerjaan rumah yang melebihi batas.
"Tidak ada banyak-banyak. Yaudah saya permisi dulu," pamit guru itu sebelum meninggalkan kelas.
Reyna dan Cessa menata buku-buku mereka sebelum fokus dengan ponsel masing-masing.
Saat mereka sedang sibuk dengan dunia mereka. Salah satu teman sekelas menghampiri Reyna dan Cessa untuk mengajak makan di kantin bareng.
"Mau makan di kantin?"
Reyna dan Cessa melihat siswi itu, kemudian saling bertatapan karena kaget yang mengajak mereka istirahat bareng itu Vena. Apalagi sekarang, berita putusnya hubungan Reyna dan Sean sudah tersebar di seluruh sekolah.
"Kenapa? Nggak boleh gue ajak kalian makan bareng?" ucap Vena seraya menaruh tangannya di pinggang.
Reyna dan Cessa lantas menggeleng dan menyimpan ponsel mereka di saku seragam masing-masing.
"Yuk."
Sekarang Cessa, Reyna, Vena, dan juga satu teman Vena yang lain berjalan ke kantin.
"Hah. Kantinnya sepi, ya, nggak biasanya," ucap Cessa setelah duduk di kursi.
Reyna mengangguk membenarkan ucapan Cessa. Apalagi setelah mereka ikut upacara, yang biasanya saat jam istirahat kantinnya akan mendadak ramai, kini hanya ada beberapa orang yang makan di kantin.
"Siapa yang mau pesen?" tanya Cessa pada orang yang ada di meja itu.
Vena lantas mengangkat tangan, meminta biar dia dan temennya yang pesen makan.
"Nggak apa?" tanya Cessa mewakilkan Reyna yang dari tadi hanya diam sambil memainkan ponselnya.
"Nggak, lah. Kalian mau apa?" Sekolah berbalik Vena yang bertanya.
"Gue nasgor sama es jeruk," ucap Cessa sambil menyenggol lengan Reyna untuk memberi tau pesannya ke Vena.
"Hah? Oh. Tadi lo pesen apa, Ces?" tanya Reyna pada Cessa yang dibalas Cessa dengan senyuman kecil.
"Capek gue Rey sama lo. Tadi gue pesan nasgor sama es jeruk," ucap Cessa mengulang kalimatnya.
"Gue nasgor sama milkshake strawberry." Kini Reyna berganti menatap Vena.
Sedangkan Vena bingung dengan pesanan Reyna. Masalahnya di kantin mereka tidak ada yang jual milkshake strawberry.
"Milkshake strawberry?"
Reyna menghembuskan nafas. Oke, itu memang salahnya karena pesan milkshake strawberry sama Vena.
"Ces ...."
"Fine, okey. Mau apa tadi?" tanya Cessa yang langsung mendapat jitakan dari Reyna.
"Makanya nggak usah liatin mantan lagi. Gue pesen nasgor sama milkshake strawberry," ucap Reyna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous Boyfriend
Teen FictionSetelah mengikuti lomba 'Prince and Princess sekolah', Sean dan Reyna menjadi pasangan yang manis dan romantis. Hubungan mereka sudah bertahan selama dua tahun, dan tinggal beberapa bulan lagi mereka akan lulus. Sifat Sean yang selalu memanjakan Rey...